Contoh Cerpen Singkat / Lucu / Motivasi / Fantasi / Romantis / Cinta / Persahabatan / Sedih / Komedi / Petualangan / Aksi / Musikal / Perang / Kriminal / Drama / Jagal / Fiksi Ilmiah.

-RED TENT-

   Siang itu Riko menghampiri Indah, “ Ndah muncak yuk! “ , Indah tampak berpikir untuk ajakan dari Riko, walaupun ajakan itu sangat menggoyangkan hati Indah , tetapi Indah berpikir bahwa pasti akan sulit untuk meminta izin kepada orang tuanya nanti . “Ndah ?” panggilan dari Riko menyadarkan Indah dari lamunanya , “ah iya, nanti Ndah pikirin dulu ya Ko,Ndah pengen banget , tapi kyaknya susah dah buat izin ke bunda sama ayah nanti” , Riko yang mengerti perasaan indah saat itu memberikan Indah waktu untuk berpikir , dan berkata “ ya udah Iko mau ngajak anak-anak yang lain dulu, tapi pastiin Ndah ikut ya “ , lalu Riko pergi menuju kelasnya sambil tersenyum kepada Indah.

    Bel pulang sekolah pun berbunyi , Indah menyusuri koridor sekolah sendirian , tidak lama kemudian dari arah berlawanan Indah melihat sahabatnya , tanpa berfikir panjang Indah langsung menghapiri sahabatnya yang sedang berjalan sambil berhayal itu , Indah berecana mengagetkan sabahatnya itu , Indah mengendap ngedap dari belakang “ 1..2..3..” ucap Indah di dalam hati  , lalu “duarrrr!”sambil merangkul dari belakang , sahabatnya tampak terbatuk sambil mengelus dada yang tersedak , sahabatnya itupun mulai mengomeli Indah “ngapain si pake acara ngagetin !!, nggk liat ni lagi minum” kesal sahabatnya itu . “minum tu duduk , kayak masi bocah ajak perlu di kasi tau inget sekarang udah kelas dua MA , please dahh malu banget sama bocah” ejek Indah, sahabatnya itu tampak kesal dengan ejekan Indah lalu meninggalkan Indah sendirian “ hahaha dasar lu bocah ngambekan” , ejek indah lagi. Ya sahabat Indah yang ngambekan itu namanya Lilly.

 

Sampainya di rumah Indah langsung bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan. Lalu indah bergegas untuk mengambil air wudhu dan solat ashar, setalah solat ashar Indah tampak memikirkan apakah dia akan memberitahu soal ajakan dari Riko hari ini atau besok , “ kasi tau ayah sekarang atau besok ya (gumam Indah)” pikiran Indah saat itu berkecamuk dan akhirnya Indah memutuskan mengurung diri di kamar bersama novel-novel yang biasa dia baca , tidak lupa Indah mengambil beberapa cemilan di dapur sebagai pelengkap waktu membacanya , Indah sering menyebut dirinya dialah orang yang sangat benci membaca , padahal tanpa di sadari dari sekian banyak teman kelasnya, dialah yang paling suka membawa novel ke sekolah lalu membacanya , bahkan dia tidak keberatan untuk mencuri waktu dikala guru sedang menjelaskan pelajaran di depan . Indah mengambil novel yang berjudul Tentang Kamu milik Tere Liye lalu mulai masuk ke dalam dunia hayalan yang dia buat sendiri. Tanpa di sadari sudah dua jam lamanya Indah hanyut dalam dunia hayalannya , Indah berpikir  “gimana si rasanya punya pasangan ? , kayaknya seru dah… ( gumam Indah sambil tersenyum geli)”. Lalu dari sana Indah mempunyai keinginan untuk mempunyai seorang kekasih .

    Malam telah tiba , waktunya untuk mencari-cari pelajaran untuk besok. Indah yang sudah selesai menyiapkan pelajarannya untuk besok bergegas untuk berbaring di kasurnya yang empuk itu lalu mulai masuk ke dalam dunia social media yang dia punya . Baru saja Indah menyalakan data seluler handphone yang dia pegang langsung mengeluarkan bunyi tanpa henti “ adehhhh kebanyakan grup…(gumam Indah sambil menscroll pesan yang datang)” ,  lalu Indah membuka aplikasi whatssapnya ,ada grup kelas yang sedang membahas PR , ada grup organisasi paskibra, dan masi banyak lagi . Pandangan Indah terkunci pada satu kalimat di handphone nya itu “PERGASINGAN Bismillah , sejak kapan punya grup beginian (gumam Indah sambil terheran-heran dengan apa yang baru saja di lihatnya)” . Di bukanya grup itu lalu Indah melihat peserta yang ada di grup itu , ada dua belas pesetra grup itu yang Indah tidak tahu sama sekali siapa mereka , ada dua orang yang diketahui oleh Indah yaitu Bella teman kelasnya sendiri dan juga Lilly. Indah belum terlalu merespon grup tersebut dan beralih untuk membuka grup kelas yang sepertinya sudah banyak sekali tugas yang di bahas. Ternyata tugas yang di bahas sudah semua di kerjakan oleh Indah , tanpa di sadari sekarang sudah jam sepuluh malam, sekarang indah merasa bosan, tanpa pikir panjang Indah beralih untuk membuka Instagram , di sana Indah melihat para cowok-cowok Korea idaman para wanita, ya Indah suka k-pop tapi tidak fanatik seperti orang di luar sana yang sampai rela tidak melanjutkan sekolah demi pergi menonton konser . Indah bukan fangirl seperti itu karena menurut Indah makanan lebih penting daripada menghabiskan uang untuk membeli selembar kertas tiket yang harganya selangit , ya walaupun itu sangat menguntungkan karena bisa bertemu langsung dengan idola , tetapi buat indah masa bodoh, melihat di hadphone saja sudah cukup. Setelah merasa cukup lalu Indah beralih membuka YouTube , chanel yang pertama di buka oleh Indah adalah chanel mukbang yaitu chanel dimana orang tersebut memakan makanan dengan porsi yang tidak biasa. Sesekali Indah melihat jam , sekarang jam sudah menunjukkan pukul dua belas dan Indah merasa ngantuk sudah menghampirinya . Sebelum tidur Indah melakukan rutinitasnya yaitu mencuci muka , menggosok gigi, yang terakhir adalah wudhu, setelah itu Indah membaringkan badannya di atas Kasur lalu perlahan mulai terlelap.

    Keesokan harinya Indah berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor Beat Street kesayangannya, di jalan seperti biasa Indah selalu melajukan motornya menggunakan kecepatan di atas rata-rata walaupun dia sedang tidak telat tetap saja , karena Indah menyukai hal tersebut sampai-sampai dia bercita-cita mempunyai mobil Lamborghini dan menjadi pembalap yang handal walaupun itu terdengar mustahil tapi meneurut Indah apa salahnya  untuk bercita-cita,siapa tau terwujud kan. Sampainya di parkiran sekolah di sana Indah bertemu beberapa teman kelasnya lalu mereka berjalan menuju kelas . Sampainya di kelas  Indah bersama teman kelasnya mengikuti kegiatan rutinitas seperti sholat dhuha berjamaah , dan mengaji.” Kringgggg!!” bertanda bel jam pelajaran akan segera di mulai . Tanpa terasa dua jam pelajaran telah berlalu sekarang waktunya jam istirahat , suatu kebahagiaan untuk anak murid saat itu. Beda hal nya dengan Indah yang menghabiskan waktunya dengan duduk di depan kelas dengan novel berada di genggamannya dan sebuah susu kotak UltraMilk caramel di sampingnya. Tanpa di sadari kedatangannya, Riko bersama teman-teman paskib lainnya sudah berada di sekitarannya , jika mereka sudah datang maka novel yang di pegangnya tadi sudah teralihkan oleh kedatangan sodara-sodara paskib nya ,mungkin jika tidak ada mereka Indah tidak merasakan kebahagiannya yang luar biasa , maka Indah selalu bersyukur karena telah di pertemukan dengan mereka.

    Bel bertanda jam pelajaran selanjutnya akan segera di mulai, canda dan gelak tawa menyelimuti pembelajaran  pada waktu itu . “Kringgg!!” bel pulang sudah berebunyi tak terasa  waktu cepat sekali belalu . Sesampai di rumah Indah berbaring sejenak untuk melepaskan rasa lelah seharian bersekolah , tiba-tiba saja handphone Indah berbunyi “Ting!” bertanda sebuah notif telah masuk , Indah membuka pesan tersebut , ternyata pesan dari Riko yang menanyakan hal yang pernah di bahas satu hari yang lalu, “ Ndah, lu ngilang ae , gimana jadi kan muncaknya ?” Tanya Riko kepada Indah yang pada saat itu sedang bingung kira-kira pesan apa yang tepat umtuk membalas pesan dari Riko, “Gimana ya Ko , Ndah belum berani ngomong ke Ayah soal itu , kan Iko juga tau Ndah anak cewek sendiri, ya kali bakalan cepet di kasi izinnya, Iko ajakin Lilly donk biar di kasi taulah kan Lilly bisa menjadikan yang tidak boleh jadi boleh kalok bareng dia ..”, tak lama Riko membalas pesan yang sudah di kirim oleh Indah , “ santai aja ngomongnya jangan tegang nanti kalok emang  nggak di kasi ntar kita bantu bilang ke ayah dah…, pokoknya lu harus ikut Ndah soalnya Iko tau Ndah paling ngebet soal muncak” . Membaca pesan seperti itu dari Riko , Indah bertekat untuk mengatakannya hari ini juga ,setelah solat ashar Indah menemui Ayah dan Bunda nya yang sedang duduk di ruang tamu, Indah langsung mengambil posisi di depan kedua orang tuanya dan mulai berbicara.” Yah,Bun kalok misalkan Ndah ikut muncak boleh nggk ? bareng banyak temen ada empat belas orang “ Ayah dan Bunda pada saat itu tidak mengubris perkataan Indah , Indah yang mulai kesal dengan tingkah kesengajaan dari orang tuanya , orang tua Indah selalu begini jika Indah menginginkan sesuatu , seperti sekarang ucapan Indah saja di abaikan ,“ Bun.. Ndah lagi ngomong juga(kesal Indah)” , Ayah indah pun angkat bicara “ kapan perginya ?” tanpa di sangka Ayah indah menanyakan hal itu , indah menjawab “ besok Yah tanggal empat belas  Desember, ada Riko juga ada Lilly juga ikut Yah…boleh ya ?” Ayah Indah sedikit ragu untuk memberikan Indah izin  karena pada pekan itu sudah memasuki musim hujan, lalu Ayah Indah berkata “nanti kita liat aja situasi sama kondisinya kalok kondisinya bagus Ayah kasih kok Ndah pergi”, perkataan Ayah Indah barusan memberikan sedikit harapan kepada Indah , “makasi ya Ayah, Ndah masuk kamar dulu” pamit Indah. Di kamar Indah mendapatakan ide agar Ayahnya mengizinkan dirinya untuk ikut memuncak karena sudah tidak ada waktu lagi , keberangkatan mereka tinggal dua hari lagi. Indah memutuskan untuk ke kamar kakanya dan meminta bantuan untuk meyakinkan kedua orangtua mereka bahwa keadaan di bukit sedang baik-baik saja , setelah bersekongkol-kongol dengan kakaknya, Indahpun bergegas untuk tidur karena dia tidak sabar untuk mengabarkan teman-temannya besok di sekolah.

    Pagi itu Indah berangkat sekolah dengan bersemangat, tidak seperti biasanya sampai-sampai kedua orangtuanya bingung dengan anak satu-satunya perempuan itu. Sampainya Indah di sekolah , Indah langsung mencari keberadaan Lilly , di depan kelas Lilly tanpa permisi Indah langsung masuk ke dalam kelas Lilly dan langsung mengambil posisi tepat di hadapan Lilly “ Ly, ikut muncak kan ?”, Lilly tampak berpikir “iya Ndah,Lilly ikut” Indah langsung loncat memeluk sahabat kesayangannya , Lilly tampak heran dengan tingkah sabahatnya ini ,”Ndah kesini pasti mau minta bantuan buat izinin ke Ayah sama Bunda kan ?!” tebakan Lilly membuat Indah tersenyum lebar “Udah lu tenang ajak Ndah , semua sudah di atur ,  Lu tinggal siapin barang-barang yang mau di bawa aja” , kalimat itu berhasil membuat Indah merasakan bahagia yang luar biasa ,” Eh temen kita ada yang dari luar juga kan ?” Tanya Inda yang di angguki oleh Lilly , Indah langsung bertepuk tangan sambil berkata “Semoga nanti kita dapet pasangan ya di sana” doa Indah yang di amin kan oleh Lilly , merekapun tertawa dengan apa yang baru saja mereka katakan, dengan kecepatan kilat Indah pergi dari kelas Lilly tanpa pamit “Dasar nggk tau diri juga bocah” gumam Lilly sambil menggelengkan kepalanya.

 

Sekolah hari ini terasa begitu cepat hinggap tanpa di sadari bel waktu pulang sudah berbunyi , sampainya di lapangan Indah bertemu dengan Riko “Besok kita meeting ya Ndah , buat nentuin barang apa ajak yang perlu di sewa , bagi tugas bawa kompor, intinya buat ngebahas barang bawaan ajak dah , jam keluar  main Iko sma yanag lain tunggu di meja bundar ya, bye Ndah duluan ya” tanpa ada persetujuan dari Indah, Iko sudah pergi begitu saja setekah memberi tahu kegiatan besok . Indah tidak sabar akan hari esok. Sampainya di rumah Indah langsung naik ke kamar kakaknya untuk menanyakan apa saja yang harus dia bawa saat pergi nanti “tas nya pake tas punya Eyang itu ajak, cocok buat cewek kemarin ta situ juga kakak pake ke Rinjani” perkataan kakak Indah membuat Indah sedikit kehilangan semangat , karena Indah sangat ingin menggunakan carrier , namun kakak Indah langsung angkat bicara melihat perubahan ekspresi wajah Indah “Pengalaman Kakak kasi cewek pake carrier itu , Kakak di hujat sama orang-orang yang liat Kakak kasih cewek bawa soalnya keliatannya aja ringan , tapi coba kalok udh di masukin satu aja air botol Narmada yang besar iyu , langsung berubah berat nya” perkataan Kakak Indah barusan membuat Indah berpikir lagi “Ya udah pake yang punya Eyang ajak, tapi Kakak yang beliin makanan buat besok” tuding Inda , dan tanpa di sangka Kakaknya menyetujui perkataan Indah “daripada lu nekat macem-macem” gumam Kakak Indah.

    Pagi yang Indah, Indah sudah siap dengan tas ransel berwana hitam yang bertengger manis di pundaknya, setelah berpamitan dengan orangtuanya Indah bergegas untuk pergi kesekolah. Sampainya di sekolah Indah menjalankan hari-harinya di sekolah seperti biasa. “Kringgg!!”bel keluar maijn yang di tunggu-tunggu akhirnya berbunyi , Indah langsung berlari keluar kelas dan bergegas turun menuju lantai bawah unutk hadir di pertemuan pertama mereka untuk mendiskusikan perlengkapan sesuai kata Riko kemarin. Sampainya Indah di meja bundar dia bertemu dengan Lilly dan Bella, “ehh lu ikut juga Bell ?” Tanya Indah yang sedikit terkejut dengan kehadiran Bella. “ikutlah, gini-gini kuat loh” kata Bella dengan percaya diri, Indah hanya tersenyum menanggapi perkataan Bella. Indah melihat teman-teman yang lain , tidak ada yang Indah kenali satupun, pandangan Indah tertarik pada satu lelaki yang berperawakan tidak begitu tinggi,berkulit kuning langsat , berwajah tidak begitu tampan, tetapi menurut Indah lelaki itu imut. Indah berniat untuk mengganggunnya, ketika yang lain sedang mengenalkan diri mereka seraya bersenda gurau , Indah sesekali mencuri pandangan dengan lelaki itu, dan saat candaannya yang lelaki itu keluarkan tidak membuat yang lain tertawa , Indah memukulnya tidak terlalu keras dan berkata “garing lu bang” ejek Indah dan yang lain tertawa melihat ekspresi cemberut dari lelaki itu , Indah tersenyum melihat tingkah laku lelaki itu . Hingga tanpa di sadari bel masuk sudah berbunyi dua menit yang lalu bertanda jam istirahat telah usai , sebelum masuk kelas Indah bertanya kepada Riko tentang identitas dari lelaki yang di taksir oleh Indah “Riko mau nanya donk(sambil menarik lengan Riko)” , Riko yang pada saat itu yang terlihat malas menjawab “mau nanya apaan si Ndah , lu nggak denger bel dari tadi udah bunyi?” Indah hanya tersenyum lebar melihat respon kesal dari temannya itu sambil berkata “itu yang cowok buntek, yang imut,yang Ndah ledekin barusan namanya siapa ya Ko?” Riko yang terlihat sangat kesal dengan apa yang di dengarnya barusan hanya berkata “lu ya cuma mau nanya begituan doank pake nyuri waktu belajar ajak!!” kesal Riko , Indah yang pada saat itu sudah mati penasaran dengan nama lelaki itu berkata “ya udah tinggal jawab pake  namanya doank susah amat Iko” sambil mengeluarkan pupy eyes nya , “namanya Tirta udah puas ?!” Indah seketika loncat kegirangan mendengar ucapan Riko  “owhh lucu ya namanya sama kayak orangnya imut , makasi Iko lu emang teman terbaikkkk sejagat raya , dadahhh belajar yang rajin ya nak” seru Indah, lalu pergi sambil melambaikan tangannya ke arah Riko.

“Kringgg!!” bel pulang sudah berbunyi anak-anak sekolah berhamburan untuk pulang , sama hal nya dengan Indah yang kini sedang berusaha mengeluarkan motornya , setelah motor Indah keluar, Indah langsung bergegas untuk pulang, di perjalanan pulang Indah sesekali bernyanyi saking girangnya karena sudah mengetahui nama lelaki yang di taksirnya , tanpa di sadari dia sudah sampai depan gerbang “Ooo may god jatuh cinta gini banget ya efeknya , sampe nggak sadar udah nyampe rumah” gumam Indah sambil tertawa. Indah kini sudah berada di kamarnya , setelah selelsai melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim , Indah langsung membuka room chat grup untuk muncak itu , tanpa berpikir panjang Indah langsung mencari kontak lelaki idamannya lalu Indah mengirimkan pesan kepadanya “eh save back donk temennya Riko” setelah menekan tombol kirim , Indah merasakan gugup yang luar biasa, Indah takut pesan yang di kirim tidak di balas , sudah tiga menit lamanya Indah menunggu balasan dari Tirta samapi Indah kehilangan semangat , handphone yang tadinya berada di genggamanya kini sudah entah berada dimana. Waktu maghrib pun datang Indah semakin tidak bersemangat “Ya udahlah bodo amat mau di bales apa enggak!” kesal Indah , Indah langsung menunaikan ibadah solat Maghrib setelah itu Indah kembali membuka handphone nya , dia melihat pesan yang sudah di kirimnya beberapa waktu lalu , Indah hanya berharap bahwa pesannya itu di balas oleh Tirta . Beberapa menit kemudian “Tingg!!” sebuah pesan datang , sambil bermalas malasan Indah mrngambil handphone nya yang berada di atas meja dekat kasurnya itu , Indah membuka aplikasi WhatsApp nya dan yang pertama kali di lihat adalah balasan dari Tirta yang sudah sekian lamanya di tunggu oleh Indah , dengan gerakan cepat Indah membuka room chat mereka , “iya Tirta udah save dari dulu, dari di buatnya grup itu” hanya dengan membaca balasan dari Tirta tadi sudfah membuat Indah bahagia yang tidak ada duanya , Indah langsung membalas “Mmmm kalok gitu makasi ya Tirta” tanpa di sangka kali ini Tirta membalasnya dengan cepat “iya sama-sama lu kan yang suka mukul itukan” tak disangka oleh Indah , Tirta mengenal dirinya dengan hal yang sering di lakukan padanya , hanya satu yang ada di dalam benak Indah “lucu” gumamnya. Chat mereka tidak sampai sana saja , siapa sangka chat mereka berlanjut sampai mereka tertidur. Dan dari sana lah kedekatan mereka bermulai.

    Keesokan harinya Indah berkumpul dengan teman-teman sependakiannya untuk membahas siapa saja yang membawa motor dan perlengkapan lainnya , peserta yang ikut ada sepuluh orang, dua anggota lagi tidak di berikan izin oleh orangtuanya, “untung ada Lilly , kalok enggak pasti Ayah sama Bunda enggak ngasih” gumam Indah bersyukur. Sepuluh orang itu terdiri dari Riko sebagai ketua,lalu ada Indah,Lilly,Acha,Nelly,Sabil,Tyo,Riki,dan yang terakhir adalah  Raffa , kebanyakan mereka semua teman kelas Riko .Pembagian berjalan dengan lancar , Indah bersama Riki,Tirta bersama dengan Nelly,lalu Riko bersama dengan Acha,dan yang terakhir Lilly bersama dengan Tyo, yang tidak memiliki boncengan membawa barang-barang yang di perlukan seperti air dan jajanan ringan .Bel pulang sudah berbunyi saat nya mereka mempersiapkan segala perlengkapan yang mereka perlu bawa “Ehh ntar Acha sama Nelly mau pergi beli perlengkapan bersama, kayak tisu, mie instan , kita ngeluarin uang sama-sama sepuluh ribu yah”ehh ujar Acha di selang perjalanan menuju parkiran , anggota yang lain menyetujui ucapan Acha . Setelah mengumpulkan uang kepada Acha merekapun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing.

 Sampainya di rumah Indah langsung mencari barang-barang yang sudah di bicarakan saat pertemuan tadi seperti beras dan telur sesuai kesepakatan tadi.Malam pun datang , Indah semakin bersemangat , siapa sangka dia akan berangkat menuju Bukit Pergasingan besok pagi, Indah yang sedang mempersiapkan barang-barang bawaannya di bantu juga oleh kakaknya “untung aja punya kakak yang suka muncak, jadinya enggak susah siapn barang” kata Indah sesekali menertawai kakaknya yang sedang repot mencarikan adiknya sepasang sarung tangan. “Nih sarung tangannya, siapa yang mau muncak ,siapa yang repot untung adek kalok enggak udah gua tabok lu” kesal kakak Indah , Indah yang mendengarnya hanya tertawa cekikikan “saying dah sama kakak yang satu ini” kata Indah di selang tawanya sambil memeluk kakak nya . “udah sekarang Ndah tidur besok harus bangun pagi-pagi banget” kata kakak Indah , Indah yang pada saat itu masih sangat bersemangat hingga rasa kantuk pun tidak ada dia rasakan sama sekali , “belum ajak ngantuk kak,masi semangat ni, enggak sabar buat besok” kata Indah dengan semangat , tetapi perkataan Indah membuatnya kakaknya justru merasa kesal dengan perkataan Indah “Lu tidur enggak Ndah , atau besok Ndah enggak jadi pergi” ancam kakak Indah , dengan secepatnya kilat Indah naik ke atas Kasur yang berwarna biru kesukaannya dan menutup dirinya dengan selimut “ adek pinter” gumam kakaknya sambil menutup pintu kamar Indah.

    Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba , pagi itu Matahari tampak cerah , Indah yang sudah bangun dari tidurnya sejak jam menunjukkan pukul empat pagi kini sedang menikmati sarapannya, kini jam telah menunjukkan pukul tujuh pagi Bundanya yang saat itu baru saja bangun menggelengkan kepalanya yang melihat anak perempuan semata wayangnya yang sangat bersemangat sejak semalam. “Udah siap semua barangnnya?” Tanya Bundanya , Indah yang saat itu sedang melahap roti selai coklat yang dia buat sendiri terkejut mendengar suara dari Bundanya “Bunda sejak kapan ada di situ?” Tanya Indah yang masih kaget dengan kehadiran  Bundanya, ”Baru aja disini , Bunda liat Ndah semangat sekali sarapannya , awas hati-hati makannya” ujar  Bundanya sambil tersenyum melihat tingkah Indah , lagi-lagi Bundanya bertanya “jam berapa Ndah di jemput sama temennya?” kata bundanya di selang-selang  mengoleskan selai coklat di atas rotinya ,”nanti kayaknya Bun sekitar jam Sembilan”. Selesai sarapan Indah beralih membuka handphonenya untuk melihat room chat mereka , baru saja Indah membuka akses internetnya sudah banyak sekali pesan yang masuk dari grup mereka , Indah membaca pesan mereka satu-satu sambil sesekali tertawa karena semua isi grup itu sedang repot , ada yang sedang mengurus tenda yang mereka sewa tempo hari yang lalu , ada juga yang sedang menunggu jemputan dari teman yang lainnya , dan masi banyak keributan lainnya , hal itu cukup mengundang tawa renyah Indah. Jam sudah menunjukkan pukul Sembilan lebih dua puluh menit , Riki baru saja sampai di depan gerbang rumah Indah “Tittt!!!” suara dari klakson motor Riki “ Ndah cepetan keluar anak-anak sudah pada kumpul semua di rumah Riko” kata riko sedikit berteriak, Indah pun keluar dari rumahnya dengan terburu-buru , “lahh lu yang lama jemput , kok ,alah Ndah yang di omelin , Indah kan nunggu Riki , gimana bang!” oceh Indah kepada Riki yang tidak terima atas omelan dari Riki. “Ya udah tunggu , Ndah pamitan dulu sama yang di dalem” sambil berjalan menuju dalam rumahnya , sampaimya di dalam rumah Indah langsung berpamitan dengan kedua orangtuanya dan juga kakaknya , tidak lupa juga Indah meminta doa untuk keselamatan dirinya dan juga teman-temannya.Bunda Indah ikut mengantar Indah menuju depan gerbang, Indah pun berangkat sambil melambaikan tangan ke arah Bndanya , tak juga lupa Indah merekah kan senyumnya bertanda bahwa dia sangat bahagia saat itu juga “bye Bun , Assalamualaikum , sayang Bunda”. Bunda hanya biasa tersenyum menanggapi tingkah laku anak perempuannya itu, “hati-hati ya nak” ucap Bunda Indah yang sedikit berteriak.

Di perjalanan Indah membayangkan dirinya mendaki bukit , Indah masi tidak percaya dirinya yang berpenyakit akan mendaki sebuah bukit , Indah hanya takut jika pada saat mendaki , penyakitnya akan kambuh tapi pikirannya itu tidak berlangsung lama , Indah langsung membayangkan dirinya akan di tolong oleh teman-temannya nanti , Indah sangat menunggu kejadian itu , tanpa di sadari kini semua mata menatap aneh ke arah Indah yang sedari tadi terwata cekikian , “eh lu napa dah , senyum-senyum,ketawa-ketawa enggak jelas , aneh lu!” hujat Lilly yang gemas akan keanehan Indah hari itu, Indah terkejut mendengar suara Lilly,” lah udah nyampe ya ?” kata Indah dengan wajah yang bingung ,”udah lah , lu mangkanya jangan suka ngelamun di jalan” ucapTirta, bukannya kesal Indah malah tersenyum menanggapi ucapan Tirta ,”ya kan lagi lamunin kamu” ujar Indah yang berniat menjaili Tirta denan ucapannya ucapannya , yang lain hanya tertawa melihat Indah berbicara seperti itu . Setelah semua perlengkapan siap , saatnya untuk Indah dan teman-temannya yang lain untuk berangkat, tidak lup ajuga mereka berpamitan dengan kedua orangtua Riko. Perjalanan mereka pun di mulai, sesuai rencana yang mereka buat sebelum berangkat tadi , mereka akan berhenti di daerah Kembang Kerang karena di sana ada rumah Nenek dari Riko , dan mereka juga di sana akan bertemu dengan Kakak dan juga Paman dari Riko mereka berdua akan menjadi guarder dari pendakian mereka hari itu.

 Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang dan mereka sudah sampai di rumah Nenek Riko , sesampainya mereka di sana , mereka di sambut dengan hangat oleh Nenek dan juga Kakek Riko. Disana mereka di berikan beberapa jamuan sembari menunggu waktu Dzuhur, Paman dan Kakak Riko pun datang dengan carrier di punggungnya , terlihat berat namun mereka sudah terbiasa dengan tas yang menjulang tinggi di punggung mereka , karena itu juga termasuk pekerjaan mereka. Mereka sangat suka dengan Paman dan juga Kakak Riko karena mereka juga masih berjuwa mudah jadinya mereka tidak merasa canggung saat pertama bertemu. Azan Dzuhur pun sudah berkumandang kita semua menunaikan ibadah sholat Dzuhur , setelah selesai menunaikan sholat Dzuhur, mereka pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan , tidak lupa mereka berterima kasih sekaligus berpamitan dengan Nenek dan juga Kakek Riko. Perjalanan pun di lanjutkan dengan semangat dari masing-masing orang. Saat di perjalanan Indah merasa kesal dengan Riki yang tidak biasa pelan menggunakan motor , sampai akhirnya Indah mendengar ada yang memanggil namanya dari belakang , dan itu ternyata Tirta “cewek(sambil mengacungkan jarinya seakan-akan membentuk cinta)” ujar Tirta, Indah yang saat itu sedang dalamk keadaan kesal dengan Riki hanya menatap malas kea rah Tirta sejenak lalu kembali menatap kea rah jalan raya seraya berkata “apaan sih” ujar Indah malas, Tirta tertawa puas  melihat wajah kesal Indah.”Awas aja lu”ujar Indah di dalam hati. Sampai sudah mereka di kaki bukit Pergasingan, sebelum mereka memulai pendakian , mereka menunaikan ibadah solat Ashar karena waktu Ashar sudah ada. Setelah mereka semua menunaikan ibadah sholat Ashar , mereka pun mulai perjalanan menuju post untuk membeli tiket masuk ke Bukit Pergasingan , setelah membayar tiket merekapun mulai perjalanan menuju puncak Bukit Pergasingan tersebut. Di perjalanan menju puncak ada saja yang mengeluarkan lolucon-lolucon kecil yang membuat yang lain tertawa hingga tanpa di sadari mereka sudah sampai pada pertengahan Bukit , di sana banyak dari mereka yang beristirahat, namun lain halnya dengan Indah yang tetap meneruskan perjalanan , karena yang ada di dalam pikiran Indah hanya satu yaitu sampai di puncak nanti dia akan beristirahat sepuasnya , Indah tidak sendiri karena dia di temani oleh Sabil , sesekali Indah menyuruh Sabil untuk mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan . waktu berjalan begitu cepat , Indah membuka Handphone nya untuk melihat jam “yahh udah jam limalebih tiga puluh menit” gumam Indah yang hanyab di angguki oleh Sabil, Indah yang awalnya bersemangat sekarang merasakan lelah yang luar biasa, Indah mengambil waktu istirahat sejenak sedangkan Sabil tetap melanjutkan perjalananya “duluan ya Ndah nanggung ni udah mau nyampe tu , lu bias denger kan suara music dari atas sana?” ujar Sabil yang di angguki oleh Indah yang bertanda dia setuju akan ucapan Sabil saat itu , karena benar saja suara dentuman musik dan suara orang-orang sudah bisa terdengar dari tempat Indah beristirahat.

Sepuluh menit sudah Indah beristirahat, baru saja Indah ingin melanjutkan perjalnannya Indah sudah di tarik oleh seseorang dari belakang “Ndah istirahat lagi dong” ujarnya yang sedang ngos-ngosan karena perjalanan yang lumayan terjal itu , ternyata itu Tirta dan Indah kembal ke tempat dia beristirahat tadi, baru saja Indah kembali duduk , dia merasakan sakit di bagian dadanya dan saat itu juga Indah mersakan sesak , Tirta yang saat itu sedang beristirahat terlonjak kaget melihat keadaan Indah , dengan gerakan cepat Tirta membawa Indah ke sandarannya “ Ndah nyender ajak dulu di sini , nanti kalok udah baikan kasi tau ya , sekalian kita lanjutin perjalanan, nanggung ni tinggal bentar’ seraya tersenyum sambil mengarah ke Indah . Saat itu juga Indah merasakan hangat menjulur ke seluruh hati nya , tanpa di sadari oleh Tirta, pipi Indah yang tadinya biasa saja kini sudah berubah menjadi kepiting rebus , ya biasa di simpulkan bahwa Indah merupakan type cwewk yang mudah terbawa perasaan. Sudah tiga puluh menit lamanya Indah bersandar di bahu milik Tirta yang sepertinya Tirta juga sudah kecapean , ” udah yuk lanjut lagi nanggung ni tinggal bentar nyampe” ujar Indah seraya berdiri yang di ikuti oleh Tirta , :”Udah baikan ? kalok belum istirahat lagi juga enggak papa kok , titra temenin” , Indah hanya tersenyum menanggapi ucapan Tirta yang menurut Indah itu sangat manis “udah enggak kok , ayok jalan lagi” ucap Indah sambil tersenyum, perjalanan kali ini terasa sangat berbeda karena Indah berjalan di samping lelaki yang sudah membuatnya bersemangat dari awal pertemuan mereka , sesekali Indah tergelincir karena medan yang di tempuh sangat terjal “eh” ucap Indah yang hamper saja terjatuh karena salah menapakkan kaki “mangkanya hati-hati” ucap Tirta seraya mengambil tangan Indah untuk di genggamnya. Entah perasaan apa yang menjalar ke seluruh tubuh Indah pada saat itu , karena yang vterpenting sekarang adalah Indah sangat bahagia , yang hanya dia inginkan saat itu adalah memberhentikan waktu agar dia bias tersu mersakan kehangatan yang di berikan oleh Tirta. Akhirnya mereka sudah sampai di puncak tepat pukul enam lebih tiga puluh , Indah yang tampak takjub akan pemandangan dari atas sana tidak ada hentinya mengucapkan kalimat tauhid, Indah duduk di samping Tirta yang nampak kelelahan juga sembari menunggu teman-temannya yang lain datang. Setelah semua sampai mereka langsung membangun tenda masing-masing, untuk cewek ada dua tenda sedangkan untuk cowok mereka ada empat tenda karena jumlah cowok lebih banyak daripada cewek.

Setelah selesai membangun tenda , mereka langsung mendirikan solat mahgrib dengan bermodal air wudhu dengan air botol yang sudah mereka persiapkan dari rumah, setelah selesai sholat mereka , paman dan kakak Riko langsung mempersiapkan tempat dan juga ranting-ranting pohon yang sudah mereka sediakan sebelumnya ,karena saat itu cuaca sangat dingin akhirnya kita memutuskan untuk membuat perapian. Indah sudah selesai memeberskan barang-barangnya, Indah beralih ke tenda laki-laki untuk menghangatkan diri , karena tenda mereka lah yang jaraknya sangat dekat dengan perapian , Indah lupa untuk membawa jaket sekarang Indah sedang  kedinginan , sambil memeluk lutut nya Indah duduk tepat di pintu tenda tersebut sampai akhirnya “Ni pake jaket Tirta , kebetulan Tirta bawa jaket dua” Indah segera memakai jaket yang di berikan oleh Tirta tanpa memikirkan keadaan sekitar yang kini sudah melihat kea rah mereka berdua, “ayok semua keluar kita makan malam” ujar paman Riko , baru saja Indah ingin keluar untyki mengambil mie instan , tangan Indah sudah di tahan oleh Tirta “dIem di dalem ajak, di luar kabutnya lagi tebel terus Ndah juga ada sesak , enggak baik buat pernafasan Ndah” mendengar ucapan Tirta , ada rasa hangat yang menjalar pada tubuh Indah, Indah menyetujui perkataan Tirta dan  di angguki oleh Indah , walaupun Indah sangat ingin bergabung dengan yang lain , Indah tetap menuruti perkataan Tirta untuk menjaga kesehatannya sampai pulang nanti. Makan malam telah usai , yang lain masih di luar menikmati pemandangan kota dari atas bukit pergasingan sedangkan beda dengan Indah yang hanya diem di dalam tenda sambil menikmati api unggun. Tirta datang menghampiri Indah sambil membawa mie instan di tangannya “Ni makan dulu” ucap Tirta sambil memberikan mie instan kepada Indah.

Kini hanya mereka berdua yang berada di dalam tenda itu, Indah tidak menghabiskan mie instan yang di berikan Tirta karena sudah terlalu kenyang. Indah diam termenung , dia masih tidak menyangka bahwa dirinya bermalam di atas bukit ini bersama orang yang dia sukai saat ini, Tirta sedang berbaring sambil memainkan handphonenya , Indah yang berniat menjaili Tirta yang sedang focus dengan handphone nya menidurkan kepalanya di samping Tirta , bukannya kesal dengan perlakuan Indah , Tirta malah membawa kepala Inda ke atas pangkuannya , dan  kini sudah berubah menjadi perbincangan kecil dan itu membuat Indah merasa semakin nyaman berada di dekat Tirta. Indah menatap Tirta secara intens , dia masih tidak percaya bahwa dia akan di pertemukan dengan lelaki seperti Tirta , tiba-tiba tangan Tirta yang awalnya berada di bawah kini sudah bertengger manis di pipi Indah , kulit tangan Tirta yang dingin tak terasa di kulit Indah karena tergantikan oleh kehangatan yang menjalar dari tangan Tirta, Indah pun tersenyum , tidak ada yang biasa menggambarkan betapa bahagianya Indah saat itu , sampai-sampai teman- teman yang lain tidak di hiraukan oleh mereka berdua .

Jam menujukkan pukul dua belas malam , namun Indah tidak merasa ngantuk sama sekali akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari tenda sambil membawa buku harian yang selalu di bawanya jika pergi kemana saja , Indah Mulai menulis , menumpahkan semua perasaan yang dia rasakan pada Tirta di buku itu. Sampai suara menyadarakan dia dari lamunanya “Ndah masuk di luar dingin” ujar seseorang dari dalam tenda laki-laki, Indah tersenyum mendengar ucapan lelaki dari dalam tenda itu , siapa lagi kalau bukan Tirta yang memilik suara itu., “Iya…ini masuk kok” sambil tersenyum  memasuki tendanya kembali “Indah melihat Lilly terlelap di sampingnya , Indah sedikit terheran  “bagaimana dia biasa terlelap dengan keadaan suhu yang sangat dingin seperti ini” ujar Indah dalam hati. Indah mengisi malamnya itu dengan menonton YouTube sampai waktu subuh sudah datang , Indah keluar dari tenda menikmati lantunan adzan dari pedesaan di bawah kaki bukit  , Indah tersenyum . Indah segera membangunkan teman-temannya untuk menunaikan ibadah solat subuh “ ayok gais bangun udah subuh ni… kita sunrise an habis itu” Indah sedikit berteriak untuk membangunkan teman-temannya , Tirta yang saat itu baru setengah sadar keluar dari tendanya sambil memeluk badannya kedinginan , Tirta datang kea rah Indah yang sedang menikmati gemerlap cahaya kota dari atas bukit sambil membawa air botol mineral di genggamannya “Ndah pegangin dong mau wudhu” Indah mengambil botol air mineral yang di pegang Tirta dan mulai memegangi Tirta untuk dia berwudhu “dingin Ndah” ujar Tirta seraya memeluk badannya “ ya udah sana solat dulu ntar biasa angetin badan lagi di dalam tenda”ujar Indah sambil tersenyum kepada Tirta.

Waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya datang , mereka sudah berkumpul untuk menyaksikan matahari terbit , tidak lupa juga mereka berfoto-foto ria untuk mengabadikan momen yang indah itu , kini Indah sedang bersama dengan Tirta umtuk sekedar berbincang dang bebagi tawa , Indah merasa begitu kejadian yang mereka sama-sama alami begitu cepat berjalan, sedangkan teman-teman yang lain masih berfoto-foto , hingga suara mengagetkan mereka berdua “biarin dia nge bucin dulu” ujar Nelly sedikit berteriak yang di setujui oleh teman-teman lainnya, indah hanya terdiam malu menanggapi ucapan Nelly. Sampai waktu menunjukkan pukul Sembilan dan itu bertanda mereka harus segera turun karena akan semakin panas jika mereka turun lebih akhir . Mereka sedang bersiap-siap untuk turun, untuk menghemat waktu mereka berbagi tugas ada yang membongkar tenda , ada yang memunguti sampah, ada yang menggulung matras, dan masih banyak lagi. Indah meneteskan air matanya , dia merasa di tempat ini lah dia merasakn kebahagian yang begitu luar biasa, di tempat inilah dia mersakan kehangatan dari lelaki yang kini sudah di cintainya , sebelum mereka pergi mereka sudah bersepakat untuk membuat pesawat terbang dari kertas dan di dalam terdapat kata-kata , seperti sekarang yang di lakukan oleh Indah , Indah mulai menulis…

“hai tenda merah ,  kau sekarang telah menjadi saksi bisu akan kehangatan seorang lelaki yang akupun masi sampai detik ini tidak menyangka bahwa diriku akan jatuh ke dalamnya…

Dan hai Bukit yang memiliki tinggi seribu tujuh ratus dari prmukaan laut, terimakasih telah menjadikan perjalanan yang manis , dan terima kasih karena telah mempertemukan ku dengan dia yang saat ini telah memegang hati ini.

Kini dia sudah memegang hati ini, aku takut dikala dia sudah benar-benar menggenggam hati lalu dia akan meremukkannya tanpa ampun

Aku berharap kisah ini akan tetap abadi selamanya

Aku mencintainya….

Sungguh…”

                                 #redtent

Setelah selesai menulis di sayap pesawat kertas itu , Indah mulai menerbangkan pesawat yang di buatnya tadi. Indah tersenyum melihat pesawat yang di buatnya terbang bebas meluncuri bukit itu. “Ndah buruan udah panas banget ni” ucap paman Riko, Indah melihat Tirta yang sedari tadi di belakangnya tersenyum sambil berkata “ yuk kasian yang lain udah nunggu”sambil mengaitkan jemarinya dengan jemari Indah . Dan hari itu merupakan hari yang luar biasa untuk Indah . Ya dan semua orang kini sudah tau bahwa Indah sangat mencintai Tirta selamanya dan tidak akan pernah terganti.

-TAMAT-

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                    

.                                                                                                                           

Related Posts