Makalah TikTok dan Dampaknya Bagi Masyarakat

LATAR BELAKANG

Dengan semakin pesatnya perkembangan zaman, maka semakin banyak pula teknologi-teknologi yang diciptakan untuk mempermudah kebutuhan sehari-hari manusia. Beberapa tahun belakangan ini, internet menjadi suatu hal yang tidak bisa lepas dari budaya masyarakat yang baru. Melalui internet, masyarakat mampu membuat inovasi-inovasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan berkomunikasi serta wadah baru untuk mengekspresikan diri, contohnya lewat aplikasi video yang dapat dilihat secara global.

Tik Tok adalah nama salah satu aplikasi yang memberikan efek-efek spesial untuk video pendek sehingga terlihat menarik dan dapat ditonton oleh siapa saja selama kita memiliki jaringan internet. Semakin unik video yang dibagikan, maka semakin banyak pula yang ingin melihat video tersebut. Hal ini cenderung menyebabkan pengguna Tik Tok berani melakukan hal apapun demi meraih popularitas.

Dalam makalah ini, kami akan membahas dampak-dampak psikologi dan komunikasi yang dialami oleh para pengguna maupun penonton aplikasi Tik Tok. Dengan mengetahui akibat-akibat apa yang ditimbulkan apabila aplikasi Tik Tok ini dipergunakan secara negatif, maka kita dapat menghindari perubahan persepsi dan mental yang tidak sesuai dengan keinginan kita serta norma-norma masyarakat yang berlaku.

TUJUAN

Mengetahui riwayat serta tujuan utama diciptakannya aplikasi Tik Tok.

Menganalisa dampak perubahan psikologi komunikasi yang dialami kalangan milenial jika terlalu sering menggunakan aplikasi Tik Tok.

Mengetahui apa saja manfaat aplikasi Tik Tok, mulai dari hal yang bersifat positif sampai negatif.

Mempelajari alasan dibaliknya pemblokiran Tik Tok yang dilakukan Kemenkominfo

LANDASAN TEORI

Teori Jarum Hipodermik

Menurut teori jarum hipodermik, pesan digambarkan seperti sebuah peluru ajaib yang memasuki pikiran khalayak dan menyuntikkan beberapa pesan khusus. Teori ini juga menjelaskan bagaimana media mengontrol apa yang khalayak lihat dan apa yang khalayak dengar.

 

Digunakannya istilah jarum adalah untuk menggambarkan ketidakberdayaan khalayak massa sebagai dampak adanya pendapat umum atau opini publik yang dibangun oleh media massa sehingga menyebabkan perubahan perilaku pada khalayak massa.

Teori ini memiliki relevansi dengan kasus yang tengah kami bahas, yaitu fenomena Tik Tok yang sedang populer di kalangan kawula muda, khususnya Generasi Z (orang yang lahir diantara tahun 1995-2010).

Mayoritas pengguna aktif aplikasi Tik Tok adalah remaja berumur dibawah 18 tahun dan mereka adalah kalangan yang mudah dipengaruhi oleh kekuatan media massa. Mereka seringkali tidak menyaring terlebih dahulu pesan-pesan yang disampaikan oleh media, sehingga efek yang disampaikan oleh media semakin kuat. Hal itulah yang menyebabkan fenomena Tik Tok dan para penggunanya dicap negatif oleh masyarakat.

Teori Ekologi Media

Teori studi tentang bagaimana media dan proses komunikasi mempengaruhi persepsi manusia, perasaan, emosi, dan nilai teknologi yang mempengaruhi komunikasi melalui teknologi baru. Dalam prespektif teori ini, bukan pesan yang mempengaruhi kesadaran kita tetapi medium. Mediumlah yang lebih besar mempengaruhi bawah sadar kita. Medium membentuk pesan, bukan sebaliknya. Artinya media elektronik telah mengubah masyarakat secara radikal. Masyarakat sangat bergantung pada teknologi yang menggunakan media dan bahwa ketertiban sosial suatu masyarakat didasarkan pada kemampuannya untuk menghadapi teknologi tersebut.

Kaitan teori ini dengan kasus kami adalah bahwa aplikasi media online seperti Tik Tok juga ikut memiliki peran dalam pembentukan persepsi serta emosi manusia, khususnya bagi para pengguna aktifnya. Mereka yang aktif menggunakan aplikasi ini tentunya akan ikut terpengaruh dengan konten-konten yang berada didalam Tik Tok, sehingga perilaku-perilaku negatif yang ada didalamnya pun dapat dengan mudahnya mempengaruhi perubahan emosi dan pikiran para penggunanya.

Banyak yang berlomba-lomba untuk menjadi artis yang terkenal di aplikasi Tik Tok demi kepopuleran semata. Hal ini dapat mendorong para penggunanya untuk melakukan apapun untuk mencapai popularitas, termasuk hal yang kurang baik menurut norma dan masyarakat. Misalnya mengumbar aurat, melakukan hal-hal yang tidak wajar seperti meminum air dengan campuran bubuk deterjen karena dianggap tidak biasa sehingga dapat menarik perhatian, sampai melakukan tindakan asusila yang tidak pantas dikonsumsi masyarakat banyak. Para penggunanya pun mengalami dampak psikologi star-syndrome, yaitu sindrom yang terjadi akibat dari seseorang yang merasa terkenal atau popular, hebat dan sebagainya sehingga akhirnya menjadi lupa diri. Hal tersebut menimbulkan polemik bagi para penggunanya.

APA ITU TIK TOK?

Tik Tok, juga dikenal sebagai Douyin di Cina. Yang secara harfiah berarti ‘Teknik musik pendek’. Di luncurkan pada bulan september 2016 oleh Zhang Yiming, dan di kembangkan menggunakan kecerdasan buatan besutan ByteDance, dan aplikasi ini di patenkan di bawah naungan BYTEMOD.

Para pengguna di dorong untuk berimajinasi sebebas-bebasnya dan menyatakan ekspresinya dengan bebas dan nantinya bisa dibagikan ke teman atau ke seluruh dunia.

Aplikasi ini menghadirkan special effects yang menarik dan mudah digunakan sehingga semua orang bisa menciptakan sebuah video yang keren dengan mudah. Special effects tersebut di antaranya efek shaking and shivering pada video dengan electronic music, mengubah warna rambut, 3D stickers, dan properti lainnya. Sebagai tambahan, kreator dapat lebih mengembangkan bakatnya lagi dan membuka dunia tanpa batas hanya dengan memasuki perpustakaan musik lengkap Tik Tok.

Dengan memberdayakan pemikiran-pemikiran yang kreatif sebagai bentuk revolusi konten, menjadikan aplikasi ini sebagai sebuah wadah baru dalam berkreasi bagi para online content creators di seluruh dunia

RIWAYAT SINGKAT

Awalnya Tiktok membawa sebuah tantangan kreasi video viral “Fool in Love” yang diluncurkan bertepatan dengan April Mop. Pada saat itu para pengguna tiktok di korea selatan mengunggah video iseng dan lucu dengan tagar #foolinlove.

Dalam 48 jam sejak tantangan berlangsung, lebih dari 16.000 Tiktoker di seluruh Asia telah membuat satu dari tantangan kreasi video ini dengan total lebih dari 15 juta view, dan disebarluaskan lebih dari 240.000 kali di Facebook, Instagram dan sosial media lainnya dengan tagar #foolinlove.

Pada bulan Juni 2018 aplikasi ini sudah memiliki 150 juta pengguna aktif setiap hari. Tik Tok sudah diakui sebagai platform video singkat terkemuka di Asia, dan telah memantapkan dirinya sebagai aplikasi yang tumbuh paling cepat di dunia, dengan komunitas video musik terbesar secara global.

Karena popularitas dan pengaruh sosialnya yang luar biasa, aplikasi ini telah melahirkan banyak tren viral di seluruh dunia, dan dikenal sangat populer di kalangan selebriti.

TUJUAN UTAMA APLIKASI

Tempatnya para komunitas pencipta video singkat, yang dilengkapi dengan beragam musik. Aplkasi tersebut diakui sebagai wadah bagi para penggunanya untuk menampilkan beragam hal menarik yang bisa dicurahkan dari imajinasi mereka.

Dengan demikian, imajinasi para penggunanya dalam menciptakan tarian ataupun performa unik bisa dicurahkan ke aplikasi Tik Tok, dengan cara yang dianggap lebih cepat dan lebih mudah. Dan, aplikasi tersebut bisa dibagikan kepada teman mereka atau bahkan pengguna lain di seluruh dunia.

Jadi, tujuan awal dari aplikasi tersebut adalah untuk menjadi wadah pengguna untuk berekspresi sesuai dengan imajinasi mereka untuk mencipatan sebuah karya yang kreatif. Namun, nampaknya imajinasi para penggunanya terlalu liar, yang pada akhirnya menciptakan fenomena aneh di tahun 2018 ini.

DAMPAKNYA DIMASYARAKAT

Sisi Positif: Menimbulkan Kreatifitas

Aplikasi video ini membuat penggunanya bisa berkreasi seperti menyanyi, menari bahkan bermain sulap menggunakan efek-efek khusus. Semuanya mengandalkan kreativitas saja agar bisa menghasilkan video yang apik, ciamik dan menarik.

Dengan menggunakan aplikasi Tik Tok. kita bisa mengeluarkan kreativitas kita lebih banyak lagi. Misalnya seperti bernyanyi, dubbing, lipsing, membuat konten-konten seru yang unik, sampai menjadi seorang influencer seperti artis, selebgram, bloger, youtuber, dan lainnya.

Namun di antara semua anak muda di dunia ini, ada satu pengguna Tik Tok yang belakangan ini cukup menyita perhatian warganet.

Namanya adalah Hari Kutty dari Theni, India. Video Tik Tok kreasinya bahkan dinobatkan warganet sebagai yang terbaik di dunia.  Dikutip dari Instagram pribadinya, @harikutty001, pemuda ini mengatakan saat membuat video itu dia menggunakan sembilan HP sekaligus untuk membuat urutan adegannya setelah yang pertama.

Tampaknya itu hal yang sangat sulit yang membuatnya hampir menyerah. Dia bahkan harus memastikan kesembilan HP itu memiliki daya baterai yang cukup dan tak ada panggilan masuk saat proses pembuatannya. Sayangnya, ada beberapa orang yang menelponnya saat itu, membuat prosesnya terganggu dan hal itu membuatnya kesal.

Namun demi menghasilkan video Tik Tok yang bagus dan menghibur, dia bahkan rela mengulanginya lagi dan bersabar hingga semuanya beres. Banyak warganet salut dan memuji hasil kreaativitasnya.

Membuat video Tik Tok yang unik dan menyenangkan memang wajar saja dan hak dari semua orang yang menyukainya. Namun, perlu cerdas-cerdas dalam membuatnya ya, sehingga tujuan adanya aplikasi ini benar-benar tercapai, yaitu untuk menciptakan kreatifitas. Jangan sampai keinginan membuat video Tik Tok malah merugikan diri sendiri atau orang lain.

Sisi Negatif: Langkah Kilat Menjadi Viral

Digunakan oleh hampir semua kalangan, aplikasi ini sukses membius kalangan milenial.

Banyak kasus yang muncul karena "kecanduan" aplikasi ini. Sehingga Tik Tok membuat penggunanya, terutama remaja, haus eksis demi mengejar "viralitas".

Masih ingatkah kejadian beberapa bulan yang lalu, seorang anak perempuan menggunggah video TikTok bersama jenazah kakeknya? Si anak perempuan ini sempat menghapus video tersebut beberapa saat namun mengunggahnya kembali sehingga videonya menjadi viral, bahkan ketika video ini menjadi viral, ditengah hujatan dan bully-an dari para netizen, si anak perempuan ini malah menantang warganet agar videonya mencapai 1 juta views.

Ada lagi kisah lain yang berasal dari Negeri Tirai Bambu. Seorang balita berusia dua tahun yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, dilaporkan mengalami luka serius. Bocah malang ini cedera akibat ulah konyol sang ayah yang melakukan gerakan berbahaya yang ia lihat di Tik Tok. Tanpa sengaja ia menjatuhkan buah hatinya ketika ia mencoba membalikkan tubuh sang anak 180 derajat.

Insiden nahas yang terjadi di berbagai tempat di dunia memaksa produsen Tik Tok untuk menyisipkan tombol "do not attempt" pada klip yang menampilkan adegan berbahaya.

Di lansir dari Liputan6.com, Seorang siswi SMA berusia 15 tahun mengatakan, dia memeriksa aplikasi setiap 10 menit karena video-video lucu itu membantunya menghilangkan stres. Tetapi ketika mereka menerima komentar negatif, mereka merasa tidak bahagia. "Para pembenci pergilah" adalah kata-kata yang kerap disisipkan di profil mereka.

"Dibandingkan dengan Facebook dan Instagram, saya memiliki lebih banyak 'like' di sini," ungkap seorang gadis remaja. Dia memposting lebih dari 650 video yang mendapatkan 35.400 like dan memiliki lebih dari 2.000 pengikut.

Tetapi Dr. Elda Chan Mei-lo, seorang supervisor di ‘Rumah sakit Tung Wah Group’, memperingatkan bahwa kaum muda yang mengevaluasi diri mereka sendiri melalui jumlah "like" di media sosial bisa menimbulkan risiko serius.

"Jumlah 'like' yang Anda dapat tidak menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang menyenangkan," kata Chan

PRO DAN KONTRA

Disalah gunakan

Pada mulanya, Tik Tok adalah aplikasi untuk bersenang-senang semata. Namun, sebagian besar anak muda malah menyalahgunakan aplikasi ini. Hal itu membuat banyak orang yang meminta aplikasi ini di blokir di Indonesia.

Dapat Cap alay

Tak semua orang menyukai aplikasi ini. Sebagian orang menganggap pengguna aplikasi ini adalah orang "alay". Tak heran, jika para pengguna aplikasi Tik Tok kerap mendapat kritikan dan cacian.

Jadi hal lucu

Meski dianggap alay dan sering dibanjiri cacian, sebagian menganggap aplikasi ini masih wajar. Pasalnya, sebagian pengguna membuat konten lucu yang menghibur.

HOT NEWS

Tik Tok Diblokir Kominfo

Dilansir oleh CNN Indonesia -- Delapan Domain Name System (DNS) Tik Tok diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membenarkan pemblokiran tersebut. "Iya, Tik Tok sudah diblokir siang tadi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan informasi yang didapat CNNIndonesia.com, sejak siang tadi, Selasa (3/7) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemblokiran delapan DNS Tik Tok. Selama sebulan terakhir, Kominfo telah mengawasi Tik Tok dan menerima laporan dari masyarakat.

Kenapa aplikasi Tik Tok diblokir pemerintah?

Pemerintah Indonesia secara resmi memblokir aplikasi Tik Tok karena aplikasi tersebut disebut melanggar banyak pelanggaran. Pemblokiran didasari hasil pemantau tim AIS Kominfo, pelaporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), serta masyarakat luas sebanyak 2.853 laporan. Pelanggaran konten yang ditemukan antara lain pornografi, asusila, pelecehan agama, dan lain-lain.

Dikutip dari Kompas.com, Semuel mengatakan, pemblokiran bersifat sementara sampai ada perbaikan dan pembersihan konten-konten ilegal dari pihak Tik Tok. "Setelah bersih ada jaminan untuk menjaga kebersihan kontennya, Tik Tok bisa kami buka kembali," terang pria yang akrab disapa Chief RA ini.

REAKSI WARGANET

Warganet pun berbeda pendapat soal pemblokiran Tik Tok. Ada yang setuju karena beberapa konten yang dianggap tidak layak.

    "Setuju TikTok diblokir. Tapi mengecam cyberbullying terhadap penggunanya. Kesian, itu mereka masih di bawah umur semua lho. Masih butuh arahan." — Ariy (@ariysoc) 3 Juli 2018

    "Pasti ga asing lg kan sama tiktok. Coba search dgn keyword 'aplikasi goblok' di google play, pasti nongol. Belakangan ga sedikit org yg mengusulkan agar apk ini diblokir. Aku? Setuju. Karena apk ini banyak mudharat-nya (esp. untuk kids zaman now Indonesia)." — MDaydreamer🍃 (@gistyaa_) 3 Juli 2018.

Yang tidak setuju berpendapat bahwa ada fitur pelaporan di dalam aplikasi yang seharunya bisa digunakan.

    "gw ga setuju tiktok diblokir. ini sama aja kayak ngeblokir tumblr karena konten yg diposting usernya." — (@inganggita) 3 Juli 2018

    "Gua gak setuju TIKTOK diblokir. Kenapa? Karena YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter ngga diblokir pas ada konten yang lebih buruk dari sekadar permasalahan bowo dan goyang dua jari. Mau nanya? Terus Fungsi report ( melaporkan ) buat apa?" — Derry Al-fiqri (@drlfqr) 2 Juli 2018

KESIMPULAN

Tik Tok memang dibuat sebagai media entertain baik bagi penggunanya maupun yang lagi nonton, platform ini bagus untuk melatih kreativitas para penggunanya sehingga bisa menjadi online content creator yang keren apalagi jika bisa menambahkan bakat lain seperti dance misalnya, tapi akan menjadi tidak tepat jika bermain TikTok untuk mengejar viralitas dengan segala cara termasuk goyang vulgar dan kegiatan kurang beradab lainnya.

Lama-kelamaan aplikasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan penggunanya sebagai kegiatan melatih kreativitas tetapi juga untuk keperluan narsistik bagi mereka yang sudah kecanduan. Narsistik adalah kepribadian yang butuh dirinya untuk diakui dan dikagumi karena merasa dirinya istimewa.

Menurut kami, orang narsis bukanlah orang yang jahat, annoying mungkin iya, satu-satunya respon yang tepat terhadap orang seperti ini adalah bukan dengan membenci melainkan merasa kasihan, karena sebenarnya dibalik sifat superiornya mereka adalah pribadi yang sangat rapuh. Mangkanya mereka membentengi diri dengan rasa percaya diri yang seolah-olah tinggi padahal butuh diperhatikan salah satunya ya dengan main TikTok tampa melihat dampak yang akan terjadi.

Jadi, sebenernya TikTok itu gak salah, cuma para penggunanya aja yang kadang tidak bisa mengontrol diri.

DAFTAR PUSTAKA

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya bagi para pihak yang telah membantu kami menyelesaikan karya ilmiah ini.

Paulasampdoria. “Demam TikTok: Antara Kreatif & Narsistik”

Adhitya Wibawa Putra. “Tik Tok – Sosial Media Berbasis Video Yang Sedang Sangat Populer

Aulia Adam. “Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat Datang Generasi Z”

Diana Raden Ayu. “Apa yang dimaksud dengan teori MEDIUM dalam ilmu komunikasi"

Muhammad Abdillah. “Jerat Star Syndrome dan Mempertahankan Kesuksesan"

Pakarkomunikasi.com. “Teori Jarum Hipodermik – Asumsi – Konsep – Kritik”

Firmauli Sihaloho. “Inilah 7 Fakta Aplikasi Tik Tok yang Sedang Viral dan Menuai Pro-Kontra"

Afra Augesti. “Petaka Tik Tok di Penjuru Dunia, Terjang Bahaya Demi Dapat 'Like'”

Amelia Prisilia. “Booming Goyang Dua Jari, Tik Tok Bentuk Kreatifitas atau Aneh?”

Yayu Fathilal. “Video Tik Tok Hari Kutty dari India ini Dinobatkan sebagai yang Terbaik di Dunia, Begini Prosesnya.”

Agnes Savithri. “Tik Tok Diblokir Kominfo”

Iskandar Zulkarnain, “FENOMENA APLIKASI (TIK TOK) & DAMPAKNYA DI MASYARAKAT”

Related Posts