Makalah Desain dan Proposal Penelitian



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan di ikuti oleh peneliti untuk penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian perlu di antisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan  untuk mendukung dan yang menghambat terlaksananya penelitian.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan “penyimpangan” dari apa seharusnya dengan apa terjadi, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu.
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian yang sering disebut proposal penelitian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi proposal dan desain penelitian kuantitatif?
2.      Bagaimana definisi proposal dan desain penelitian kualitatif?

C.    Tujuan
1.      Untuk Mengetahui definisi proposal dan desain penelitian kuantitatif?
2.      Untuk mengetahui definisi proposal dan desain penelitian kualitatif?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Desain dan Proposal Penelitian Kuantitatif
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rencana penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan menghambat terlaksananya penelitian.
Penelitian berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan “penyimpangan” dari apa seharusnya dangan apa terjadi, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dan praktek, dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu. Rencana penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti.
Rancangan penelitian yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi 4 komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian[1]. Proposal penelitian kuantitatif dikemas dalam sistematika seperti dibawah ini[2]:
I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Identifikasi Masalah
C.     Batasan Masalah
D.    Rumusan Masalah
E.     Tujuan Penelitian
F.      Kegunaan Hasil Penelitian
II.                LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.    Deskripsi Teori
B.     Kerangka Berfikir
C.     Hipotesis
III.             PROSEDUR PENELITIAN
A.    Metode
B.     Populasi dan Sampel
C.     Instrumen Penelitian
D.    Teknik Pengumpulan Data
E.     Teknik Analisis Data
IV.             ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.    Organisasi Penelitian
B.     Jadwal Penelitian
V.                BIAYA YANG DIPERLUKAN

Proposal penelitian berarti persiapan kemungkinan dan perlengkapan. Kemungkinan dan perlengkapan itu dalam hal ini dapat dinamakan sebagai komponen-komponen penelitian. Ada beberapa komponen yang harus dirumuskan dalam proposal penelitian[3], beberapa komponen yang harus disusun dijelaskan berikut ini:
I.       PENDAHULUAN[4]
a.       Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari satandart yang ada, baik standart yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan.
Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.

Ada tiga hal yang harus ada dalam latar belakang masalah, yaitu[5]:
·         Konsep dan isi dokumen yang relevan dengan topik penelitian.
·         Pernyataan para ahli (expert), para pemegang kebijakan terutama yang mendukung terhadap rencana penelitian.
·         Hasil pelacakan studi topik yang sama yang pernah dilakukan oleh orang lain. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin keorisinilan penelitian.

b.      Identifikasi Masalah
Dalam bagan ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua masalah dapat di identifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya dimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah apasaja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.

c.       Batasan Masalah
Suatu hal yang disadari bahwa pada hakikatnya suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri dan terisolasi dari faktor-faktor yang lain selalu terdapat konstalasi (keadaan) yang merupakan latar belakang dari suatu latar belakang tertentu[6].
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabael apa yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain. Berdasarkan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.

d.      Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab dengan akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam bab rumusan masalah, sebaiknya rumusan masalah itu dapat dinyatakan dalam kalimat pernyataan sesuai dengan judul penelitian.
Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada 4 tahapan, yaitu :
·         Latar belakang masalah
·         Identifikasi masalah
·         Batasan masalah
·         Rumusan masalah

e.       Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan diluar pola pikir dalam merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada keterkaitannya dengan permasalah, oleh karena itu dua hal ini ditempatkan pada bagian ini. Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi atu tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana), tetapi tujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan[7]. Manakala masalah yang diteliti ada tiga masalah, maka tujuannyapun ada tiga. Setelah merumuskan satu rumusan masalah sebaiknya segera merumuskan tujuan penelitiannya[8].

f.       Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa[9]. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal, yaitu[10] :
·         Kegunaan untuk mengembangkan ilmu atau kegunaan teoritis.
·         Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada proyek yang diteliti.

II.    LANDASAN TEORI
a.       Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sememntara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori-teori yang telah teruji kebenarannya. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka teori yang dikemukakan juga ada lima[11].

b.      Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana konsep teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang asoaiatif (hubungan) maupun komparatif (perbandingan). Kerangka berfikir asosiatif dapat menggunakan kalimat : jika begini maka begitu[12].

c.       Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Oleh sebab itu merumuskan hipotesis disebabkan karena meragukan sesuatu. hipotesis merumuskan dalam kalimat deklaratif yang menyatakan ada atau tidak adanya hubungan, ada atau tidaknya perbedaan dan ada atau tidaknya pengaruh antara dua atau lebih variabel. Penelitian dengan rumusan maslah yang lebih dari dua variabel dan menggunakan pendekatan kuantitatif, merumuskan suatu hipotesis merupakan suatu keharusam, sebab pada proses penelitian selanjutnya akan mengumpulkan dan menganalisis data dalam menguji hipotesis yang diajukan[13].

III. PROSEDUR PENELITIAN[14]
a.       Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis diperlukan metode penelitian, seperti metode survey.

b.      Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu

c.       Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala yang akan menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen

d.      Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan disini ialah teknik pengumpulan data yang diperlukan sehingga didapat data yang valid dan reliabel. Tidak semua teknik pengumpulan data dapat dilakukan, hanya tertentu saja dan setiap teknik pengumpulan tada yang dicantumkan harus disertai data.

e.       Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sejak membuat rancangan, maka teknik analisi data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab

IV. ORGANISASI[15]
a.       Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya organisasi pelaksanaan penelitian. Setidaknya ada ketua yang bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu ketua.
b.      Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal ini berisikan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa lama yang akan dilakukan

V.    BIAYA PENELITIAN[16]
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat, transport, sewa alat-alat komputer. Semua bahan yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

B.     Desain dan Proposal Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal, tetap teramati, pola fikir deduktif, maka proposal kuantitatif dipandang sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan metode kualitatifyang berpandangan bahwa, dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif, sehingga pemasalahan belum jelas, maka penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian atau situasi sosial[17].

Komponen dalam proposal dapat disusun ke dalam bentuk sistematika priposal seperti berikut[18]:
I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Fokus Penelitian
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Manfaat Penelitian
II.                STUDI KEPUSTAKAAN
A.    ..........................................................
B.     ..........................................................
C.     ..........................................................
III.             PROSEDUR PENELITIAN
A.    Metode, dan Alasan Menggunakan Metode
B.     Tempat Penelitian
C.     Instrumen Penelitian
D.    Sampel Sumber Data
E.     Teknik Pengumpulan Data
F.      Teknik Analisis Data
G.    Rencana Pengujian Pengbsahan Data
IV.             ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.    Organisasi Penelitian
B.     Jadwal Penelitian
V.                BIAYA YANG DIPERLUKAN

Proposal penelitian berarti persiapan kemungkinan dan perlengkapan. Kemungkinan dan perlengkapan itu dalam hal ini dapat dinamakan sebagai komponen-komponen penelitian. Ada beberapa komponen yang harus dirumuskan dalam proposal penelitian, beberapa komponen yang harus disusun dijelaskan berikut ini:
I.       PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti dan pembaca pada umumnya, mengemukakan hal-hal yang ingin diketahui dan mengapa peneliti tertarik dengan topik tersebut dan mengapa hal itu perlu diteliti. Untuk lebih jelas maka perlu diberikan gambaran tentang apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian ini[19].

b.      Fokus Penelitian
Terlebih dahulu menetapkan fokus penelitian berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli[20].

c.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih luas dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada objek atau situasi soaial penelitian tersebut.

d.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.

e.       Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidakmenolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelakan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.

II.    STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Kalau yang diteliti materi  kepemimpinan maka teori yang dkemukakan berkenaan dengan teori kepemimpinan, bukan teori sikap atau motivasi. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaharuan teori atau reverensi yang digunakan. Pada umumnya reverensi yang sudah lima tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Keaslian sebagai keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori.
Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus peneliitianyang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka akan semakin bayak teori yang perlu dikemukakan.

III. PROSEDUR PENELITIAN
a.       Metode, dan Alasan Menggunakan Metode
Dalam hal ini perlu dikemukakan, menaoa metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan menggunakan kualitatif karena, permasalahn belum tentu jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada siruasi sosial tersebut dijaring dengn metode penelitian kualitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain penelitian bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola hipotesis dan teori.

b.      Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana tempat situasi sosial tersebut akan diteliti. Misalnya disekolah, diperusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, dirumah dan lain-lain.

c.       Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatig, yang menjadi inteumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen.

d.      Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sample sumber dara dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada proposal masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan. Sampe sumber dara pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang diteliti, sehinggal mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.

e.       Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualiatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawacara mendalam studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau trianggulasi. Perlu dikemukakan kalau teknik pengumpulan fatanya dengan observasi, maka perlu ikemukakan apa yang di obsercasi kalau wawancara kepada siapa yang akan melakukan wawancara.

f.       Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak di lakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tehapan dalam penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua adalah adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengn minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahapan selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengna analisis komponensial. Selanjutnya analisis komponensial dilanjutkan dengan analisis tema.

g.      Rencana Pengujian Pengabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan dara yang akan dilakukan. Uji keabsahan data meliputi uji kreadibilitas data (validitas internal), uji dependabilitas (relibilitas) data, uji transferabilitas (validitas eksternal/ generalisasi), dan uji konfirmabilitas (objektivitas). Namun yang utama adalah uji kreadibiltas data. Uji kreadibiltas data dilakukan dengna perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekuna, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, member check, dan analisis kasus negatif.

IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a.       Organisasi Penelitian
Organisasi penelitian ini perlu dikemukan, bila penelitian dilakukan oleh tim. Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas, ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu yang tersedia.

b.      Jadwal Penelitian
Pada umunya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang realtif lama, antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan. 

V.    BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian. Biaya penelitian umunya 60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat, trasnport, sewa alat komputer. Semua biaya yang diperlukan perlu diuraikan secara rinci

 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rencana penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan menghambat terlaksananya penelitian
Penelitian berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan “penyimpangan” dari apa seharusnya dangan apa terjadi, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dan praktek, dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu
Rencana penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi 4 komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal, tetap teramati, pola fikir deduktif, maka proposal kuantitatif dipandang sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan metode kualitatifyang berpandangan bahwa, dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif, sehingga pemasalahan belum jelas, maka penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian atau situasi sosial.


DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014).
Prof. Dr. Lexy J. Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009).
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013).
Dr. H. M. Basrowi, M.Pd., Dr. Suwandi, M.Si., Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008).


[1] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 279.
[2] Ibid, hal. 280.
[3] Prof. Dr. Lexy J. Moeloeng, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 385.
[4] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 280-283.
[5] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013), hal. 283-284.
[6] Dr. H. M. Basrowi, M.Pd., Dr. Suwandi, M.Si., Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), hal. 167.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 282-283.
[8] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 290.
[9] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 283.
[10] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 293.
[11] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 283.
[12] Ibid, 238-284.
[13] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian....., hal. 289-290.
[14] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 285-286.
[15] Ibid, hal. 286.
[16] Ibid, hal. 286-287.
[17] Ibid, hal. 287.
[18] Ibid, hal. 288.
[19] Prof. Dr. Lexy J. Moeloeng, M.A, Metodologi....., hal. 399.
[20] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian....., hal. 290.

Related Posts

There is no other posts in this category.