Studi Kelayakan Bisnis
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Studi Kelayakan Bisnis
Studi
kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari
aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau
ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Studi
kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu:
1. Orientasi laba,
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan
2. Orientasi tidak pada
laba (social), yang dimaksud adalah studi
yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan
tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
B.
Aspek-aspek
dalam Studi Kelayakan Bisnis
Berikut
ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
1. Aspek
hukum
Menyangkut
semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
-
Izin lokasi
-
Akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
-
NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak)
-
Surat tanda daftar
perusahaan
-
Surat izin tempat usaha
dari pemda setempat
-
Surat tanda rekanan
dari pemda setempat
-
SIUP setempat
2. Aspek
sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut
dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan
usaha tersebut, diantaranya:
-
Dari sisi budaya, apa
dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat
setempat, dan lain-lain.
-
Dari sudut ekonomi,
seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek
dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat,
pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
-
Dan dari segi sosial,
apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin
lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan
masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara,
kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau
tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait
dengan sumber data yang terkumpul.
3. Aspek
pasar dan pemasaran
Menyangkut
apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha
kita, dengan melihat hal-hal berikut :
-
Potensi pasar
-
Jumlah konsumen
potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
-
Tentang
perkembangan/pertumbuhan penduduk
-
Daya beli, kemampuan
konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan,
preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
-
Pemasaran, menyangkut
tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau
pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih
besarnya market share.
4. Aspek
teknis dan teknologi
Menyangkut
pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out,
dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek
manajemen
Menyangkut
pembangunan dan operasional.
6. Aspek
keuangan
Menyangkut
sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat
biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
C.
Tahapan
dalam Studi Kelayakan Bisnis
1. Penemuan
Ide
Agar
dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual
dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih
dengan memperhatikan:
-
ide proyek sesuai
dengan kata hatinya
-
pengambil keputusan
mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
-
keyakinan akan
kemampuan proyek menghasilkan laba.
2. Tahap
Penelitian
Setelah
ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode
ilmiah:
-
mengumpulkan data
-
mengolah data
-
menganalisis dan
menginterpretasikan hasil pengolahan data
-
menyimpulkan hasil
-
membuat laporan hasil
3. Tahap
Evaluasi.
Evaluasi
yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang
bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
-
mengevaluasi usaha
proyek yang akan didirikan
-
mengevaluasi proyek
yang akan dibangun
-
mengevaluasi bisnis
yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam
evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan
ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan
akan diperoleh.
4. Tahap
Pengurutan Usulan yang Layak
Jika
terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding
usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap
Rencana Pelaksanaan
Setelah
rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap
Pelaksanaan
Dalam
realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek
selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis
secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk
mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
D.
Hasil
Studi Kelayakan Bisnis
Hasil
studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang
diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi
aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang
layak.
E.
Etika
dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek
moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis (SKB)
menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau
standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat
terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.
1. Etika
peneliti pada responden
Dalam
pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak atas kebebasan pribadi sehingga
responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun mental.
2. Etika
peneliti pada klien
Dalam
suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien
perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan
secara etis.
3. Etika
peneliti pada asisten
Peneliti
biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukan
suatu wawancara yang bisa membahayakan.
4. Etika klien
Sering
terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data,
mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau menghilangkan bagian-bagian
dari hasil analisis yang dianggap merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan
tersebut bisa jadi profesi peneliti akan hancur.
F.
Manfaat
studi kelayakan bisnis
1. Pihak
Investor
Sebelum
menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor
memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan
jaminan modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak
Kreditor
Sebelum
memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan
mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
3. Pihak
Manajemen Perusahaan
Sebagai
leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk
mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri,
rencana pendanaan dari investor dan kreditor
4. Pihak
Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan
yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
5. Bagi
Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan
studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya
yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin
proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.