Bisakah kita sebut era yang sedang kita tempati sekarang sebagai eranya informasi? Seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang jaringan, informasi digital berkembang begitu pesat. Informasi dari ujung barat sekarang dapat diterima hingga ke ujung timur dalam hitungan detik, tidak lagi butuh waktu pengiriman berhari-hari maupun berbulan-bulan. Setiap harinya, tanpa kita sadari informasi berlalu-lalang tanpa ada henti, entah itu secara langsung, maupun tidak langsung. Benar sekali, iklan salah satunya.
Nonton Youtube, jeda iklan. Main game, di-spam iklan, scroll
Facebook, Instagram lagi-lagi nongol iklan. Bahkan ke pasar atau mall, sales
teriak-teriak bukannya iklan? Tanpa kita sadari, berapa jumlah iklan yang sudah
kita tonton, dengar, dan rasakan baik secara langsung maupun tidak? bahkan,
kita sampai jenuh dengan iklan, benar? Apalagi yang kesannya spamming, sampai
mengganggu.
Iklan yang awalnya bertujuan untuk memperkenalkan suatu
produk maupun jasa dan mendorong audiens untuk melakukan pembelian berakhir
terbalik. Audiens kemudian ber-evolusi, cara pandang mereka terhadap iklan
telah berubah, mereka mulai memilah. Audiens tidak ingin merasa dipaksa untuk
melihat ataupun mendengar sebuah iklan. Audiens ingin diri mereka sendiri
menikmati iklan tersebut, Bagaimana caranya? "Tentu dengan iklan yang
menarik".
Ketatnya persaingan iklan, membuat pengiklan harus
benar-benar menerapkan strategi yang bagus untuk meningkatkan brand awareness
mereka, baik secara visual, maupun pesan yang disampaikan. Secara visual, itu
bidang designer grafis, secara pesan itu bidangnya copywriter. Meski
kebanyakan, baik diantara designer grafis maupun copywriter mengerjakan
keduanya sekaligus.
Apa itu Copywriter dan Copywriting?
Dalam kesempatan ini, penulis fokus untuk menjelaskan
profesi copywriter. Apa itu copywriter? Karir dan peluang copywriter?
Copywriter adalah sebuah profesi (part-time maupun fulltime) yang berkaitan
dengan kalimat untuk menarik perhatian audiens, baik dengan tujuan promosi
produk, promosi kegiatan, promosi jasa, ataupun hal lainnya selain iklan.
Kegiatan dari seorang copywriter disebut dengan copywriting.
Dalam pekerjaannya, seorang copywriter memang tidak
berhubungan langsung dengan para konsumen ataupun calon konsumen, namun seorang
copywriter bisa memengaruhi tindakan akhir mereka (konsumen atau calon
konsumen). Sudah bisa membayangkan bagaimana suasana saat menjadi seorang
copywriter? Apakah seperti content creator? Hampir, namun tujuannya bukan hanya
untuk pengikut, likes, views, maupun shares, tapi brand awareness dari seluruh
audiens yang ditargetkan.
Apa yang dikerjakan oleh seorang copywriter juga harus
berhati-hati, salah kalimat dalam penyusunan bisa saja menjadi bumerang, karena
kalimat yang digunakan biasanya cukup singkat agar mudah diingat, sehingga
informasi terkadang kurang lengkap untuk bisa diterima sepenuhnya oleh pembaca
atau pendengar atau penonton. Oleh karenanya, pekerjaan ini sekarang sedang
ramai dicari oleh perusahaan dan tidak bisa dianggap remeh, keberadaannya juga
cukup penting untuk menggaet konsumen dalam range millenial dan setelahnya.
Apa yang Dikerjakan oleh Seorang Copywriter?
Ya, Kalimat! Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya,
seorang copywriter menjual tulisan mereka, tidak hanya kreativitas namun juga
originalitas. Umumnya, pada tiap brand yang sudah terkenal (maupun sedang
mencoba untuk terkenal xixi..) memiliki tagline untuk meningkatkan brand
awareness mereka, nah itu bisa disebut sebagai hasil dari seorang copywriter.
Contoh hasil dari Copywriter
Pertama, kita akan bahas tentang ricola, tau kan? Sedikit
penulis jelaskan tentang produk ini, ricola merupakan permen herbal untuk
penyakit yang berhubungan dengan tenggorokan seperti batuk, 11 12 lah sama
strepsils. Kalau pembaca saya ini banyak yang tidak tau tentang ricola, berarti
Ricola Ltd. belum cukup sukses dalam meningkatkan brand awareness mereka di
pasar Indonesia (haha).
Sedikit mengutip dari situs Active Campaign, yang menuliskan
dalam dinding artikel mereka seperti ini,
“Make sure good news sounds like good news” is a much better
tagline for a cough drop brand than something like “cough less.”
Artinya kurang lebih seperti, "Make sure good news
sounds like good news" merupakan tagline yang lebih baik daripada
"cough less.", tagline tersebut mendapat ilustrasi lebih lanjut dalam
kalimat "She's (cough) just a friend" dimana seharusnya berita yang
seharusnya baik tersebut bisa jadi sebaliknya hanya karena batuk.
Tagline tersebut memiliki nilai-nilai seperti kreatif,
karena cukup relateable dengan kehidupan sehari-hari, sehingga banyak orang
dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan dalam iklan poster tersebut.
Selain itu kalimatnya cukup singkat dan mudah diingat.
Copywriter dan Pekerjaan Serupa
Copywriter tidak sama dengan pekerjaan kepenulisan lainnya,
seperti yang sudah dijelaskan dalam salah satu artikel di Jalan Tikus,
Perbedaan Blogger, Copywriter dan Kontributor dan juga Whello.id, Perbedaan
Copywriter dan UX Writer. Ditinjau dari tujuannya saja sudah berbeda, metode,
dan hasilnya juga berbeda.
Perbedaan Blogger, Kontributor, UX Writer dan Content
Writer
Blogger, merupakan sebutan untuk seorang penulis blog,
contohnya penulis sendiri, dan artikel yang sedang kamu baca ini adalah
hasilnya.
Kontributor, coba cek IDN Times, banyak sekali
kontributornya (Penulis artikel namun bukan pemilik situs).
UX Writer, biasanya berpasangan dengan UI, jadi UI/UX
Designer, mau tau contohnya? buka app Gojek, semua di dalamnya sudah berbasis
UI/UX modern, cirinya mudah, tidak lagi menggunakan kata/kalimat baku di
dalamnya
Content Writer, tugasnya adalah membuat sebuah artikel bisa
dalam sebuah site, blog, ataupun microblog (Instagram dan sebagainya).
Copywriter: Deskripsi, Contoh, Karier dan Peluang
Bagaimana Karir dan Peluang Copywriter?
Melansir dari Glints.com, dalam forum dan QnA, seseorang
bertanya tentang career-path seorang copywriter, banyak sekali responnya, salah
satunya yang mengaku sebagai Content Writer di BukaLapak menjelaskan bahwa career-path
seorang content/copywriter dimulai dari writer, editor, managing editor, sampai
editor in chief.
Peluangnya cukup bagus, tidak semua orang kreatif, tidak
semua orang juga punya kredibilitas atas keorisinilan karya mereka. Apalagi
pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah untuk digantikan dengan robot,
banyak aspek yang membatasinya, seperti kosa-kata, perasaan dalam kalimat,
keelokan pelafalan, sampai trend yang dinamis.
Untuk requirements-nya, seperti kata mbak Winny Witra
Maharani dalam wawancara yang di narasikan oleh RuangPegawai.com, biasanya ada
yang butuh minimal S1, tapi bagi kalian yang belum atau hanya lulusan SMA/SMK
sederajat bisa saja, asalkan Creative.