Definisi Jelly
Jelly merupakan produk olahan semi padat yang terbuat dari
sari buah yang di masak dalam gula. Perbandingan
bobot sari buah dan gula pasir adalah 45% : 55%. Jelly bisa dikonsumsi saat
makan roti atau makan secara langsung. Penambahan gula dalam pembuatan jelly
berfungsi sebagai bahan pengawet alami dan pengendap pektin. Pektin merupakan
komponen penting untuk memperoleh struktur
jelly. Kandunggan pektin yang rendah tidak akan mampu membentuk jelly.
Adanya asam diperlukan juga dalam proses pembuatan jelly
sebagai pengokoh jaringan. Tingkat keasaman
yang terlalu rendah membuat jelly yang terbentuk lemah atau hancur karena terjadi hidrolisis pektin.
Sebaliknya tingkat keasaman yang terlalu tinggi
menyebabkan jelly tidak terbentuk karena dehidrasi. Karena itu, perbandingan
antara gula, pektin, dan keasaman harus tepat sehingga diproleh tekstur jelly yang baik.
Semakin tinggi kandungan pektin dalam buah, maka semakin
tinggi pula jumlah gula yang harus ditambahkan. Namun perlu diingat bahwa
penambahan gula yang terlalu tinggi (melampaui batas maksimum) membuat jelly
lembek atau seperti sirup (Saptoningsih dan Ajat, 2012).
Jenis-Jenis Jelly
Berikut ini ada beberapa jenis jelly antara lain :
Jelly Drink
Jelly drink merupakan produk minuman semi padat yang terbuat
dari sari buah-buahan yang masak dalam gula dimana jelly drink tidak hanya
sekedar minuman biasa, tetapi dapat juga dikonsumsi sebagai minuman penunda
lapar. Tekstur yang diinginkan pada minuman jelly adalah mantap, saat
dikonsumsi menggunakan bantuan
sedotan mudah hancur, namun bentuk gelnya masih terasa di mulut. Pembuatan
jelly drink diperlukan bahan pembentuk gel diantaranya agar, locust bean gum,
pectin, gelatin, dan karagenan. Karagenan
merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida galaktosa hasil ekstraksi
dari rumput laut. Karagenan dapat diekstraksi dari protein dan lignin rumput
laut dan dapat digunakan dalam industri pangan karena karakteristiknya yang
dapat berbentuk jelly, bersifat mengentalkan, dan menstabilkan material
utamanya. Konsistensi gel dipengaruhi beberapa faktor antara lain : jenis
karagenan, konsistensi, adanya ion-ion serta pelarut yang menghambat
pembentukan hidrokoloid (Agustin dan Putri, 2014).
Jelly Cup
Jelly cup atau jelly siap saji dalam kemasan merupakan
produk olahan semi padat yang terbuat dari sari buah yang di masak dalam gula
dan dikemas dalam suatu wadah. Perbandingan bobot sari buah dan gula pasir
adalah 45% : 55% (Saptoningsih dan Ajat, 2012).
Jelly Serbuk Instant
Produk jelly dapat diubah menjadi bentuk serbuk kering,
sehingga dapat memperpanjang umur simpannya. Serbuk jelly ialah jelly yang
memiliki sifat kering dan berbentuk serbuk atau granul, stabil dalam
penyimpanan dan transportasi (Wintirani, 2016).
Cara membuat jelly menggunakan jelly serbuk instant:
1. Campur jelly bubuk dengan gula.
2. Rebus air hingga mendidih, tuangkan bubuk jelly dan gula.
Masak selama
2 menit, aduk terus hingga merata.
3. Tuangkan rebusan jelly kedalam cetakan. Diamkan hingga membeku(Hestianawati, 2013).
Syarat Jelly yang Baik
Berikut ini syarat-syarat jelly buah yang baik yaitu :
1. Berwarna cerah, jernih (transparan)
2. Mempunyai konsisteni yang baik (seperti agar-agar, tetapi
tidak terlalu
kaku dan keras)
3. Memiliki cita rasa buah yang baik.
4. Tingkat keasaman (pH) harus dibawah 4,5 (Septoningsih dan
Ajat, 2012).
Penyebab Kegagalan Pada
Proses Pembuatan Jelly
Berikut ini penyebab
dan jenis-jenis kegagalan yang sering terjadi selama proses pembuatan jelly.
Tekstur jelly seperti
sirup kental Terlalu banyak gula yang ditambahkan, kandungan air buah
terlalu rendah, kandungan pektin buah tidak mencukupi, dan proses pemasakan
yang terlalu lama.
Tekstur jelly terlalu
encer Proses pemasakan terlalu lama.
Tekstur jelly
mengental dan tidak dapat membentuk gel. Suhu pemasakan terlalu tinggi.
Tekstur jelly sangat
liat dan sukar dipotong. Penambahan gula terlalu banyak dibandingkan dengan
kandungan pektin yang terdapat dalam sari buah.
Tekstur jelly keruh.
Penyaringan sari buah kurang sempurna.
Warna jelly kelam
(terjadi proses browning atau pencoklatan). Pemasakan terlalu lama,
penyimpanan terlalu lama di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung,
dan suhu ruang penyimpanan terlalu tinggi.
Terbentuk kristal
gula dalam jelly Terlalu banyak penambahan gula, rendahnya kandungan asam
dalam buah, dan penambahan gula yang sudah menjadi kristal.
Tekstur jelly berair.
Asam dalam sari buah terlalu tinggi dan pembentukan gel terlalu cepat.
Tekstur jelly berjamur. Wadah gelas jelly kurang bersih, ruang penyimpanan terlalu lembap dan panas, serta proses penutupan botol kurang sempurna.Sumber : Saptoningsih dan Ajat, 2012
Posting Komentar