PENGARUH BRAND EQUITY DALAM MENARIK MINAT NASABAH MEMILIH PEMBIAYAAN
EMAS IB HASANAH
( Studi Kasus Bank BNI Syari’ah Mataram )
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak awal
kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance
Islam modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama
dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah sebagai upaya
kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonomi berlandaskan
Al-Qur’an dan As-Sunnah.[1]
Perkembangan
perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam melayani
kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Dan terbukti dimasa sekarang perbankkan
syariah memiliki tempat di pasar perbankan Indonesia.Walaupun jumlah bank,
jumlah kantor bank dan jumlah total aset bank syariah masih sangat kecil
apabila dibandingkan dengan bank konvensional. Berbeda dengan era 80an,
masyarakat sangat antipati terhadap hal-hal yang berlandaskan “syariah” hanya
hal-hal yang mengikuti ibadah saja.
Mereka meragukan bahwa ekonomi yang berlandaskan syariah mampu berdiri dan
bertahan dalam peraktik kehidupan. Barulah pada tahun 1990-an, ketika terjadi
krisis moneter yang melumpuhkan prekonomian indonesia, banyak bank-bank
konvensional yang bertumbangan.[2] Ketika itu, Bank Indonesia (BI) menerapkan thight money poliy ( kebijakan uang ketat)
dengan menetapkan bunga simpanan mencapai 70%. Yang mengakibatkan bank harus
membayar bunga simpanan masyarakat dengan bunga tinggi, sementara bank tidak
bisa menarik bunga kredit sebesar itu kepada nasabah . Bank Muamalat Indonesia,
satu-satunya bank syariah di Indonesia, tetap berdiri karena tidak menggunakan
instrumen bunga .
Perkembangan
lembaga keuangan islam di Indonesia dikategorikan cepat dan yang menjadi salah
satu faktor tersebut adalah adanya keyakinan pada masyarakat muslim bahwa
perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang dilarang oleh agama
islam.[3] Bank syariah sedang
menjadi trend dalam prekonomian
saat ini. Terlebih trend sistem
syariah menguat sebagai solusi pasca krisis global, sehingga berbagai bank
membentuk unit syariah yang kompetetif sebagai promosi atau citra positif bagi
suatu bank.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
oleh bank syariah agar nasabah memilih bank syariah yaitu menyangkut pada aspek pelayanan, baik
barang maupun jasa, jika ingin banyak dikenal oleh masyarakat sangatlah perlu mempertimbangkan sebuah nama atau brand, maka
bank-bank syariah harus dapat mempopulerkan brand mereka supaya dapat bersaing dengan bank
konvensional.
Dalam persaingan
di dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif dan dengan banyaknya jumlah
bank syariah yang berdiri saat ini, terdapat beberapa alasan yang menjadi bahan
pertimbangan konsumen untuk menjadi nasabah pada suatu bank yang menjadi
pilihan tersebut . Alasan tersebut yang
salah satunya karena berbagai produk yang bervariatif yang ditawarkan oleh
suatu bank . Secara umum pemilihan produk bank oleh calon nasabah seringkali
lebih memilih bank yang dapat memberikan keuntungan dan juga kemudahan . Oleh
karena itu brand memegang peranan
sangat penting dalam suatu perusahaan khususnya
dalam perbankan karena merupakan aset
prestisius bagi suatu perusahaan.
Dalam kondisi pasar yang kompetitif , preferensi dan loyalitas pelanggan adalah
kunci kesuksesan. Terlebih lagi pada kondisi sekarang nilai suatu brand yang mapan sebanding dengan realitas makin
sulitnya menciptakan brand.
Pemasaran dewasa
ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk.
Beberapa produk dengan kualitas, model, serta kualitas yang hampir sama, dapat
memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari
produk tersebut dari benak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui
jalur brand. Merek yang prestisius dapat memiliki brand equity (ekuitas
merek) yang kuat. Suatu produk dengan brand equity yang kuat dapat
membentuk landasan brand yang
kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu brand dalam persaingan
apapun dalam jangka waktu yang lama.
Dengan banyaknya
jumlah pemain di pasar, meningkat pula ketajaman persaingan diantara brand yang
beroperasi di pasar dan hanya produk yang memiliki brand equity kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut
dan menguasai pasar. Pentingnya peran brand equity sebagai landasan
dalam menentukan langkah dan strategi peromosi
dari suatu produk. Semakin kuat brand equity suatu produk, semakn
kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengambil produk tersebut yang
selanjutnya dapat mengiring konsumen untuk memilih produk dalam suatu
perusahaan dan mengantarkan perusahaan atau lembaga perbankan untuk meraup
keuntungan dari waktu ke waktu. Karena itu pengetahuan tentang elemen-elemen brand equity sangat diperlukan utuk
menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya
dapat meningkatkan protabilitas perusahaan atau lembaga perbankan.
Salah satu
lembaga perbankan syariah yang beroperasi di indonesia adalah Bank BNI Syariah.
BNI syariah lahir untuk memperkenalkan dan memberikan produk-produk perbankan
yang berlandaskan syariah dengan sekala yang lebih besar dibandingkan dengan
bank-bank yang berdiri setelahnya. Bank BNI syariah semakin melebarkan sayapnya
dengan membuka cabang-cabang Bank BNI syariah di seluruh Indonesia termasuk di
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bank BNI syariah
cabang mataram merupakan salah satu cabang dari Bank BNI syariah yang berada di
Jalan Pejanggik No. 23 Cakranegara, Kota Mataram yang dimana menjalankan peran
umum Bank BNI syariah sebagaimana mestinya, yakni melakukan pendanaan pada
usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dengan berdasarkan pada sistem
perekonomian syariah islam. Untuk menjalankan peranannya tersebut, maka
terdapat produk-produk penyaluran dana yang berupa pembiayaan dengan
menggunakan akad sesuai dengan syari’at
islam yang bisa mempengaruhi minat nasabah dalam memilih pembiayaan yang ada di
BNI syariah cabang Mataram.
Kendala yang
sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia khususnya di NTB, masyarakat yang
ingin mengunjungi Baitullah atau rumah Allah yaitu masalah biaya untuk naik
hajji yang terlampau mahal dan kuota yang terbatas pada setiap tahunnya.
Masyarakat beralih untuk mendaftar umroh karena bisa langsung berangkat di
tahun pendaftaran, maka peluang perbankan sangat berperan sekali terhadap
produk pembiayaan umroh yang mempunyai prospek bagus membuka jalan untuk orang
muslim yang ingin sekali menunaikan ibadah umroh.
Bank BNI syariah
menjawab semua atas permasalahan yang dihadapi kaum muslim dengan meluncurkan
pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah yaitu pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui
BNI syariah yang telah bekerja sama dengan
Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.[4]
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equity Dalam Menarik Minat Nasabah Memilih
Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah (Studi Kasus pada Bank BNI Syariah Cabang
Mataram)”
B.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan
uraian penelitian di atas, supaya penelitian yang peneliti lakukan lebih mudah
dan terarah, maka peneliti merincikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah brand equity berpengaruh
dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah?
2. Apakah brand equity berpengaruh signifikan dalam
menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
a.
Untuk
mengetahui pengaruh brand equity dalam
menarik minat nasabah
memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Mataram
b.
Untuk
mengetahui pengaruh signifikan Brand
Equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB
hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Mataram?
2.
Manfaat
a.
Bagi
Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu
menambah pengetahuan tentang pengaruh Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah
Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasah
di Bank BNI Syariah Cabang Mataram.
b.
Bagi
Instansi yang Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah Memilih
Pembiayaan Fleksi Umroh IB hasanah
di Bank BNI Syariah Cabang Mataram.
c.
Bagi
Penulis
1. Untuk
menambah kemampuan menulis
2. Sebagai
bahan penulisan skripsi untuk memenuhi syarat menempuh serjana strata 1 (S1)
program studi ekonomi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3.
Untuk
mengetahui apakah Brand Equity Berpengaruh dalam Menarik Minat Nasabah Memilih
Pembiayaan Fleksi Umroh
IB Hasanah di Bank BNI Syariah Cabang
Mataram
D.
Definisi
Operasional
Untuk
mempermudah dalam memahami judul skripsi “Pengaruh Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi
Umroh IB Hasanah” maka dirasa perlu untuk menjelaskan secara operasional agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam judul skripsi ini. Beberapa istilah dalam
penelitian ini yaitu:
1.
Brand
Equity
brand merupakan penggunaan nama,
logo,trade mark, serta slogan untuk
membedakan perusahaan-perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam hal
apa yang mereka tawarkan.[5]Jadi untuk membangun
perusahaan yang kuat, maka harus membangun brand yang kuat juga. Hanya perusahaan yang memiliki brand
perkasa yang mampu bertahan ditengah gempuran persaingan. Sehingga salah
satu cara untuk menguasai pasar adalah melalui kepemilikan pasar dengan brand
yang dominan. Yaitu dengan membangun brand untuk meningkatkan brand
equity.
Brand equity adalah
keinginan seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand
equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaandan bagian pengukuran
dari pengguna baru menjadi pengguna setia. brand equity sangat berkaitan
dengan seberapa banyak pelanggan suatu brand merasa puas dan merasa rugi
bila berganti brand (brand switching), menghargai brand itu
danmenganggapnya sebagai teman, dan merasa terikat kepada brand itu.[6]
2.
Minat
Minat
merupakan sebagai suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan
oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai sehingga
diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan
perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu
3.
Pembiayaan
Fleksi Umroh IB Hasanah
Merupakan
Pembiayaan fleksi umroh merupakan pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui
BNI syariah yang telah bekerja sama dengan
Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.[7]
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A.
Kajian Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya terdahulu yang
berdekatan atau berkaitan topiknya dengan penelitian yang sedang dilakukan dan
sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data yang
valid, guna untuk menghindarari plagiasi, duplikasi, repetisi serta untuk
menjamin keabsahan dan keaslian penelitian ini.
Berdasarkan definisi tersebut dan dari penelusuran yang telah peneliti
lakukan maka penelitian ini mendapatkan beberapa hasil penelitian sebelumnya.
1.
Muhammad Bajuri, Analisis
Strategi Untuk Menarik Minat Masyaraka Kelurahan Semayan Dalam Memilih Menjadi
Nasabah Bank Syariah di BRI Syariah
Cabang Praya.[8]
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih menjadi nasabah dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat menjadi nasabah di Bank BRI
syariah. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Bajuri dengan yang
diteliti peneliti ini adalah dimana penelitian terdahulu menggunakan metode
penelitian kualitatif yang lebih menitik beratkan pada pendiskripsian masalah
yang diangkat menggunakan kalimat atau analisa, dibandingkan dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang
dalam proses pemaparan masalahnya lebih menggunakan angka-angka ataupun rumus
dan data secara riil dari tempat penelitian. Sedangkan persamaan penelitian
yang terdahulu dengan peniliti yang teliti adalah sama-sama membahas tentang
menarik minat nasabah di perbankkan syariah.
2.
Ana Musthofia, Mekanisme Pembiayaan Produk
Fleksi IB Hasanah Di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.[9]
Skripsi
tersebut fokus terhadap mekanisme pembiayaan produk fleksi IB hasanah dan
karakteristik pembiayaan produk fleksi IB hasanah. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan yang diteliti peneliti ini adalah
penelitian terdahulu menitik beratkan pada mekanisme prosedur dan karakteristik
pembiayaan fleksi IB Hasanah secara umum di Bank BNI Syariah kantor Cabang
Pembantu Semarang. Sedangkan peneliti lebih menitik beratkan pada bagaimana
pengaruh brand equity dalam menarik
minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah di kantor cabang
Mataram. Sedangkan persamaan dari penelitian terdahulu dengan yang sekarang
sama-sama membahahas tentang pembiayaan fleksi IB Hasanah.
3.
Mela Hardika Sari, Pengaruh Ekuitas Merek ( Brand Equity) Android Samsung Terhadap Minat
Membeli Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang.[10]
Skripsi ini membahas tentang tingkat ekuitas merek (brand
equity) android samsung dan membahas
tentang tingkat minat membeli pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Malang.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang peneliti teliti ini adalah terletak
pada variable dependen (terikat), dimana penelitian yang terdahulu lebih
menitik beratkan pada pengaruh ekuitas merek ( brand equity) pada keputusan pembelian produk mie instan merek
indomie. Sedangkan peneliti lebih menitik beratkan pada Pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah
memilih pembiaayaan emas IB hasanah. Sedangkan persamaan penelitian terdahulu
dengan yang peneliti lakukan sama-sama membahas tentang brand equity.
B.
Kerangka Berfikir
1.
Promosi
a. Pengertian
Promosi
Banyak orang menganggap bahwa promosi
dan pemasaran mempunyai pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya
merupakan salah satu bagian dari kegiatan pemasaran. Walaupun promosi sering
dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang
lebih luas dari penjualan karena
penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan
oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan
untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap
menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Promosi adalah bersangkutan dengan
metode komunikasi yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual
pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh
perseorangan, penjualan masal dan promosi penjualan.
Berdasarkan pendapat diatas tersebut
dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang
dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya
membujuk.
b.
Tujuan Promosi
Setiap perusahaan yang meakukan sesuatu
kegiatan tentu mempunyai tujuan. Pada umumnya, kegiatan promosi yang dilakukan
oleh perusahaan harus mendasar kepada tujuan sebagai berikut.[11]
1)
Modifikasi tingkah laku
Penjual
selalu berusaha menciptakan kesan baik dirinya atau mendorong pembelian
barang-barang dan jasa perusahaan. Dengan demikian, tujuan dari promosi ini
adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut,
dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk.
2)
Memberitahu
Kegiatan
promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju
tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga,
kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi
yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan
untuk membeli.
3)
Membujuk
Hal
ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama
terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi
dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam
siklus kehidupan produk tersebut.
4) mengingatkan
promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap
kedewasaan dalam siklus kehidupan produk.
2.
Brand (Merek)
a.
Pengertian dan
Manfaat Brand (Merek)
Merek adalah nama penting
bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari
sebuah produk. Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah
menjadi citra bahkan simbol status bagi produk tersebut. Maka tidak
mengherankan jika merek seringkali dijadikan kriteria dalam mengevaluasi suatu
produk.[12]
Merek
memiliki karakteristik yang lebih luas daripada produk yaitu citra pengguna
produk, country of origin, asosiasi
perusahaan, brand persobalit,
simbol-simbol dan hubungan merek/pelanggan. Selain itu merek juga dapat
mengantarkan manfaat tambahan seperti manfaat ekspesi diri pengguna dan manfaat
emosional.
Berdasarkan
definisi merek, dapat simpulkan merek erat kaitannya dengan alam pikir manusia.
Alam pikir manusia meliputi semua yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap
merek seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap sehingga
dapat dikatakan merek adalah sesuatu yang sifatnya immaterial. Merek merubah
atau mentransformasi hal yang sifatnya tangibel menjadi sesuatu yang bernilai.
Proses transformasi ini sepenuhnya menjadi wewenang konsumen untuk melanjutkan
atau menghentikannya.
Merek
memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya membantu konsumen dalam
mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen lebih
mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek meskipun
manfaat yang ditawarkan serupa. Selain itu merek menawarkan dua jenis manfaat
yaitu manfaat fungsional dan manfaat emosional. Manfaat fungsional mengacu pada
kemampuan fungsi produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat emosional adalah
kemampuan merek untuk membuat penggunanya merasakan sesuatu selama proses
pembelian atau selama konsumsi.[13]
Sementara
konsistensi brand menjamin karakter brand bertahan lama dibenak pelanggan. Konsistensi
menjamin terwujudnya character lock-in, yaitu karakter yang dibangun sudah terpatri
kedalam brand yang tak akan mungkin lepas lagi. Dengan
mekanisme semacam itu, kami menggambarkan proses membangun brand ( brand-building
process) bisa bermuka dua : pertama bisa putaran baik (virtuous circle), kedua bisa putaran buruk (vicious circle). Virtuous
circle terwujud jika perusahaan atau
lembaga perbankan dapat memilih karakter brand
anda sesuai dengan maunya pelanggan;
kemudian ditopang dengan komitmen yang mewujud didalam budaya karyawan yang kokoh, dan setelah itu dikunci
melalui konsistensi sepanjang masa.[14]
b.
Brand Equity (Ekuitas Merek)
Brand
Equity merupakan persepsi konsumen terhadap keistimewaan
suatu merek dibandingkan dengan merek yang lain. Penting bagi perusahaan untuk
menciptakan sebuah merek yang kuat. Nilai merek memiliki efek positif, dan akan
ada niat beli yang lebih besar untuk produk dengan brand equity yang lebih baik. Merek menjadi sangat penting
bagi perusahaan, karena akan menjadi nilai tambah untuk produk, merek yang kuat
membantu perusahaan dalam mempertahankan
identitas perusahaan. Pembentukan brand equity akan membawa nilai tambah
dari produk yang melebihi nilai aset fisik, smakin kuat brand equity suatu produk, semakin kuat pula rasa percaya
diri konsumen dalam proses pengambilan
keputusan pembelian, sehingga mengantar perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
dari waktu ke waktu.[15]
3. Minat
Secara
sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
objek dari minat tersebut. Di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada
usaha untuk mendekati, memiliki, menguasai dan berhubungan dari subjek yang
dilakukan dengan perasaan senang dan ada upaya daya penarik dari objek.[16]
Minat nasabah
atau konsumen merupakan kecenderungan nasabah
atau konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan nasabah atau konsumen melakukan pembelian.[17]
Minat
nasabah diidentifikasi melalui indicator-indikator sebagai berikut:[18]
a. Minat transaksional,
yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial,
yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial,
yaitu minat yang menggambarkan prilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama
pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu
dengan produk prefrensinya.
d. Minat eksploratif,
minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi minat diantaranya adalah:
a. Bersumber dari dalam individu yang bersangkutan
(missal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, dan
kepribadian).
b. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
4. Pembiayaan
Kata
pembiayaan sama dengan kredit yang berasal dari bahasa yunani ” credere” yang berarti kepercayaan. Yang
dimaksud dalam pengkreditan adalah kepercayaan atau saling percayanya si
pemberi kredit dengan penerima kredit. Kredit adalah suatu pemberian prestasi
oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada
suatu masa tertentu yang akan disertai dengan prestasi berupa bunga.[19]I
Pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah pembiayaan berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan anatara lembaga dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam teknis perbankkan syariah, bank syariah
bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.
5. Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah[20]
a. Pengertian
pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah
Pembiayaan
fleksi umroh merupakan pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui BNI
syariah yang telah bekerja sama dengan Travel
Agent sesuai dengan prinsip syariah.
b. Keunggulan
1) Proses cepat dengan persyaratan yang mudah
sesuai dengan prinsip syariah.
2) Dapat membiayai perjalanan ibadah umroh orang
tua/ mertua, suami/istri, dan anak-anak.
3) Maksimum pembiayaan Rp. 200 juta.
4) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun
atau 5 tahun untuk nasabah payroll BNI atau BNI syariah.
5) Tanpa agunan untuk nasabah payroll BNI
syariah.
6) Uang muka ringan.
7) Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.
8) Pembayaran
angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh
kantor cabang BNI syariah maupun BNI konvensional
c.
Akad
Akad
yang digunakan dalam pembiayaan fleksi umroh IB hasanah adalah ijarah
multijasa.
d.
Persyaratan
1) Warga
Negara Indonesia.
2) Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60
tahun (pensiun) pembiayaan harus lunas.
3) Melengkapi persyaratan dokumen yang
ditentukan.
e.
Ketentuan Biaya
Biaya
asuransi, biaya administrasi, notaris, materai, dll. Sesuai ketentuan yang
berlaku.
- Hipotesis Penelitian
Hipotesis
secara etimologis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kemudian kata ini digabung menjadi hypothesis dan di-Indonesia-kan menjadi hipotesis dengan
arti suatu kesimpulan yang masih kurang, yang masih belum sempurna. Pengertian
ini kemudian di perluas dengan maksud sebagai kesimpulan yang belum sempurna, sehingga perlu
disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis dengan data di lapangan.[21].
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam
penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.[22]
Berdasarkan permasalan
di atas, peneliti akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho:
Diduga tidak ada pengaruh brand equity
dalam menarik minat nasabah memilih pembiayan fleksi umroh IB hasanah di BNI
Syariah cabang Mataram.
Ha:
Diduga ada pengaruh brand equity dalam
menarik minat nasabah memilih pembiayan fleksi umroh IB hasanah di BNI Syariah
cabang Mataram.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan
Pendekatan Penelitian
Pendekatan
penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif yang bersifat
statistik deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun tujuan
digunakannnya jenis penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh
brand equity dalam menarik minat
nasabah memilih pembiayaan emas IB hasanah di BNI Syariah cabang Mataram
Pendekatan
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Penelitian kauntitatif yaitu metode yang secara kaidah empiris, objektif dan
metode discovery (penemuan), yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan
sample pada umunya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisi data bersifat kuantitatif/statistik
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[23]
B.
Populasi dan
Sampel
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[24]
Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan
obyek yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh nasabah
pembiayaan emas IB hasanah di Bank BNI Syariah.
Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populsi, misalnya
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).[25]
Sampel dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik sampel convenience sampling, yaitu teknik
memilih sample dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti dan
peneliti memiliki kebebasan dalam memilih sampel yang akan digunakan. [26]
Untuk menentukan besarnya jumlah sampel,
peneliti menggunakan rumus dengan metode
slovin yaitu sebagai berikut:
n
=


Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Populasi
e = Kesalahan dalam pengambilan sampel,
misalnya 10%
C.
Waktu dan Tempat penelitan
1.
Waktu
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan selama 1 bulan (30 hari ) yang dimulai pada bulan Mei tanggal
1 sampai 31 Mei 2018.
2.
Tempat
Penelitian
Penelitian
ini dilaskanakan di Bank BNI Syariah cabang Mataram. Yang beralamtkan di Jl.
Pejanggik No. 23 Cakranegara, Mataram
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang
strategis dan mudah dijangkau dari tempat tinggal, sehingga diharapkan bisa
meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagi penulis dalam melasksanakan
penelitian.
D.
Variabel Penelitian
Variabel
penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.[27]
Adapun variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah:
1.
Variabel Bebas (Independent)
Adalah
variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
dinotasikan dengan simbol X.[28]
Berdasarakan pengertian tersebut, variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah
Brand Equity.
2.
Variabel terikat
(dependent)
Adalah
variabel yang memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel
bebas, yang dinotasikan dengan Y. [29]
Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah menarik minat nasabah untuk
memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah di BNI Syariah cabang Mataram.
E.
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis penelitian kuantitatif artinya data yang diperoleh berupa
angka, selanjutnya akan ditentukan populasi dan sampelnya kemudian menentukan
hipotesis penelitian dari variabel penelitian yang tersedia. Untuk teknik
pengumpulan data, nantinya peneliti akan menggunakan angket atau kuesioner,
skor yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis dan dituangkan dalam
bentuk persentase.
F. Instrumen/Alat dan
Bahan Penelitian
Instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati.[30]
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan harus valid dan realibel, agar
data hasil penelitian menjadi valid dan realibel.
Instrumen
yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuesioner atau angket sebagai sumber data pokok. Bentuk
kusioner atau angket yang digunakan adalah berbentuk pertanyaan tertutup,
dimana responden tidak diberi kesempatan untuk menjawab selain dari apa yang
telah disediakan oleh peneliti, selanjutnya instrumen yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai data tambahan.
G.
Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan
suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
diperlukan dalam suatu penelitian.[31]
Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
2. Observasi
Adalah
teknik pengumpulan data yang menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu
utamnya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.
3. Dokumentasi
Adalah
teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Biasanya
berbentuk surat-surat, catatan harian, kenangs-kenangan, laporan, dan
sebagainya.
H. Teknik Analisi Data
Dalam
penelitian ini, teknik analsisi data yang digunakan adalah Statistik Deskriptif
yaitu kegiatan ,mengumpulkan data, mengolah data, dan menyajikan data, dalam
bentuk tabel, diagram, ukuran, dan gambar.[32]
Adapun analisi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Uji Validitas
Uji validitas adalah teknik untuk mengukur tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu intrumen. Intrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya, instrumen yang kurang valid
memiliki validitas yang rendah.[33]
Adapun
Rumus untuk menguji validitas adalah korelasi product moment sebagai berikut:[34]

Keterangan:
rxy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.






Apabila diperoleh r hitung lebih besar
dari r tabel pada tingkat signifikan () 0.01 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas
konstruk atau terdapat konsistensi
internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.[35]
Adapun pengolahan data yang dilakukan
dengan menggunakan program SPSS (Statistical
Program for Social Scienci) 18,0.
b.
Uji Realibilitas
Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.[36]
Menguji
reliabilitas instrument dipergunakan rumus Alpha, rumus ini digunakan karena
angket yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang bernilai
1 atau 0. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus
Alpha adalah sebagai berikut:[37]

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir
pertanyaan atau banyaknya soal


Pengolahan data yang
dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical
Program for Social Scienci) 18,0.
c. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah analisis yang
digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel independen
dimanivulas/dirubah-rubah atau dinaik turunkan .[38]
Analsis regresi dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi sederhana. Analisi regresi sederhana didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapaun
persamaan umum regresi linear sederhana adalah:[39]

Keterangan:
Y = subyek dalam variabel dependen
yang diprediksikan.
a
= nilai konstanta.
b
= koefisien regresi.
X
= subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Nilai a dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

Sedangkan nilia b dihitung dengan
rumus:
Keterangan:
a
= nilai konstanta.
b
= koefisien regresi




[1] Muhammad
Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek (Jakarta: Gema
sInsani, 2001,cet. 1),hlm.18
[2] Herry
Sutanto dan Khaerul Umam, Manajmen
Pemasaran Bank Syariah , (Bandung : CV Pustaka Setia, , 2013), hlm. 120-121
[3]
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen
Bank Syariah, (Jakarta:Alvabet,2003, cet.2),hlm. 8
[4]
BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB
hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA
[5]
I Made Arya Dharmayana, “Pengaruh Brand
Equity , Brand Trust, Brand
Preference, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Niat Membeli Kembali”, Vol. 6,
Nomor 4 2017, hlm. 2024
[6]
Philip Kottler, Manajmen Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),
hlm.461
[7]
BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB
hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA
[8]
Muhammad Bajuri, Analisis Strategi
Untuk Menarik Minat Masyaraka Kelurahan Semayan Dalam Memilih Menjadi Nasabah
Bank Syariah di BRI Syariah Cabang Praya. (skripsi,
IAIN Mataram, 2016)
[9]
Ana Musthofia, Mekanisme Pembiayaan Produk Fleksi IB Hasanah Di BNI
Syariah Kantor Cabang Semarang.( skripsi,2014)
[10] Mela Hardika Sari, Pengaruh Ekuitas Merek ( Brand Equity)
Android Samsung Terhadap Minat Membeli Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN
Malang, (skripsi, 2016)
[11]
Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi yang
Kreatif & Analisis Kasus.Integrated Marketing Communication.(Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), hlm.50
[12]
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: teori
dan penerapannya dalam pemasaran, cetakan pertama(Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2003) hlm. 303.
[14]
Hermawan Kartajaya, Markplus On Marketing
The Second Generation, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2007),hlm.171
[15] Yudi
Ariyanto, “Pengaruh Ekuitas Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Nissan Juke”, Vol. 5, Nomor 3,Maret 2016, hlm. 2022
[16]
Abdul Rahman Saleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi
Suatu Pengantar dalam persefektif Islam (Jakarta:
Kencana, 2004), hlm. 263
[17] Roni Andespa, “ Faktor-Faktor Yang Mempendapatgaruhi Minat Nasabah Dalam
Menabung Di Bank Syari’ah”, Vol.2, Nomor 1, Januari –Juni 2017, hlm. 44
[18] M. Fauzan Azima dan Lena Farida, “Pengaruh Brand Image Produk Terhadap Minat
Nasabah Asuransi Syariah”, Vol 3, N0 2, Oktober 2016, hlm. 4
[19] Djazuli, dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga prekonomian Umat (Jakarta:PT Raja Grafindo, 2002), hlm.73
[20]
BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB
hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA
[21] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), hlm.90
[22]
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan, Penelitian
Evaluasi (Bandung: Alfabeta. 2014 ) hlm. 134.
[23]
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2006), hlm. 8
[24]
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif,
(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm.49
[25] Sugiyono, Statistika
untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2013), hlm. 62
[26]
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Current
Issues Lembaga Keuangan Syarih(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009), cet. Ke-2, hlm. 142
[27]
Sugiono, metode penelitian kuantittatif kualitatif
dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 39.
[28]
Suryani dan Hendriadi, Metode Riset Kuantitatif, ( Jakarta: Prenada Media
Group, 2015), cet. Ke-1, hlm. 90.
[29]
Ibid., hlm. 91.
[30] Ibid, hlm. 102
[31]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods) {Bandung: Alfabeta. 2012), hlm. 137
[32]
Suryani dan Hendri, Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aflikasi, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2015), hlm. 210.
[33]
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010), hlm. 173-174
[34]
Ibid., hlm. 213
[35]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Bina Aksara,1989), hlm.168.
[36] Ibid.,
hlm. 221.
[37] Ibid.,
hlm. 239.
[38]
Sugiyono, Statititika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 260.
[39] Ibid.,
hlm. 262.