KEPEMIMPINAN DAN
KEWIRAUSAHAAN
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota
untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan
pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya
merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan
secara kolektif. Selanjutnya akan
dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok
kepada pemimpinnya.
Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang
sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi
membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah
dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan
kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efiktif, yang berpengaruh
luas dan hidup.
Pengertian dari kepemimpinan
Menurut Ordway Tead,
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry, Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang
lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu.
Pengertian dari kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha merupakan
suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.
KEPEMIMPINAN DAN KADERISASI DALAM BISNIS
Proses Kaderisasi adalah kegiatan yang berisi upaya-upaya
yang mendukung bagi terbentuknya integritas kepribadian dan kemampuan
menggerakkan orang lain secara intensif sehinga dapat mempersiapkanya untuk
menjadi pemimpin di masa depan. Kaderisasi kepemimpinan adalah proses
mempersiapkan atau mencetak seseorang untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Dari proses kaderisasi ini melahirkan seorang kader. Dalam salah salah satu
kamus istilah kader ini diartikan sebagai bagian dari anggota yanag terikat
dengan disiplin dan bekerja secara maksimal. Akan tetapi di sini seorang kader
itu diartikan sebagai orang yang diharapkan akan memegang sebuah amanah
kepemimpinana atau sebuah jabatan baik itu di organisasi pemerintahan maupun di
organisasi lain.
Ada beberapa factor mengapa kaderisasi kepemimpinan ini
sangat diperlukan antaraa lain :
-
Dalam organisasi ada
ketentuan periode kepemimpinan seseorang
-
Adanya penolakan dari
anggota kelompok yang menghendaki kepemimpinannya diganti, baik secara wajar
maupun tidak wajar.
-
Proses alamiah yakni usia
yang menjadi tua dan kehilangan kemampuan memimpin
-
Kematian
Dalam pelaksanaannya proses kaderisasi ada dua macam yaitu
kaderisasi informal dan kaderisasi formal.
1. Kaderisasi informal
Kaderisasi informal merupakan sebuah proses atau usaha-usaha
untuk mempersiapkan seorang calon pemimpin atau seorang kader yang dilaksanakan
tidak secara berencana, teratur tertib,sistimatis, terarah dan disengaja serta
tidak menggunakan kurikulum tertentu. Akan tetapi kaderisasi informal ini
merupakan sebuah proses pendidikan sehari-hari yang dimulai dari sejak
dini,baik itu proses belajar di sekolah, pendidikan yang diberikan keluarga dan
lingkungan masyarakat setempat. Proses ini menekankan pembentukan kepribadian
dan penanaman akhlak dan sikap yang baik dalanm jangka waktu yang lama.
Kepribadian positif perlu dipupuk sejak dini dan seumur hidup.
2. Kaderisasi Formal
Kaderisasi formal merupakan proses kaderisasi atau upaya
mempersiapkan seseorang menjadi calon pemimpin yang dilaksanakan secara
disengaja, terarah, teratur dan tertib, sistematis dan mengikuti kurikulum
tertentu dalam jangka waktu tertentu yang berisi bahan-bahan teoretis dan
praktik tentang kepemimpinan dan berbagai aspek pendukungnya.
PENGARUH
KADERISASI KEPEMIMPINAN TERHADAP SUATU ORGANISASI
Kaderisasi diibaratkan sebagai jantung sebuah organisasi,
tanpa adanya kaderisasi rasanya sulit dibayangkan suatu organisasi mampu
bergerak maju dan dinamis. Hal ini karena menciptakan embrio bary tabf nantinya
akan memegang tongkat estafet perjuangan organisasi .
Kaderisasi merupakan suaru kebutuhan internal yang dilakukan
demi kelangsungan dan kelancaran organisasi. Seperti halnya dengan hokum alam
dengan adanya suatu siklus, dimana semua proses pati akan terus berulang-ulang
dan terus berganti.
Beberapa persoalan jika kaderisasi kepemimpinan tidak
dijalankan adalah dampak dalam jangka pendek adalah memungkinkan terjadinya
penurunan kerja karena sosok pemimpin
yang dianggap sosok teladan oleh karyawan sudah tidak lagi, sedangkan dampak
yang terjadi dalam jangka waktu panjang adalah memungkinkan kehilangan bnayak
target yang selama ini telah direncanakan.
KEPEMIMPINAN YANG
OTORITER DAN TIDAK AMANAH
Kepemimpinan otoriter atau bisa di sebut kepemimpinan
otokratis atau kepemimpinan dictator adalah suatu kepemimpinan dimana seorang
pemimpin ber tindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali
ada di tangan pemimpin.
Seorang diktator jelas tidak menyukai adanya meeting, rapat
apalagi musyawarah karena bagi seorang diktator tidak menghendaki adanya
perbedaan dan pastinya suka dg memaksakan kehendaknya.
Dengan kepemimpinan diktator semua kebijakan ada di tangan
pemimpin, semua keputusan ada di tangan pemimpin, semua bentuk hukuman,
larangan peraturan dpt juga brubah sesuai dg suasana hati pemimpin.
Jika kita lihat dari sisi gaya kepemimpinan secara ekstrim
kepemimpinaan otoriter menempati urutan pertama karena kita lihat dari seberapa
besar pengaruh ato campur tangan pemimpin kemudian di lanjutkan kepemimpinan
demokratis di mana pemimpin dan bawahan bsa saling bekerja sama dan yg ketiga
atau titik ekstrim terakhir adalah kepemimpinan laissez faire yaitu pemimpin yg
tidak bertindak sebagai pemimpin semua kebijakan bebas di tentukan sendiri oleh
anggotanya.
Tipe kepemimpinan otoriter jika di terapkan sekarang mungkin
kurang relevan, namun jika kita lihat lagi menurut gaya kepemimpinan
situasional tipe kepemimpinan ini bisa di terapkan terhadap anggota atau
bawahan dengan tingkat kematangan rendah yaitu ketika seorang pemimpin
menghadapi bawahan yg blm bisa atau blm menguasai hampir semua bidang yg
menjadi tanggung jawabnya.
Adapun kepemimpinan yang tidak amanah, seorang pemimpin yang
tidak amanah akan menggunakan kekuasaannya untuk diri nya sendiri seperti untuk
memperkaya diri dan tidak mampu mengelola uang atau bisninya, dan banyak sekali
menimbulkan dampak positif baik bagi dirinya, karyawan, dan bisnisnya.
PENGARUH
KEPEMIMPINAN TERHADAP KUALITAS KINERJA
Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan secara empirik pengaruh
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank jabar
banten syariah cabang bogor. Kepemimpinan yag dimaksud di dalam penelitian ini
adalah hubungan dengan rekan kerja dan atasan, seperti apa lingkungan
kerja,dsb,
Pemimpin yang baik mempunyai syarat memahami 10 hukum human
relationship dengan tujuan pemimpin tersebut mampu memahami dan menempatkan
dirinya sebagai bawahan oerganisasi secara keseimbangan.
1) Adanya sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan
tujuan pribadi di para anggota organisasi yang bersangkutan
2) Informalitas yang di padu secara baik dengan formalitas
dalam interaksi antara pemimpin dan bawahan
3) Sarana dan prasarana kerja yang memadai.
HUBUNGAN PEMIMPIN
DAN KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN KEPUTUSAN
Gaya kepemimpinan seorang pemimpn dalam organisasi sangat
penting dalamkemajuan organisasi untuk maju mundurnya suatu perusahaan
tergantung dari gaya kepemimpinan seorang , pemimpinan baik dalam proses
mempengaruhi, mengarahkan dan membreikan pengaruh yang penting agar tujuan
perusahaan tercapai.
Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang
dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Ivancevich (2001) dalam
Widyatmini dan Hakim (2008:169) mengatakan, seorang pemimpin harus menyatukan berbagai keahlian,
pengalam, kpribadian dan motivasi.
Gaya kepemimpinan yang tidak efektif tidak akan memberikan
pengarahan yang baik pada bawahannya terhadap usaha-usaha semua pekerjaan dalam
mencapai tujuan. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dapat di
pengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang duanut dan diterapkan oleh manajemen
puncak atau pemimpinan.
Teori path goal mengansumsikan bahwa pimpinan bisa
mengubah gaya atau perilaku mereka untuk memenuhi permintaan dari situasi
tertentu, misalkan saat menghadapi kelomok bawahan baru atau proyek baru,
pemimpin mungkin berprilaku direktif dalam membuat prosedur kerja dan
menjelaskan apa yang mesti dilakukan.