PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Uang merupakan komponen signifikan penopang perekonomian. Peranannya
sebagai alat tukar menukar membuat uang menjadi komponen signifikan yang selalu
digunakan dalam setiap aktivitas transaksi. Baik itu oleh Negara maupun
individu masyarakat. Oleh karena hal itu, apabila terjadi kebijakan terhadap
uang yang mempengaruhi sistem dan pengoperasiannya, dampaknya akan dirasakan
oleh semua pihak dan lapisan masyarakat. Selain itu dapat mempengaruhi
stabilitas Negara secara domestic maupun global.
B. Rumusan
Masalah
a.
Apa
arti dari redenominasi dan senering?
b.
Apa
kebijakan redenominasi?
c.
Apa
perbedaan redenominasi dengan senering?
d.
Apa
manfaat dan dampak redenominasi dan senering?
C. Tujuan
a.
Mengetahui
arti dari redenominasi dan senering
b.
Mengetahui
kebijakan redenominasi
c.
Mengetahui
perbedaan redenominasi dan senering
d.
Mengetahui
manfaat dan dampak redenominasi dan senering
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Redenominasi dan Senering
Redenominasi berarti menyederhanakan pecahan mata uang dengan
mengurangi digit nol tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misalnya, Rp
1.000 disederhanakan menjadi Rp 1 saja, dengan menghilangkan tiga buah angka
nol yang paling belakang. Redenominasi biasanya dilakukan dalam kondisi ekonomi
yang stabil dan menuju ke arah yang lebih sehat.
Sementara sanering adalah pemotongan nilai uang sehingga terjadi
penurunan daya beli masyarakat. Kebijakan ini biasanya dilakukan dalam kondisi
perekonomian yang tidak sehat.
Adapun tujuan redenominasi rupiah adalah guna mempermudah
masyarakat dalam melakukan transaksi. Sementara itu, sanering dilakukan untuk
mengurangi jumlah uang beredar akibat harga - harga yang mengalami lonjakan.
B.
Kebijakan Redenominasi
Dalam rangka
menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, Bank
Indonesia melakukan suatu kebijakan yang disebut redenominasi. Redenominasi
mata uang rupiah merupakan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia, yang tidak
boleh diintervensi oleh pihak-pihak lain, baik oleh pemerintah maupun DPR.
Karena redenominasi mata uang rupiah sepenuhnya merupakan kewenangan BI. Adapun
alasan yang melatar belakangi Bank Indonesia melakukan redenominasi mata uang
rupiah karena:
a. Indonesia adalah negara pemilik pecahan mata uang terbesar ketiga di dunia,
dengan pecahan mata uang sebesar Rp. 100.000. Negara pemilik pecahan mata uang
terbesar kedua adalah Vietnam, dengan pecahan uang dong Vietnam sebesar
500.000. Zimbabwe di urutan pertama dengan pecahan sebesar 10 juta dolar.
b. Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata
uang lainnya. Misalnya terhadap dolar, euro, dan uang global lainnya. Bukan
soal substansi tapi soal identitas karena kekuatan mata uang kita relatif
stabil, cadangan devisa juga aman, inflasi terjaga (satu digit), investasi juga
tidak ada persoalan, kinerja ekonomi kiata pun baik.
c. Pecahan uang Indonesia yang terlalu besar menimbulkan ketidak efisienan dan
ketidak nyamanan dalm melakukan transaksi, karena diperlukan waktu ang banyak
untuk mencatat, menghitung, dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga
terjadi ketidak efisienan dalam transaksi ekonomi.
d. Untuk menyiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam
memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015.
e. Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar
seolah-olah mencerminkan bahwa dimasa lalu, suatu negara pernah mengalami
inflasi yang tinggi atau pernah mengalami kondisi fundamental ekonomi yang
kurang baik.
C.
Perbedaan Redenominasi dengan Sanering :
PERBEDAAN
|
REDENOMINASI
|
SANERING
|
PENGERTIAN
|
Penyederhanaan nilai mata uang menjadi pecahaan yang
lebih kecil dengan cara mengurangi angka nol tanpa mengurangi nilai mata uang
tersebut.
|
Pemotongan nilai uang terhadap harga barang sehingga daya beli masyarakat
menurun.
|
DAMPAK
|
Tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama.
|
Menimbulkan kerugian karena daya beli menuru.
|
TUJUAN
|
1. Menyederhanakan pecahan uang
menjadi lebih efisien. Mennyederhanakan kesetaraan ekonomi indonesia demgan
negara regional
|
Mengurangi JUB akibat lonjaknya harga
|
NILAI UANG TERHADAP BARANG
|
Nilai uang terhadap barang tidak bertambah.
|
Nilai uang terhadap barang berubah menjadi kecil
|
MASA TRANSISI
|
Disiapkan secara matang dan terukur sampai
masyarakat siap
|
Tidak ada masa transisi atau dengan cara tiba-tiba
|
Selain yang diatas terdapat juga beberapa
perbedaan antara redenominasi dan senering, yakni:
1.
Pengertian redenominasi
dan senering
Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi
pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi
nilai mata uang tersebut. Misal Rp 1.000 menjadi Rp 1. Hal yang sama secara
bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat
tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui
pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang,
sehingga daya beli masyarakat menurun.
2. Dampak bagi masyarakat.
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama. Pada
sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis.
3. Tujuan
Redenominasi bertujuan
menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan
transaksi.Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan
negara regional. Sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat
lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang
sangat tinggi).
4. Nilai uang terhadap barang.
Pada redenominasi nilai
uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan
pecahan uang saja yang disesuaikan. Pada sanering, nilai uang terhadap barang
berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.
5. Kondisi saat dilakukan.
Redenominasi dilakukans
saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali.
Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat
tinggi (hiperinflasi).
6. Masa transisi
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap,
agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Sanering tidak ada masa transisi
dan dilakukan secara tiba - tiba.
7. Contoh untuk harga 1 liter bensin seharga Rp 4.500 per liter.
Pada redenominasi, bila
terjadi redenominasi tiga digit (tiga angka nol), maka dengan uang sebanyak Rp
4,5 tetap dapat membeli 1 liter bensin. Karena harga 1 liter bensin juga
dinyatakan dalam satuan pecahan yang sama (baru). Pada sanering, bila terjadi
sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau
0,001 liter bensin.
D.
Manfaat dan Dampak Redenominasi
dan senering
Ada tiga manfaat utama
yang bisa kita dapatkan jika redenominasi diterapkan, yaitu:
a. Menyederhanakan Perhitungan
Proses transaksi
perdagangan, akuntasi, perbankan sudah jelas akan mendapatkan keuntungan karena
nilai uang berkurang nolnya namun bukan hanya itu, para programer juga akan
mendapatkan keuntungan karena nilai transaksi perhitungan dalam program yang
dibuat menjadi lebih sederhana
b. Meningkatkan Produktifitas
Anggaplah anda adalah
petugas administrasi bagian entry data yang menggunakan Microsoft Excel. Dengan
menghilangkan tiga nol disetiap pencatatan transaksi, anda akan menghemat waktu
satu detik untuk setiap transaksi, bayangkan anda sehari menginput 1000
transaksi, maka ada seribu detik waktu yang dihemat. Itu semua saja dengan 16
menit penghemat waktu perhari dan jika dikalikan 1 tahun kerja (dengan asumsi
hari akti bekerja 300 hari), maka itu sama saja anda menghemat waktu 80 jam
kerja atau sekitar 10 hari kerja. Itu baru satu orang, bayangkan jika ada 1
juta orang Indonesia yang melakukan pencatatan transaksi disetiap harinya, berapa
penghematan waktunya?
c. Menigkatkan harga Diri Bangsa
Nominal mata uang
Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia. Sekedar gambaran, rata-rata
penduduk Amerika berpenghasilan 2.500 USD perbulan. Setara dengan 25.000.000
rupiah perbulan. Nah liat ? harga iPhone di Amerika Cuma 700 USD, di Indonesia
6.500.000 rupiah. Nilai rupiah terasa tidak berharga.
Dampak Redenominasi
Redenominasi dapat
menimbulkan dua dampak. Yaitu
1.
Dampak Positif
a. Frekuensi pencetakan uang menjadi lebih jarang karena uang logam lebih
tahan lama.
b. Dapat mengatasi masalah inefisiensi waktu dan salah hitung karena jumlah
nol yang terlalu banyak.
c. Redenominasi juga akan menyederhanakan penulisan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing sehingga rupiah terlihat memiliki kekuatan karena
nilainya mendekati nilai dollar Amerika Serikat.
2. Dampak Negatif
a. Bertambah besarnya biaya operasional perusahaan karena harus mengganti
sistem pembukuan, percetakan, dan sisitem teknologi informasi.
b. Bank Indonesia juga akan mengeluarkan biaya yang besar untuk mencetak uang
baru hasil redenominasi.
c. Timbulnya dampak sosial berupa ketidak percayaan masyarakat terhadap
rupiah, bahkan dapat menjadi boomerang dimana masyarakat justru memborong
dollar AS karena mereka mengira redenominasi sama dengan sanering jika tidak
dilakukan sosialisasi dengan baik.
Dampak Senering
Dampak yang terjadi ketika melakukan senering ialah menimbulkan banyak
kerugian karena daya beli turun drastis.
Syarat-syarat terjadinya redenominasi :
Stabilisasi Ekonomi (Inflasi dan nilai tukar uang). Dukungan yang penuh
dari lapisan masyarakat, tersedianya landasan hukum yang kuat, sosialisasi
kepada publik dengan edukasi yang intensif dan pemilihan waktu dan pelaksanaan
yang tepat.
PENUTUP
KESIMPULAN
Redenominasi berarti menyederhanakan pecahan mata uang dengan mengurangi
digit nol tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Sementara sanering adalah
pemotongan nilai uang sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat.
Dalam melakukan redenominsasi dan senering banyak terdapat manfaat
dan dampak yang di dapatkan , seperti:
1. Manfaat redenominasi:
Menyederhanakan Perhitungan
Meningkatkan
Produktifitas
Menigkatkan harga Diri
Bangsa
2. Manfaat senering:
Mengurangi uang yang
beredar karena harga-harga yang naik melonjak tinggi.
Dampak redenominasi ialah redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli
tetap sama. Pada sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun
drastis.
DAFTAR PUSTAKA
Hill, Hall, 2001. Ekonomi
Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mankiw, N. Gregory.
2007. Makro Ekonomi. Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta,
Indonesia.
Michael Parkin. 1997. Economy
Macro (Power Point). Web Site. Michael Parkin. September 1997.
hanekartika.blogspot.com/2013/05/pengertian-redenominasi-perbedaan.html?m=1