Makalah Kewajiban dan Tanggung Jawab


LATAR BELAKANG



Akhlak tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Makalah ini mencoba hadir untuk memecahkan masalah tersebut diatas dengan pendekatan epistimologis dan intelektualistis



RUMUSAN MASALAH



a.  Apa yang dimaksud Kewajiban ?

b.  Apa yang dimaksud Tanggung jawab ?



TUJUAN



a.  Agar mengetahui apa itu Kewajiban

b.  Agar mengetahui apa itu Tanggung Jawab



PENGERTIAN KEWAJIBAN



Mempunyai banyak pengertian, antara lain sebagai berikut: dilihat dari segi ilmu fiqih, wajib mempunyai arti pengertian sesuatu yang harus dikerjakan, apabila dikerjakan  mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa. Menurut ilmu tauhid, wajib sesuatu yang pasti benar adanya. Sedangkan menurut ilmu akhlak, wajib adalah suatu perbuatan yang harus dikerjakan, karena perbuatan itu dianggap baik dan benar. Kewajiban sendri adalah suatu tindakan yang harus dilakukan oleh setiap manusia dalam memenuhi hubungan sebagai makhluk individu, sosial, dan tuhan.



MACAM-MACAM KEWAJIBAN



Kewajiban manusia dapat dilihat dari lima sudut pandang yaitu, kewajiban manusia terhadap Tuhan, kewajiban terhadap Diri Sendiri, dan kewajiban manusia terhadap Keluarga, dan kewajiban terhadap Bangsa dan Negara.



Kewajiban Kepada Tuhan



Manusia mempunyai fitrah beriman kepada tuhan. Yaitu dzat yang menciptakan alam semesta seluruhnya. Tuhan menciptakan manusia dan memberinya sarana yang memungkinkan kelangsungan hidupnya dan kebahagiaan. Setiap manusia mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan kepada tuhan. Dalam ajaran islam kewajiban kepada tuhan, Allah SWT, diantaranya :

a.  Mengesakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya (Q.S. Al-Ikhlas, 112:1-4)

b.  Beribadah kepada Allah (Q.S. Al—Dzariyat, 51:56)

c.   Bersyukur kepada Allah

d.  Berdo’a kepada Allah (Q.S. Al-Mu’min, 40:60)

e.  Berdzikir dengan menyebut nama Allah (Q.S. Al-A’raf, 7:205)

f.   Berserah diri dan ridha kepada takdir-Nya (Q.S. Al-Baqarah- 9:129)



Kewajiban Kepada Diri Sendiri



Setiap manusia wajib berbuat wajib kepada diri sendiri. Bagaimana caranya berbuat baik kepada diri sendiri?



Ada tiga unsur yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu badan atau tubuhnya, akalnya, dan hati atau jiwanya. Menunaikan kewajiban kepada diri sendiri dilakukan dengan memelihara dengan sebaik-baiknya ketiga unsur tersebut. Hendaknya manusia merawat tubuhnya, dengan menjaga kesehatannya, meningkatkan kekuatan dan menambahkan kecantikannya. Hendaknya meningkatkan akalnya dengan menuntut ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Hendaknya menyempurnakan jiwanya dengan akhlak yang baik



Kewajiban Kepada Keluarga



Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia mempunyai tabiat ingin hidup bersama dengan manusia lainnya. Kehidupan bersama itu berlangsung dalam keluarga. Lembaga keluarga terdiri dari orang tua, anak-anak dan saudara-saudara dekat. Setiap anggota keluarga mempunyai kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Orang tua sebagai kepala atau pemimpin dalam keluarga, mempunyai kewajiban melindungi anggota keluarga dan mencukupi kebutuhan mereka, sesuai dengan kemampuannya. Orang tua berkewajiban mendidik anak-anaknya sehingga mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat badan dan jiwanya. Anak mempunyai kewajiban berbuat baik kepada orang tua.



Dalam ajaran islam seseorang anak hendaknya berbuat baik dengan sebaik-baiknya kepada kedua orang tua (wabil walidaini ihsana). Tidak boleh berkata kasar, senantiasa rendah hati dan mencurahkan kasih sayang sebagai mana kedua orang tua itu telah membesarkannya dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang (Q.S. Al-Isra’, 17:23-24).



Seorang anak hendaknya berterima kasih kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Berterima kasih kepada kedua orang tua diperitahkan dalam agama sejajar atau berdampingan dengan berterima kasih dan bersyukur kepada tuhan (Q.S. Al-Luqman, 31:14).



Perlu ditambahkan disini bahwa kepatuhan anak kepada orang tua dibatasi oleh kepatuhan kepada tuhan. Jika orang tua menyuruh anaknya berbuat sesuatu yang melanggar perintah tuhan, anak dilarang mengikuti perintah tersebut, dengan tetap hormat kepada keduanya sebagai orang tua(Q.S. Al-Luqman, 31:15).



Setiap manusia ingin mempunyai keluarga yang baik. keluarga yang baik merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kemuliaan manusia dan kebahagiaannya. Keluarga yang baik terdiri dari individu yang baik, yaitu individu yang melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Masyarakat manusia tidak lain merupakan dari kumpulan dari keluarga-keluarga, dan sebuah bangsa tidak lain merupakan kumpulan dari masyarakat dalam berbagai macam bentuk dan sifatnya. Bangsa yang baik terdiri dari masyarakat yang baik, dan masyarakat yang baik terdiri dari keluarga-keluarga yang baik.



Kewajiban Kepada Bangsa dan Negara



Seringkali kita mendengar perkataan kebangsaan atau nasionalisme. Tidak lain yang dimaksud kebangsaan atau nasionalisme ialah kecintaan manusia kepada bangsanya dan tanah airnya. Kita cinta kepada negeri kita, karena antara kita dan negeri kita itu ada hubungan yang erat. Kita menghirup udaranya, minum airnya, makan hasil buminya, dan hidup diantara umatnya. Kita menjadi mulia dengan kemuliaanya, dan merasa sakit bila negeri kita dicela dan dihina. Cinta seorang kepada bangsanya, sebagaimana cintanya kepada tanah air dan negerinya merupakan tabi’at setiap manusia. Kewajiban yang harus dilakukan kepada bangsa dan negara di antaranya :

a.  Membela negara kita bila diserang atau diganggu kemerdekaanny

b.  Bekerja untuk kemajuan bangsa dan Negara

c.   Menghormati undang-undang yang berlaku dinegarany

d.  Kewajiban kepada manusia pada umumnya



Manusia sebagai makhluk tuhan, adalah ibarat satu tubuh, walaupun berbeda-beda negara, bangsa, maupun agamanya. Setiap manusia hendaknya menyadari bahwa ia adalah bagian dari kemanusiaan itu. Hendaknya saling tolong menolong dan mengasihi satu dengan yang lain. Jika disebuah negara terjadi musibah, seperti musibah bencana alam yang memakan ratusan, bahkan ribuan korban, maka wajib bagi kita memberikan pertolongan kepada siapa yang terkena musibah itu. Jika terjadi kecelakaan dan korban kecelakaan itu membutuhkan pertolongan, maka wajib bagi kita untuk menolong korban dari kecelakaan itu, tanpa membedakan agama, bangsa , ataupu negara.



Sabda Rasulullah saw.”Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh maha pengasih. Kasihilah siapa saja dimuka bumi, engkau akan dikasihi oleh siapa yang dilangit.”



Pelaksanaan Kewajiban



Dalam pelaksanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan tanggung jawab. Tanggung jawab berati sikap atau pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan bahwa dia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang susila.



PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB



Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.



Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan)untuk  dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.



Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain.



Tanggung jawab berati mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia diri sebagai subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat.



Tanggung jawab adalah kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang. Berani bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani menentukan, berani memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat manusia.



Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya



MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB



Tanggung jawab terhadap Tuhan



Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.



Tanggung jawab terhadap Diri Sendiri



Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.



Tanggung jawab terhadap Keluarga



Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.



Tanggung jawab terhadap Masyarakat



Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.



Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara



Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.



KESIMPULAN



Dalam pelaksanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan tanggung jawab. Tanggung jawab berati sikap atau pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan bahwa dia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang susila.



Tanggung jawab berati mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia diri sebagai subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat.



Tanggung jawab adalah kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang. Berani bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani menentukan, berani memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat manusia



SARAN



Demikianlah  makalah ini Penulis buat. Tentunya masih banyak kesalahan yang terdapat dalam makalah ini untuk menuju yang lebih baik lagi, kritik dan saran Penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.



Penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin



DAFTAR PUSTAKA



Amin, Ahmad. 1995. Etika. Jakarta : PT. Bulan Bintang

Charis Zubair, Ahmad. 1995. Kuliah Etika. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

K. Bertens. 2007. Etika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Nata, Abbudin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Suraji, Imam.2006. Etika dalam perspektif al-qur’an dan hadist. Jakarta : PT Pustaka Al-husna Baru







































                                           


Makalah Manajemen Komunikasi


PENDAHULUAN



A. Latar belakang



Komunikasi merupakan seni penyampaiaan informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikasi atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya), kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.



Menurut Taylor (1993) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.



Komunikasi harus dilakukan secara efektif agar komunikasi itu dapat mudah di mengerti oleh komunikan, komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila seseorang yang berkomunikasi memahami tentang pengertian dari komunikasi efektif, proses komunikasi efektif dan unsur-unsur komunikasi efektif.



Pada makalah kali ini akan disampaikan tentang pengertian komunikasi efektif, proses komunikasi efektif dan juga unsur-unsur yang ada pada komunikasi efektif.



B. Rumusan masalah



a. Apa pengertian dari komunikasi efektif?

b.Bagaimana proses dari komunikasi efektif?

c. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam komunikasi efektif?



C. Tujuan



a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dari komunkasi efektif

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang proses dari komunikasi efektif

c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang unsur-unsur komunikasi efektif



PEMBAHASAN



A. Pengertian Komunikasi efektif



Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.



Komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan .



Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik antara pemberi dan penerima pesan.



B. Proses komunikasi efektif



Suksesnya proses komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang efektif tentu saja dipengaruhi oleh banyak factor baik itu factor komunikator maupun dari komunikan.



Faktor dipengaruhi antara lain :

1. Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Untuk meracang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya sebagai komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu komunikator harus mempunyai kemampuan sebagai penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.



2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. Sebaiknya pesan disampaikan dengan beberapa metode dan tidak hanya secara lisan. Pesan yang disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera misalnya dapat dilihat, didengar, diraba akan lebih mudah dimengerti daripada pesan itu hanya  disampaikan secara lisan.



3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Jadi pesan harus sesuai harapan atau sesuai kebutuhan penerima pesan. Pesan yang disampaikan akan terasa membosankan dan tidak ada arti bagi penerima pesan apabila pesan itu tidak dibutuhkan.



4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan dimana komunikan digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki. Solusi pemecahan masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar dari masalahnya.



5. Pesan yang dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Untuk meracang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya sebagai komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu komunikator harus mempunyai kemampuan sebagai penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.



Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila memenuhi 3 hal berikut :

1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.



2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan tindak lanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.



3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindak lanjuti pesan yang dikirim



C. Unsur-unsur komunikasi efektif



Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsure-unsur dari komunikasi, yaitu :



1. Komunikator ( pandai menggunakan bahasa, intonasi, symbol dan mimic yang menarik, simpati dan empati dari komunikannya )



2. Pesan ( cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh komunikan )



3. Media ( sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan komunikan)



4. Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses komunikasi



5. Komunikan (latar belakang dan lain-lain)



6. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan)

Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.



D. Prinsip Dasar Komunikasi Efektif



1. Respect (respek)

Respect adalah perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda menghargai lawan bicara sama halnya menghargai diri sendiri. Prinsip menghormati ini harus selalu anda pegang dalam berkomunikasi.



2. Empaty (empati)

Empaty adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara anda.



3. Audible (dapat didengar)

Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :

Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.



Kedua, sampaikan yang penting.pastikan yang penting. Sederhanakan pesan anda. Langsung saja pada inti persoalan



Ketiga, gunakan bahasa tubuh anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara anda. Tunjukan kesejatian anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.



Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh.karena analogi sangat membantu dalam menyampaikan pesan.



4. Clarity (klariti)

Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima.



5. Humble (rendah hati)

Sikap rendah hatianda rendah diri, rendah hati memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar yang baik bentuk.



E.  Bentuk Komunikasi Efektif



1. Komunikasi verbal efektif

a. Berlangsung secara timbal balik

b. Makna pesan ringkas dan jelas

c. Bahasa mudah dipahami

d. Cara penyampaian mudah diterima

e. Disampaikan secara tulus

f. Mempunyai tujuan yang jelas

g. Memperlihatkan norma yang berlaku

h. Disertai dengan humor



2. Komunikasi Non Verbal

Yang perlu diperhatiakan dalam berkomunikasi nonverbal adalah :

a. Penampilan fisik

b. Sikap tubuh dan cara berjalan

c. Ekspresi wajah

d. Sentuhan



Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Efektif

a. Berkomunikasi pada suasana yang menguntungkan

b. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti

c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat dipihak komunikan

d. Pesan dapat menggugah dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya

e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward dipihak komunikan



PENUTUP



A. Kesimpulan



Pada dasarnya komunikasi itu sangat penting bagi setiap orang, apalagi bagi mahasiswa kebidanan. Karena selain dituntut agar cakap berbicara dan berkomunikasi, seorang bidan juga harus mampu berkomunikasi secara berkesinambungan. Proses untuk berkomunikasi efektif pun banyak dengan menggunakan media-media lain. Dari proses pertukaran informasi dan ide tersebut akan menghasilkan feed back, sehingga dapat merubah sikap dan perilaku yang sebelumnya menyimpang.



B. Saran



Semoga dari makalah yang telah kelompok kami buat, dapat bermanfaat dan bisa di aplikasikan pada masyarakat nanti. Juga dapat menjadi bahan referensi untuk tugas berikutnya yang berhubungan dengan komunikasi juga untuk mahasiswa lain yang membutuhkan informasi mengenai materi komunikasi efektif.



DAFTAR PUSTAKA



Christina lia uripni, untung sujianto, tatik indrawati. (2003). Komunikasi kebidanan. EGC. Jakarta

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-practices-d3/komunikasi-konseling-dalam-praktek-kebidanan/komunikasi-efektif

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-progrem-off-midwife-practicesd3/komunikasi-konseling-dalam-praktek-kebidanan/komunikasi-efektif

http://www.wikipedia.com/2011/01/model-komunikasi-pemasaran1.jpg

http://aditfebrian.files.wordpress.com/2011/01/model-komunikasi-pemasaran1.jpg


Makalah Komunikasi Efektif


PENDAHULUAN



A. Latar belakang



Komunikasi merupakan factor yang penting dalam upaya mencapai tujuan suatu organisasi. Secara umum, komunikasi dapat diartikan  sebagai proses mengirimkan dan menyampaikan pesan untuk mencapai pemahaman  bersama. Komunikasi efektif terjadi apabila individu mencapai pemahaman bersama, merangsang pihak lain melakukan tindakan, dan mendorong orang untuk berfikir dengan cara baru.



Komunikasi secara terminologis meranjuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang dapat terlibat dalam komunikasi adalah manusia.  Richard mendefinisikan, communication is the understood as a process beginning with an intention to exchange certain information with other1. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang merespon dan meciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.



Komunikasi harus dilakukan secara efektif agar komunikasi itu dapat mudah dimengerti oleh komunikan, komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila seseorang yang berkomunikasi memahami tentang pengertian  dari komunikasi efektif  dan unsure-unsure komunikasi efektif.



B. Rumusan masalah



a.    Apa pengertian dari komunikasi efektif.?

b.    Apa saja indicator-indikator komunikasi efektif.?

c.    Bagaimana proses dari komunikasi efektif.?

d.    Apa saja unsur-unsur yang ada dalam komunikasi efektif.?



C. Tujuan



a.    Mengetahui pengertian dari komunikasi efektif.

b.    Mengetahui indicator-indikator  komunikasi efektif.

c.    Mengetahui proses dari komunikasi efektif.

d.    Mengetahui unsur-unsur yang ada dalam komunikasi efektif.



PEMBAHASAN



A. Pengertian komunikasi efektif



Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu mengahasilakan perubahan sikap ( attitude change ) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, kepercaayaan, dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.



Tujuan komunikasi efektif adalah member kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik antara pemberi  dan penerima pesan. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antar lain :

a.    Menurut Jalaluddin dalam bukunya psikologi komunikasi ( 2008 : 13 ) menyebutkan, komunikasi efektif di tandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan social yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.

b.   Jhonson, Sutton dan Harris ( 2001: 81 ) menunjukan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil, dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitan mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan saran lain agar bias berlangsung mencapai hasil yang efektif.

c.    Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan ketrampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja,sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulisdengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan  efektif, bagaimana berbicara secara efektif,apalagibagaimana menjadi pendengar yang baik . Bahkan untuk yang
terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya.

d.   Menurut Thomas Leech dalam bukunya “Say it like Shakespeare”. Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).



B. Indikator-indikator komunikasi efektif



Dalam memahami komunikasi, maka kita harus mengetahui apa saja indikator dalam mencapai komunikasi yang efektif. Indikator komunikasi agar efektif ada empat diantaranya :

  1. Pemahaman, Merupakan  suatu kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana yang disampaikan  oleh komunikator. Dalam hal ini komunikan dikatakan efektif apabila mampu memahami secara tepat. Sedang komunikator dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan secara cermat.
  2. Kesenangan, Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan ke dua belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidaklah sekedar transaksi pesan, akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling interaksi secara menyenangkan untuk memupuk hubungan insani.
  3. Pengaruh pada sikap, Apabila seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu. Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di perkantoran. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita.
  4. Hubungan yang makin baik, Bahwa dalam  proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.


Makalah Koordinasi Efektif


PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG



Manajemen pemerintahan modern di dasarkan atas prinsip spesialisasi atau pembagian kerja. Jabatan-jabatan diuraikan dalam tugas-tugas berulang satu persatu dan dipercayakan kepada individu-individu baik bekerja dalam bagian yang sama maupun yang bekerja dalam bagian- bagian pemerintahan yang berlainan. Akan tetapi hanya dengan penerapan spesialisasi saja tidak memungkinkan suatu organisasi mencapai hasil yang diinginkan.



Oleh karena jabatan-jabatan di khususkan dan di bagikan diantara unit-unit maka koordinasi adalah perlu. Koordinasi adalah penting dalam organisasi-organisasi yang kompleks, karena di situ dapat terbanyak kegiatan yang berlainan dilakukan oleh banyak orang dalam banyak bagian. Kebutuhan akan koordinasi timbul sewaktu-waktu apabila satu orang atau kelompok bertanggung jawab atas kesempurnaan suatu tugas. Apabila terdapat keadaan saling bergantungan diantara kegiatan-kegiatan maka hasil yang efektif akan dapat tercapai hanya apabila kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinasikan.



B. RUMUSAN  MASALAH



1.Apa pengertian dan pedoman-pedoman koordinasi?

2.Bagaimana kebutuhan akan koordinasi?

3.Apa saja masalah-masalah dalam pencapaian koordinasi yang efektif?

4.Pendekatan apa saja yang di gunakan untuk mencapai koordinasi yang efektif?

5.Apa saja tipe-tipe, sifat-sifat,syarat-syarat,dan tujuan koordinasi?



C. TUJUAN



1. Untuk mengetahui pengertian dan pedoman koordinasi.

2. Untuk mengetahui kebutuhan akan koordinasi.

3. Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pencapaian koordinasi yang efektif.

4.Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif.

5.Untuk mengetahui tipe-tipe, sifat-sifat, syarat-syarat, dan tujuan suatu koordinasi.





PEMBAHASAN



A.PENGERTIAN KOORDINASI



Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatan perusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.



Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.



Menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).



Menurut Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:89) koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.



B.PEDOMAN KOORDINASI



1.Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.



2.Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.



3.Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.



4.Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.



C.KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI



Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan ) dalam  melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga akan merugikan organisasi itu sendiri.



Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atau perusahaan atau bagian menjadi seimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang berupa tiga S,yaitu serasi,selaras dan seimbang. Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.



Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi seperti diungkapkan oleh James D. Thompson , yaitu:



1.Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence) bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.



2.Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece) di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.



3.Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence) merupakan hubungan member dan menerima antar satuan organisasi.

         

D.MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI YANG EFEKTIF



Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch telah mengemukakan empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam indivudu dan departemen-departemen dalam organisasi yang mempersulit tugas pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif , yaitu :



1.Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.

Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.



2.Perbedaan dalam oriantasi waktu

Manajer akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.



3.Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.

Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.



4.Perbedaan dalam formalitas struktur.

Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.



Sebab-sebab timbulnya masalah koordinasi :



1.Kondisi organisasi dan koordinasi

a.Subsistem-subsistem silang bagian

b.Perbedaan jadwal waktu

c.Jarak geografis



2.Faktor manusia dan koordinasi

a.Persaingan mengenai sumber daya

b. Perbedaan dalam status dan arus pelerjaan

c.Tujuan-tujuan yang bertentangan

d.Penglihatan, sikap, dan nilai yang berlainan

e.Wewenang dan penunjukan pekerjaan meragukan

f.Usaha menguasai atau mempengaruhi



E.PENDEKATAN-PENDEKATAN UNTUK MENCAPAI KOORDINASI YANG EFEKTIF



Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya koordinasi merupakan pemrosesan informasi. Terdapat tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif, yaitu:



1.Teknik-Teknik Manajemen Dasar



Untuk mencapai koordinasi yang efektif kita dapat menggunakan mekanisme teknik-teknik manajemen dasar : hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari teknik-teknik  tersebut.



Mekanisme teknik manajemen dasar :



a.Hirarki manajerial.

Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.



b.Aturan dan prosedur.

Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.



c.Rencana dan penetapan tujuan.

Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi.



2.Meningakatkan koordinasi potensial



Meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.  Koordinasi ini dapat di tingkatkan melalui dua cara, yaitu :



a.Sistem informasi vertikal.

Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar rantai perintah. Sistem informasi manajemen telah dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.



b.Hubungan-hubungan lateral (harizontal)

Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.



3.Metoda Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi



Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan smber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.



a.Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan.

Sumber daya-sumber daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja. Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.



b.Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri .

Teknik ini mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi. Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).



F.TIPE-TIPE KOORDINASI



Menurut Hasibuan (2007:86-87) terdapat 2 (dua) tipe koordinasi, yaitu:



1.Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unti, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggungjawabnya.



2.Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.



G.SIFAT-SIFAT KOORDINASI



Menurut Hasibuan (2007:87) terdapat 3 (tiga) sifat koordinasi, yaitu:



1.Koordinasi adalah dinamis bukan statis.



2.Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator (manajer)

dalam rangka mencapai sasaran.



3.Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.



H.SYARAT-SYARAT KOORDINASI



Menurut Hasibuan (2007:88) terdapat 4 (empat) syarat koordinasi, yaitu:



1.Sense of cooperation (perasaan untuk bekerjasama), ini harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.



2.Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.



3.Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai.



4.Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai, umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.



I.TUJUAN KOORDINASI



1.Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke arah tercapainya sasaran perusahaan.



2.Untuk menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran perusahaan.



3.Untuk menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan.



4.Untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari sasaran .



5.Untuk mengintegrasikan tindakan ke arah sasaran organisasi atau perusahaan.



6.Untuk menghindari tindakan overlapping dari sasaran perusahaan.



KESIMPULAN



Koordinasi sangatlah dibutuhkan dalam setiap organisasai ataupun kelompok apapun, demi tercapainya segala tujuan yang hendak dicapai. Komunikasi merupakan suatu kunci utama dalam tercapainya suatu koordinasi yang efektif. Pada dasarnya koordinasi merupakan suatu pemrosesan informasi. Di sini peranan menejer sangat dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang pengontrolan, pengawasan dan evaluasi.



Kedekatan hubungan dan kelancaran informasi antara menejer dengan bawahan pun juga sangat perlu diperhatikan agar dalam pelakasanaan tugas tidak terdapat kesalahan informasi (miss comunications) ataupun tekanan dalam bekerja. Sehingga dengan koordinasi yang baik dapat mempermudah suatu organisasi menjadi lebih maju karena tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



http://fathur94.blogspot.com/2013/06/tipe-tipe-koordinasi.html

https://isnatunnisa.wordpress.com/2012/11/02/04-a-pengertian-koordinasi/

https://nti0402.wordpress.com/2010/01/01/koordinasi-yang-efektif-dalam-organisasi/

http://dif15.blogspot.com/2013/01/pendekatab-pendekatan-untuk-mencapai.html

https://ruslanramadhan.wordpress.com/2012/03/21/koordinasi/

Hasibuan , Malayu S.P. 2009. Manajemen dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani.2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.


Featured Post

Tinjauan Tentang Siklamat

Tinjauan Tentang Siklamat Siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai assugrin, sucarly, sugar twin, atau weight watchers. Siklamat...