Proposal Skripsi (Pengaruh Brand Equity Dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Emas IB Hasanah di Bank BNI Syari’ah Mataram)


PENGARUH BRAND EQUITY  DALAM MENARIK MINAT NASABAH MEMILIH PEMBIAYAAN EMAS IB HASANAH

 ( Studi Kasus Bank BNI Syari’ah Mataram )



BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonomi berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.[1]

Perkembangan perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Dan terbukti dimasa sekarang perbankkan syariah memiliki tempat di pasar perbankan Indonesia.Walaupun jumlah bank, jumlah kantor bank dan jumlah total aset bank syariah masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan bank konvensional. Berbeda dengan era 80an, masyarakat sangat antipati terhadap hal-hal yang berlandaskan “syariah” hanya hal-hal yang  mengikuti ibadah saja. Mereka meragukan bahwa ekonomi yang berlandaskan syariah mampu berdiri dan bertahan dalam peraktik kehidupan. Barulah pada tahun 1990-an, ketika terjadi krisis moneter yang melumpuhkan prekonomian indonesia, banyak bank-bank konvensional yang bertumbangan.[2]  Ketika itu, Bank Indonesia (BI) menerapkan  thight money poliy ( kebijakan uang ketat) dengan menetapkan bunga simpanan mencapai 70%. Yang mengakibatkan bank harus membayar bunga simpanan masyarakat dengan bunga tinggi, sementara bank tidak bisa menarik bunga kredit sebesar itu kepada nasabah . Bank Muamalat Indonesia, satu-satunya bank syariah di Indonesia, tetap berdiri karena tidak menggunakan instrumen bunga .

Perkembangan lembaga keuangan islam di Indonesia dikategorikan cepat dan yang menjadi salah satu faktor tersebut adalah adanya keyakinan pada masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang dilarang oleh agama islam.[3] Bank syariah sedang menjadi trend  dalam prekonomian saat ini. Terlebih trend  sistem syariah menguat sebagai solusi pasca krisis global, sehingga berbagai bank membentuk unit syariah yang kompetetif sebagai promosi atau citra positif bagi suatu bank.

 Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh bank syariah agar nasabah memilih bank syariah  yaitu menyangkut pada aspek pelayanan, baik barang maupun jasa, jika ingin banyak dikenal oleh masyarakat sangatlah perlu  mempertimbangkan sebuah nama atau brand, maka bank-bank syariah harus dapat mempopulerkan brand  mereka supaya dapat bersaing dengan bank konvensional.

Dalam persaingan di dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif dan dengan banyaknya jumlah bank syariah yang berdiri saat ini, terdapat beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk menjadi nasabah pada suatu bank yang menjadi pilihan tersebut .  Alasan tersebut yang salah satunya karena berbagai produk yang bervariatif yang ditawarkan oleh suatu bank . Secara umum pemilihan produk bank oleh calon nasabah seringkali lebih memilih bank yang dapat memberikan keuntungan dan juga kemudahan . Oleh karena itu brand  memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan khususnya  dalam perbankan  karena merupakan aset prestisius  bagi suatu perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif , preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Terlebih lagi pada kondisi sekarang  nilai suatu brand  yang mapan sebanding dengan realitas makin sulitnya menciptakan brand.

Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, tidak sekedar pertempuran produk. Beberapa produk dengan kualitas, model, serta kualitas yang hampir sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut dari benak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur brand. Merek yang prestisius dapat memiliki brand equity (ekuitas merek) yang kuat. Suatu produk dengan brand equity yang kuat dapat membentuk landasan brand  yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu brand dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama.

Dengan banyaknya jumlah pemain di pasar, meningkat pula ketajaman persaingan diantara brand yang beroperasi di pasar dan hanya produk yang memiliki brand equity  kuat yang akan tetap mampu bersaing, merebut dan menguasai pasar. Pentingnya peran brand equity sebagai landasan dalam menentukan langkah dan strategi peromosi  dari suatu produk. Semakin kuat brand equity suatu produk, semakn kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengambil produk tersebut yang selanjutnya dapat mengiring konsumen untuk memilih produk dalam suatu perusahaan dan mengantarkan perusahaan atau lembaga perbankan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Karena itu pengetahuan tentang elemen-elemen  brand equity sangat diperlukan utuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat meningkatkan protabilitas perusahaan atau lembaga perbankan.

Salah satu lembaga perbankan syariah yang beroperasi di indonesia adalah Bank BNI Syariah. BNI syariah lahir untuk memperkenalkan dan memberikan produk-produk perbankan yang berlandaskan syariah dengan sekala yang lebih besar dibandingkan dengan bank-bank yang berdiri setelahnya. Bank BNI syariah semakin melebarkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang Bank BNI syariah di seluruh Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bank BNI syariah cabang mataram merupakan salah satu cabang dari Bank BNI syariah yang berada di Jalan Pejanggik No. 23 Cakranegara, Kota Mataram yang dimana menjalankan peran umum Bank BNI syariah sebagaimana mestinya, yakni melakukan pendanaan pada usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dengan berdasarkan pada sistem perekonomian syariah islam. Untuk menjalankan peranannya tersebut, maka terdapat produk-produk penyaluran dana yang berupa pembiayaan dengan menggunakan akad sesuai  dengan syari’at islam yang bisa mempengaruhi minat nasabah dalam memilih pembiayaan yang ada di BNI syariah cabang Mataram.

Kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia khususnya di NTB, masyarakat yang ingin mengunjungi Baitullah atau rumah Allah yaitu masalah biaya untuk naik hajji yang terlampau mahal dan kuota yang terbatas pada setiap tahunnya. Masyarakat beralih untuk mendaftar umroh karena bisa langsung berangkat di tahun pendaftaran, maka peluang perbankan sangat berperan sekali terhadap produk pembiayaan umroh yang mempunyai prospek bagus membuka jalan untuk orang muslim yang ingin sekali menunaikan ibadah umroh.

Bank BNI syariah menjawab semua atas permasalahan yang dihadapi kaum muslim dengan meluncurkan pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah yaitu  pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui BNI syariah yang telah bekerja sama dengan  Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.[4]

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equity  Dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah (Studi Kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Mataram)”

B.       Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan uraian penelitian di atas, supaya penelitian yang peneliti lakukan lebih mudah dan terarah, maka peneliti merincikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah brand equity berpengaruh dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah?

2. Apakah  brand equity berpengaruh signifikan dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah?

C.      Tujuan dan Manfaat

1.    Tujuan

a.    Untuk mengetahui pengaruh brand equity dalam menarik  minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Mataram

b.    Untuk mengetahui pengaruh signifikan Brand Equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Mataram?

2.    Manfaat

a.    Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang pengaruh Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasah  di Bank BNI Syariah Cabang Mataram.

b.    Bagi Instansi yang Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Mataram.

c.    Bagi Penulis

1.      Untuk menambah kemampuan menulis

2.      Sebagai bahan penulisan skripsi untuk memenuhi syarat menempuh serjana strata 1 (S1) program studi ekonomi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3.      Untuk mengetahui apakah Brand Equity Berpengaruh dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah  di Bank BNI Syariah Cabang Mataram

D.    Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam memahami judul skripsi “Pengaruh Brand Equity dalam Menarik Minat Nasabah Memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah” maka dirasa perlu untuk menjelaskan secara operasional agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam judul skripsi ini. Beberapa istilah dalam penelitian ini yaitu:

1.                               Brand Equity

brand merupakan penggunaan nama, logo,trade mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan-perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan.[5]Jadi untuk membangun perusahaan yang kuat, maka harus membangun brand yang kuat  juga. Hanya perusahaan yang memiliki brand perkasa yang mampu bertahan ditengah gempuran persaingan. Sehingga salah satu cara untuk menguasai pasar adalah melalui kepemilikan pasar dengan brand yang dominan. Yaitu dengan membangun brand untuk meningkatkan brand equity.

Brand equity adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaandan bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna setia. brand equity sangat berkaitan dengan seberapa banyak pelanggan suatu brand merasa puas dan merasa rugi bila berganti brand (brand switching), menghargai brand itu danmenganggapnya sebagai teman, dan merasa terikat kepada brand itu.[6]





2.      Minat

Minat merupakan sebagai suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai sehingga diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu

3.      Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah

Merupakan Pembiayaan fleksi umroh merupakan pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui BNI syariah yang telah bekerja sama dengan  Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.[7]

















BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN



A.      Kajian Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya terdahulu yang berdekatan atau berkaitan topiknya dengan penelitian yang sedang dilakukan dan sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data yang valid, guna untuk menghindarari plagiasi, duplikasi, repetisi serta untuk menjamin keabsahan dan keaslian penelitian ini.

Berdasarkan definisi tersebut dan dari penelusuran yang telah peneliti lakukan maka penelitian ini mendapatkan beberapa hasil penelitian sebelumnya.

1.   Muhammad Bajuri, Analisis Strategi Untuk Menarik Minat Masyaraka Kelurahan Semayan Dalam Memilih Menjadi Nasabah Bank Syariah di BRI  Syariah Cabang Praya.[8]

Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam memilih menjadi nasabah dan faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat menjadi nasabah di Bank BRI syariah. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Bajuri dengan yang diteliti peneliti ini adalah dimana penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kualitatif yang lebih menitik beratkan pada pendiskripsian masalah yang diangkat menggunakan kalimat atau analisa, dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yang dalam proses pemaparan masalahnya lebih menggunakan angka-angka ataupun rumus dan data secara riil dari tempat penelitian. Sedangkan persamaan penelitian yang terdahulu dengan peniliti yang teliti adalah sama-sama membahas tentang menarik minat nasabah di perbankkan syariah.

2.      Ana Musthofia, Mekanisme  Pembiayaan Produk Fleksi IB Hasanah Di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.[9]

 Skripsi tersebut fokus terhadap mekanisme pembiayaan produk fleksi IB hasanah dan karakteristik pembiayaan produk fleksi IB hasanah. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan yang diteliti peneliti ini adalah penelitian terdahulu menitik beratkan pada mekanisme prosedur dan karakteristik pembiayaan fleksi IB Hasanah secara umum di Bank BNI Syariah kantor Cabang Pembantu Semarang. Sedangkan peneliti lebih menitik beratkan pada bagaimana pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan fleksi umroh IB hasanah di kantor cabang Mataram. Sedangkan persamaan dari penelitian terdahulu dengan yang sekarang sama-sama membahahas tentang pembiayaan fleksi IB Hasanah.

3.   Mela Hardika Sari, Pengaruh Ekuitas Merek ( Brand Equity) Android Samsung Terhadap Minat Membeli Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang.[10]

Skripsi ini membahas tentang tingkat ekuitas merek (brand equity)  android samsung dan membahas tentang tingkat minat membeli pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Malang. Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang peneliti teliti ini adalah terletak pada variable dependen (terikat), dimana penelitian yang terdahulu lebih menitik beratkan pada pengaruh ekuitas merek ( brand equity) pada keputusan pembelian produk mie instan merek indomie. Sedangkan peneliti lebih menitik beratkan pada Pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiaayaan emas IB hasanah. Sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan yang peneliti lakukan sama-sama membahas tentang brand equity.



B.       Kerangka Berfikir

1.                                                               Promosi

a.    Pengertian Promosi

Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan pemasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena  penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan masal dan promosi penjualan.

Berdasarkan pendapat diatas tersebut dapatlah ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk.

b.      Tujuan Promosi

Setiap perusahaan yang meakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan. Pada umumnya, kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasar kepada tujuan sebagai berikut.[11]

1) Modifikasi tingkah laku

Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik dirinya atau mendorong pembelian barang-barang dan jasa perusahaan. Dengan demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk.

2) Memberitahu

Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3) Membujuk

Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk tersebut.

4) mengingatkan

promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk.

2.    Brand (Merek)

a.   Pengertian dan Manfaat Brand (Merek)

Merek adalah nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk. Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah menjadi citra bahkan simbol status bagi produk tersebut. Maka tidak mengherankan jika merek seringkali dijadikan kriteria dalam mengevaluasi suatu produk.[12]

Merek memiliki karakteristik yang lebih luas daripada produk yaitu citra pengguna produk, country of origin, asosiasi perusahaan, brand persobalit, simbol-simbol dan hubungan merek/pelanggan. Selain itu merek juga dapat mengantarkan manfaat tambahan seperti manfaat ekspesi diri pengguna dan manfaat emosional.

Berdasarkan definisi merek, dapat simpulkan merek erat kaitannya dengan alam pikir manusia. Alam pikir manusia meliputi semua yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap merek seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap sehingga dapat dikatakan merek adalah sesuatu yang sifatnya immaterial. Merek merubah atau mentransformasi hal yang sifatnya tangibel menjadi sesuatu yang bernilai. Proses transformasi ini sepenuhnya menjadi wewenang konsumen untuk melanjutkan atau menghentikannya.

Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya membantu konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek meskipun manfaat yang ditawarkan serupa. Selain itu merek menawarkan dua jenis manfaat yaitu manfaat fungsional dan manfaat emosional. Manfaat fungsional mengacu pada kemampuan fungsi produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat emosional adalah kemampuan merek untuk membuat penggunanya merasakan sesuatu selama proses pembelian atau selama konsumsi.[13]

Sementara konsistensi brand menjamin karakter brand  bertahan lama dibenak pelanggan. Konsistensi menjamin terwujudnya character lock-in,  yaitu karakter yang dibangun sudah terpatri kedalam brand  yang tak akan mungkin lepas lagi. Dengan mekanisme semacam itu, kami menggambarkan proses membangun brand ( brand-building process) bisa bermuka dua : pertama bisa putaran baik (virtuous circle), kedua bisa putaran buruk (vicious circle). Virtuous circle  terwujud jika perusahaan atau lembaga perbankan dapat memilih karakter brand  anda sesuai dengan maunya pelanggan; kemudian ditopang dengan komitmen yang mewujud didalam budaya  karyawan yang kokoh, dan setelah itu dikunci melalui konsistensi sepanjang masa.[14]

b.  Brand Equity (Ekuitas Merek)

Brand Equity merupakan persepsi konsumen terhadap keistimewaan suatu merek dibandingkan dengan merek yang lain. Penting bagi perusahaan untuk menciptakan sebuah merek yang kuat. Nilai merek memiliki efek positif, dan akan ada niat beli yang lebih besar untuk produk dengan brand  equity  yang lebih baik. Merek menjadi sangat penting bagi perusahaan, karena akan menjadi nilai tambah untuk produk, merek yang kuat membantu perusahaan dalam  mempertahankan identitas perusahaan. Pembentukan brand equity akan membawa nilai tambah dari produk yang melebihi nilai aset fisik, smakin kuat brand equity  suatu produk, semakin kuat pula rasa percaya diri  konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, sehingga mengantar perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu.[15]

3. Minat

Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut. Di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk mendekati, memiliki, menguasai dan berhubungan dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang dan ada upaya daya penarik dari objek.[16]

Minat nasabah atau konsumen merupakan kecenderungan nasabah

atau konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan nasabah atau konsumen melakukan pembelian.[17]

            Minat nasabah diidentifikasi melalui indicator-indikator sebagai berikut:[18]

a.       Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b.      Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk kepada orang lain.

c.       Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan prilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

d.      Minat eksploratif, minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya adalah:

a.       Bersumber dari dalam individu yang bersangkutan (missal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, dan kepribadian).

b.      Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

4. Pembiayaan

Kata pembiayaan sama dengan kredit yang berasal dari bahasa yunani ” credere” yang berarti kepercayaan. Yang dimaksud dalam pengkreditan adalah kepercayaan atau saling percayanya si pemberi kredit dengan penerima kredit. Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan disertai dengan prestasi berupa bunga.[19]I

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah pembiayaan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan anatara lembaga dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam teknis perbankkan syariah, bank syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli.

5. Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah[20]

a. Pengertian pembiayaan  Fleksi Umroh IB Hasanah

Pembiayaan fleksi umroh merupakan pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian jasa paket perjalanan ibadah umroh melalui BNI syariah yang telah bekerja sama dengan  Travel Agent sesuai dengan prinsip syariah.

b. Keunggulan

1)  Proses cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.

2)  Dapat membiayai perjalanan ibadah umroh orang tua/ mertua, suami/istri, dan anak-anak.

3)  Maksimum pembiayaan Rp. 200 juta.

4)  Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun atau 5 tahun untuk nasabah payroll BNI atau BNI syariah.

5)  Tanpa agunan untuk nasabah payroll BNI syariah.

6)  Uang muka ringan.

7)  Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.

8) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI syariah maupun BNI konvensional

c. Akad

Akad yang digunakan dalam pembiayaan fleksi umroh IB hasanah adalah ijarah multijasa.

d. Persyaratan

1) Warga Negara Indonesia.

2)  Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60 tahun (pensiun) pembiayaan harus lunas.

3)  Melengkapi persyaratan dokumen yang ditentukan.

e. Ketentuan Biaya

Biaya asuransi, biaya administrasi, notaris, materai, dll. Sesuai ketentuan yang berlaku.

  1. Hipotesis Penelitian

          Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo  dan kata thesis. Hypo berarti  kurang dan thesis adalah pendapat. Kemudian kata ini digabung menjadi hypothesis  dan di-Indonesia-kan menjadi hipotesis dengan arti suatu kesimpulan yang masih kurang, yang masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian di perluas dengan maksud sebagai kesimpulan  yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis dengan data di lapangan.[21].

          Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.[22]

  Berdasarkan permasalan di atas, peneliti akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:



Ho: Diduga tidak ada pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayan fleksi umroh IB hasanah di BNI Syariah cabang Mataram.

Ha: Diduga ada pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayan fleksi umroh IB hasanah di BNI Syariah cabang Mataram.























BAB III

METODE PENELITIAN



A.    Jenis  dan Pendekatan Penelitian



Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif yang bersifat statistik deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun tujuan digunakannnya jenis penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand equity dalam menarik minat nasabah memilih pembiayaan emas IB hasanah di BNI Syariah cabang Mataram

                 Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kauntitatif yaitu metode yang secara kaidah empiris, objektif dan metode discovery (penemuan), yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan sample pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisi data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[23]



B.     Populasi  dan Sampel

                 Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[24] Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh nasabah pembiayaan emas IB hasanah di Bank BNI Syariah.

                 Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populsi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).[25] Sampel dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik sampel convenience sampling, yaitu teknik memilih sample dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti dan peneliti memiliki kebebasan dalam memilih sampel yang akan digunakan. [26]

Untuk menentukan besarnya jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus dengan metode slovin yaitu sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Populasi

e = Kesalahan dalam pengambilan sampel, misalnya 10%

C.    Waktu dan Tempat penelitan

1.    Waktu Penelitian

                             Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan (30 hari ) yang dimulai pada bulan Mei tanggal 1 sampai  31 Mei 2018.

2.    Tempat Penelitian

                        Penelitian ini dilaskanakan di Bank BNI Syariah cabang Mataram. Yang beralamtkan di Jl. Pejanggik  No. 23 Cakranegara, Mataram Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau dari tempat tinggal, sehingga diharapkan bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagi penulis dalam melasksanakan penelitian.

D.      Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.[27]

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1.    Variabel Bebas (Independent)

Adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain yang dinotasikan dengan simbol X.[28] Berdasarakan pengertian tersebut, variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah Brand Equity.

2.           Variabel terikat (dependent)

Adalah variabel yang memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel bebas, yang dinotasikan dengan Y. [29] Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah menarik minat nasabah untuk memilih Pembiayaan Fleksi Umroh IB Hasanah di BNI Syariah cabang Mataram.  

E. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif artinya data yang diperoleh berupa angka, selanjutnya akan ditentukan populasi dan sampelnya kemudian menentukan hipotesis penelitian dari variabel penelitian yang tersedia. Untuk teknik pengumpulan data, nantinya peneliti akan menggunakan angket atau kuesioner, skor yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis dan dituangkan dalam bentuk persentase.       

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.[30] Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan harus valid dan realibel, agar data hasil penelitian menjadi valid dan realibel.

Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuesioner  atau angket sebagai sumber data pokok. Bentuk kusioner atau angket yang digunakan adalah berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden tidak diberi kesempatan untuk menjawab selain dari apa yang telah disediakan oleh peneliti, selanjutnya instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai data tambahan.

G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian



Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian.[31]

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.         

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Observasi

Adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamnya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.

3. Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis. Biasanya berbentuk surat-surat, catatan harian, kenangs-kenangan, laporan, dan sebagainya.

H. Teknik Analisi Data 



Dalam penelitian ini, teknik analsisi data yang digunakan adalah Statistik Deskriptif yaitu kegiatan ,mengumpulkan data, mengolah data, dan menyajikan data, dalam bentuk tabel, diagram, ukuran, dan gambar.[32]

Adapun analisi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.         Uji Validitas

Uji validitas adalah teknik untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu intrumen. Intrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.[33]

Adapun Rumus untuk menguji validitas adalah korelasi product moment sebagai  berikut:[34]








Keterangan:

rxy  = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.

 jumlah nilai dari sekor butir.

 jumlah nilai dari sekor total.

 jumlah subyek.

 jumlah perkalian sekor butir dengan sekor total.

 jumlah kuadrat dan sekor butir.

 jumlah kuadrat dan sekor total.

Apabila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikan () 0.01 maka  pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan.[35]

Adapun pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Scienci) 18,0.

b.         Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.[36]

Menguji reliabilitas instrument dipergunakan rumus Alpha, rumus ini digunakan karena angket yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang bernilai 1 atau 0. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut:[37]


Keterangan:

r11         =    reliabilitas instrumen

k        =   banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

          =    jumlah varians butir

        =   varians total

Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Scienci) 18,0.

c. Analisis Regresi

Analisis regresi adalah analisis yang digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel independen dimanivulas/dirubah-rubah atau dinaik turunkan .[38]

Analsis regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Analisi regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen  dengan satu variabel dependen. Adapaun persamaan umum regresi linear sederhana adalah:[39]


Keterangan:

Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a  = nilai konstanta.

b  = koefisien regresi.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Nilai a dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:






Sedangkan nilia b dihitung dengan rumus:




Keterangan:

a = nilai konstanta.

b = koefisien regresi

 jumlah dari variabel bebas.

 jumlah dari variabel tidak bebas.

 jumlah kuadrat dari variabel bebas.

 jumlah perkalian dari variabel bebas dengan variabel tidak bebas.



[1] Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek (Jakarta: Gema sInsani, 2001,cet. 1),hlm.18
[2] Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajmen Pemasaran Bank Syariah , (Bandung : CV Pustaka Setia, , 2013), hlm. 120-121
[3] Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen  Bank Syariah, (Jakarta:Alvabet,2003, cet.2),hlm. 8
[4] BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA


[5] I Made Arya Dharmayana, “Pengaruh Brand Equity , Brand Trust, Brand Preference, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Niat Membeli Kembali”, Vol. 6, Nomor 4 2017, hlm. 2024
[6] Philip Kottler, Manajmen Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), hlm.461
[7] BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA

[8] Muhammad Bajuri, Analisis Strategi Untuk Menarik Minat Masyaraka Kelurahan Semayan Dalam Memilih Menjadi Nasabah Bank Syariah di BRI Syariah Cabang Praya. (skripsi, IAIN Mataram, 2016)
[9] Ana Musthofia, Mekanisme  Pembiayaan Produk Fleksi IB Hasanah Di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.( skripsi,2014)
[10] Mela Hardika Sari, Pengaruh Ekuitas Merek ( Brand Equity) Android Samsung Terhadap Minat Membeli Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, (skripsi, 2016)

[11] Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus.Integrated Marketing Communication.(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), hlm.50
[12] Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: teori dan penerapannya dalam pemasaran, cetakan pertama(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) hlm. 303.
[13] ibid ,hlm.139
[14] Hermawan Kartajaya, Markplus On Marketing The Second Generation, (Jakarta: PT Gramedia  Pustaka Utama,2007),hlm.171
[15] Yudi Ariyanto, Pengaruh Ekuitas Merek dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan Juke”, Vol. 5, Nomor 3,Maret 2016,  hlm. 2022
[16] Abdul Rahman Saleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam  persefektif Islam (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 263
[17]  Roni Andespa, “ Faktor-Faktor  Yang Mempendapatgaruhi Minat Nasabah Dalam Menabung Di Bank Syari’ah”, Vol.2, Nomor 1, Januari –Juni 2017, hlm. 44
[18]  M. Fauzan Azima dan Lena Farida, “Pengaruh Brand Image Produk Terhadap Minat Nasabah Asuransi Syariah”, Vol 3, N0 2, Oktober 2016, hlm. 4
[19]  Djazuli, dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga prekonomian Umat  (Jakarta:PT Raja Grafindo, 2002), hlm.73
[20] BNI Syariah, Emas IB Hasanah, “dalam: http://www.bnisyariah pembiayaan Fleksi Umroh IB hasanah,s diakses pada tanggal 20 April 2018 pukul 11:30 WITA
[21]  Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm.90
[22] Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan, Penelitian Evaluasi (Bandung: Alfabeta. 2014 ) hlm. 134.
[23] Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 8
[24] Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm.49
[25]  Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2013), hlm. 62
[26] Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issues Lembaga Keuangan Syarih(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), cet. Ke-2, hlm. 142
[27] Sugiono, metode penelitian kuantittatif kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 39.
[28] Suryani dan Hendriadi, Metode Riset Kuantitatif, ( Jakarta: Prenada Media Group, 2015), cet. Ke-1, hlm. 90.

[29] Ibid., hlm. 91.
[30]  Ibid, hlm. 102
[31] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods) {Bandung: Alfabeta. 2012), hlm. 137
[32] Suryani dan Hendri, Metode Riset Kuantitatif Teori Dan Aflikasi, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), hlm. 210.
[33] Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 173-174
[34] Ibid., hlm. 213
[35] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Bina Aksara,1989), hlm.168.
[36] Ibid., hlm. 221.
[37] Ibid., hlm. 239.
[38] Sugiyono, Statititika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2013),  hlm. 260.
[39] Ibid., hlm. 262.

Related Posts