Proposal Skripsi (Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam)


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Keberhasilan pembangunan ditunjang dengan adanya jiwa kewirausahaan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggran belanja, personalia, dan pengawasan.

Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Jumlah wirausaha Indonesia yang terbilang sedikit  tidak diimbangi dengan mutu yang maksimal. Manfaat adanya jiwa wirausaha banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya antara lain:[1]

1.         Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran

2.         Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, kesejahteraan, dan sebagainya.

3.         Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seseorang enterpreneur itu adalah terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan rang lain.

4.         Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.

5.         Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.

6.         Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun, dalam menghadapi pekerjaan.

7.         Memberikan contoh bagaimana kita harus bekerja keras tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama.

8.         Hidup secara efisisen, tidak berfoya-oya dan tidak boros.

9.         Memelihara keserasian lingkungan baik dalam pergaulan maupun kebersiahn lingkungan.

Berdasarkan manfaat kewirausahaan diatas bahwa wirausahawan adalah orang yang bermanfaat selain bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk orang lain. Sehingga wirausaha bisa disebut sebagai orang yang mulia seperti hadits berikut:

Di riwayatkan dari Jabir berkata, “Rasulullah Shallallahualaihi wassalam bersabda, Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia”.[2]

Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.[3] Sedangkan kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.[4]

Dalam berwirausaha modal tidak selalu identik dengan modal material yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal insani terdiri atas:[5] Modal sosial, modal intelektual, modal mental dan moral, dan modal motivasi. Modal motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi merupakan modal insani bagi setiap orang untuk terus hidup atau maju. Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi rendanya motivasi wirausahawan. Usaha yang kurang semangat atau penuh dengan keraguan akan membuat kegagalan.

Setiap mahasiswa sudah tentu mempunyai harapan dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat selama studi sebagai salah satu pilihan untuk berprofesi. Begitu pula dengan mahasiswa yang ada di Universitas Islam Negeri Mataram, berharap data mengamalkan ilmu yang didapat di bangku kuliah. Dilihat dari kenyataan yang ada pada dasarnya ada tiga pilihan yang mungkin akan dialami oleh lulusan perguruan tinggi. Pertama, menjadi pegawai negeri atau karyawan perusahaan swasta. Kedua, kemungkinan menjadi pengangguran intelektual, karena sengitnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Ketiga, membuka usaha sendiri dibidang usaha yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat selama di Perguruan Tinggi.

Sebelum meningkatkan jumlah dan menekan angka pengangguran di Indonesia, masyarkat lebih-lebih mahasiswa harus disadarkan dengan pentingnya meningkatkan minat berwirausaha. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau ketertarikan terhadap sesuatu.

Dewasa ini banyak mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram untuk berwirausaha yang salah satunya yaitu berjualan kebab, pulsa, online shop, aksesoris, Es susu  durian, baber shop, sandal dan lain sebagainya. salah satu mahasiswa yang menjalankan usaha adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan 2017. Dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam terdiri dari tiga jurusan yaitu, Jurusan Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah dan Pariwisata Syariah. Jumlah Mahasiswa angkatan 2017 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yaitu 754 Mahasiswa. Berikut data tabel mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan 2017 baik yang menjalankan usaha maupun yang gagal menjalankan usaha.[6] 

Tabel 1.1

Data Usaha Mahasiswa

Keterangan
Jumlah (Orang)
Mahasiswa yang eksis dalam usaha mandirinya
44
Mahasiswa yang gagal dalam usaha mandirinya
9
Jumlah
53

                   Sumber: Observasi

Dari  tabel 1.1 menunjukkan hanya 44 mahasiswa yang eksis dalam usaha mandirinya dan 9 orang mahasiswa telah gagal menjalankan usaha mandirinya. Dari jumlah mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan 2017 yaitu 764 mahasiswa hanya 53 mahasiswa yang berminat dan bersungguh-sungguh berwirausaha walaupun sebagian mahasiswanya telah gagal dalam berwirausaha .

Seorang wirausaha dituntut untuk memiliki motivasi dan minat yang lebih dibandingkan kebanyakan orang.  Lebih jauh ia harus memilii konsep dan pemikiran yang berbeda dengan banyak orang, sesuatu yang unik atau dalam istilah bisnis adalah “think do something different, and don’t think equal many people”.

Dengan melihat latar belakang diatas maka penulis perlu untuk melakukan suatu penelitian dengan Judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam  Universitas Islam Negeri Mataram Angkatan 2017”.

B.      Rumusan dan Batasan Masalah

1.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari penulis yaitu:

a.       Adakah Pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha  pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Mataram angkatan 2017?

b.      Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha  pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Mataram angkatan 2017?

2.      Batasan Masalah

Sesuai dengan uraian di atas, maka penulis hanya membatasi masalah pada pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha  mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Mataram angkatan 2017.

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.      Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:

a.       Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram angkatan 2017 

b.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram angkatan 2017.

2.      Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan agar dapat bermanfaat, baik secara teoritis, secara praktis maupun secara akademis. Adapun manfaat yang dimaksud adalah:

a.       Manfaat Secara Teoritis

1)        Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam mengetahui pengaruh motivasi terhadap mahasiswa menjadi wirausaha muda.

2)        Dapat memberikan gambaran umum bagi para peneliti berikutnya terkait pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha kepada mahasiswa atau masyarakat.

b.      Manfaat Secara Praktis

1)        Bagi peneliti lain dapat memberi manfaat untuk memperluas gambaran dalam penulisan skripsi. Bisa menjadi studi pembanding maupun penunjang dalam penelitian mereka selanjutnya.

2)        Bagi mahasiswa dapat menjadi tambahan wawasan dalam hal kewirausahaan serta motivasi dan semakin mengetahui berbagai macam hal yang melatarbelakangi keinginaan berwirausaha.

3)        Bagi Universitas bahwa para dosen dapat mengetahui pentingnya membentuk lingkungan dan budaya kewirausahaan dalam lingkup Universitas.

4)        Bagi masyarakat luas sebagai salah satu sumber informasi tentang faktor-faktor yang mendorong untuk berwirausaha serta pentingnya wirausaha itu sendiri.

c.       Manfaat Secara Akademis

Untuk memberikan informasi, bahwa dengan adanya motivasi wirausaha minat atau keinginan masyarakat lebih-lebih mahasiswa untuk berwirausaha lebih meningkat lagi dan dapat menjual produk yang bermutu.



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Kerangka Teori

1.      Motivasi Berwirausaha

a.       Motivasi

Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongn atau impuls. Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Menurut Abraham Maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya. Teorinya tenang motivasi didasarkan oleh dua asumsi yaitu: 1) Kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, 2) Kebutuhan hirarki dilihat dari pentingnya.[7]

Menurut Jerry L. Gray dan Frederick A.Strake mengemukakan bahwa motivasi adalah hasil proses-proses bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menimbulkan sikap antusias dan persintensi untuk mengikuti arah tindakan-tindakan tertentu.[8] Jadi motivasi adalah kemauan untuk bebuat sesuatu yang didasarkan kebutuhan seseorang yang telah dipunyainya dan menimbulkan sikap antusias dan persintesis.

b.      Wirausaha

Istilah wirausaha merupakan terjemah dari kata entrepreneur (bahasa perancis) yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan arti between taker atau go between, yaitu orang yang berani bertindak mengambil peluang. Para pembuat teori ekonomi dan para penulis di masa lalu telah menyepakati perkataan entrepreneur dalam arti  : mereka yang memulai sebuah usaha baru yang berani mengambil segala macam resiko serta mereka yang mendapat keuntungannya. Dari definisi tersebut terdapat tiga kunci pengertian wirausaha yaitu orang yang melihat peluang, menentukan langkah kegiatan, dan berani menanggung resiko dalam upaya meraih kemanfaatan.[9]

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.[10] Kewirausahaan adalah proses dimana individu atau sekelompok individu menggunakan upaya teroganisir dan saran untuk mengejar peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inivasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.[11]

c.       Motivasi Berwirausaha

Motivasi berwirausaha tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih, ditingkatkan dan dikembangkan. Motivasi berwirausaha merupakan suatu keadaan yang timbul dalam diri seseorang untuk mengambil tindakan atau mencapai tujuan dalam bidang kewirausahaan. Menurut Leonardus Saiman mengemukakan empat motivasi seseorang untuk berwirausaha, yaitu sebagai berikut:[12]

1)      Laba  

Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau pegawainya. 

2)      Kebebasan

      Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisor, bebas dari aturan yang menekan, dan bebas dari budaya organisasi/perusahaan.  

3)      Impian

Personal Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja yang berulang-ulang, karena harus mengikuti visi, misi, impian orang lain. 

4)      Kemandirian

Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti permodalan, mandiri dalam pengelolaan atau manajemen, mandiri dalam pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.

d.      Motivasi  Berwirausaha Dalam Islam[13]

1)        Berdagang bukan semata mencari untung

“Allah Mengasihi orang yang bermurah hati waktu menjual, waktu membeli dan waktu menagih piutang”. Seorang muslim bisa menjual barang, harus dengan senang hati, gembira, ikhlas dan memberikan kesan baik terhadap pembeli. Begitu pula bila seorang muslim membeli barang, tidak membuat kesal si penjualan, usahakan terjadi transaksi secara harmonis, suka sama suka, tidak bersitegang dengan penjual.


2)        Berdagang Adalah Hobi

Konsep berdagang adalah hobi, kebanyakan dianut oleh pedagang Cina. Mereka memang menekuni dunia perdagangan dalam keseharian perihidup mereka.

3)        Berdagang adalah Ibadah

Bagi orang muslim, kegiatan berdagang sebenarnya lebih tinggi derajatnya, yaitu dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Sebab kita sudah berjanji yang kita ikrarkan dalam sholat lima waktu, bahwa sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah bagi Allah Rabbul Aalamin. Berdagang adalah sebagai dari hidup kita yang harus ditujukan untuk beribadah kepadanya, dan wadah untuk berbuat baik kepada sesama. Ada sebuah hadits yang menyatakan: “..sekali-kali tidaklah seorang muslim akan merasa kenyang (puas) mengerjakan kebaikan, sampai puncaknya ia masuki surga”. (H.R, Tarmidzi).

Selain motivasi di atas, motivasi dalam kuliah juga sangat penting, salah satunya adalah motivasi dari dosen pengampun kewirausahaan. Contohnya adalah kata motivasi yang pernah diajarkan oleh Bapak Irwansyah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan kewirausahaan pada tahun 2016 , yaitu:  Prinsip Wirausaha “Sampah bagi orang lain, peluang bagi kita”. Disini dijelaskan bahwa bewirausaha itu harus kreatif dan inovatif, yaitu dapat menyulap sesuatu yang tidak berharga menurut orang lain, menjadi sesuatu yang menghasilkan nilai tambah.

2.      Minat Berwirausaha

a.       Pengertian Minat

Dalam kamus umum bahasa Indonesia minat adalah kesukaan (kecendrungan hati) kepada sesuatu, perhatian, keinginan”.[14] Minat merupakan salah satu unsur penting yang ikut menentukan dalam menjalankan suatu pekerjaan disamping bakat dan kecerdasan Kelancaran dan keberhasilan orang dalam menjalankan pekerjaan makin besar peluangnya jika orang tersebut mempunyai minat akan pekerjaan yang dilakukannya.

Menurut  Crow & Crow minat yaitu berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.[15]

Jadi minat adalah suatu perasaan suka atau tertarik  yang mendorong seseorang untuk mempelajarinya atau  berkeinginan untuk terlibat dalam suatu objek tertentu disertai  dengan tujuan yang ingin dicapai tanpa adanya suatu paksaan.

b.      Minat Berwirausaha

Berdasarkan pengertian tentang minat dan wirausaha di atas  dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha merupakan kecenderungan hati dari dalam diri individu yang mempunyai keberanian dan keinginan menciptakan suatu bidang usaha melalui  ide-ide kreatif, inovatif kemudian merencanakan, mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya untuk mencapai tujuan, serta dapat melihat peluang yang ada dan mampu mengelolanya dengan cara bekerja keras, semangat yang tinggi karena minat wirausaha  harus melihat ke depan dalam potensi mendirikan usaha.

c.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor faktor. Menurut David. C. Mc Clelland mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif  berprestasi (achievement), optimisme (optimisme), sikap nilai (value attitudes) dan keberhasilan. Menurut Ibnoe Soedjono dan Ropke perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan atau kompetensi dan insentif.[16] Sedangkan faktor eksernal meliputi lingkungan yaitu dorongan membentuk wirausaha  juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan family, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.[17]

Menurut Basrowi faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu faktor internal dan faktor eksternal.[18]

1)      Faktor Internal: Faktor internal yaitu segenap pikiran emosi dan persoalan dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi minat sehingga tidak dapat dipusatkan.

a)      Motivasi

Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, dan  merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. 

b)      Faktor Kemampuan

Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu, yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal, dengan adanya kemampuan dalam berwirausaha tentu akan menimbulkan minat berwirausaha.  

c)      Perasaan Senang 

Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang maka tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu hal tidaklah sama antara orang yang satu dengan orang yang lain. Perasaan senang terhadap bidang wirausaha akan menimbulkan minat berwirausaha.

2)      Faktor Eksternal: Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi minatnya.

a)      Faktor Keluarga

Keluarga mempunyai peran penting dalam mempersiapkan anak untuk mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, dengan adanya dorongan dari orang tua dan keluarganya dapat mempengaruhi seseorang dalam memupuk minat berwirausaha. 

b)      Faktor Lingkungan Masyarakat

Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat berwirausaha seperti lingkungan masyarakat serta nilai-nilai yang tumbuh dalam masyaratak tersebut, pergaulan dengan teman sebaya, surat kabar, televisi, dan lain-lain. 

c)      Faktor Lingkungan Kampus

Kampus merupakan lingkungan yang sangat potensial   untuk mendorong peserta didik dalam perkembangan minat, misalnya di lingkungan kampus ikut dalam mengelola koperasi mahasiswa. sehingga siswa yang memiliki karakter berwirausaha, passion, dan pengalaman dapat membangun sistem usaha mandiri. 

3.      Penelitian yang Relevan

a.       Dewi Listiyani, dalam  Penelitiannya “Pengaruh Motivasi Wirausaha dan Mental Wirausaha Tehadap Mahasiswa Menjadi Wirausaha Muda (Study Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)”.[19] Dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi wirausaha berpengaruh positiv terhadap Jiwa Wirausaha, semakin tinggi motivasi seseorang maka jiwa wirausahanya akan semakin kuat. Hal ini bisa dilihat dari uji T sebesar 3,319 sedangkan t tabel adalah 2,0076 (t hitung> t tabel) artinya bahwa variabel Motivasi wirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Jiwa Wirausaha. Hal ini berarti bahwa hipotesis 1 di terima. Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi yang ada dilapangan, dimana terdapat adanya seminar dan pelatihan kewirausahaan salah satunya dilakukan oleh Kopma, Justisia, Edukasi. Kesamaan penelitian Dewi Listiyani dengan peneliti lakukan yaitu sama membahas tentang pengaruh motivasi berwirausaha dan objek penelitian yaitu mahasiswa. Letak perbedaannya, dalam penelitian Dewi Listiyani variabel dependen (varibale yang dipengaruhi) yaitu jiwa wirausaha mahasiswa sedangkan peneliti variabel dependen (varibale yang dipengaruhi) yaitu minat berwirausaha pada mahasiswa.

b.      Galih Noviantoro, dalam penelitiannya “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”, dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh positif pengetahuan kewirausahaan, motivasi dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Dalam penelitiannya juga menggunakan analasisi data regresi linier berganda. Persamaan yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan sama membahas tentang wirausaha dan objek penelitiannya yaitu mahasiswa. Letak perbedaannya penelitian dengan peneliti lakukan, peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana.

c.       Adhe Octavionica,  “pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung”. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif motivasi, lingkungan internal dan lingkungan eksternal terhadap minat berwirausaha mahasiwa, usaha dalam berwirusaha melahirkan kerjasama untuk membangun usaha bersama, sekaligus dalam berkompetisi dalam bidang yangditekuni.

B.     Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting.[20] Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:



Gambar 2.1

Kerangka Berpik
Motivasi Berwirausaha (X)
Minat Berwirausaha  (Y)

ir

 






Keterangan:

1.      Variabel independen, yaitu variabel yang mempengaruhi varaibel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Motivasi Berwirausaha (X).

2.      Variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha  (Y).



C.    Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.[21] Rumusan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

a.       Ho: Diduga tidak ada pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram angkatan 2017.

b.      Ha: Diduga ada pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram angkatan 2017.



[1]Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2000), h. 1. 
[3]Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami,dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 29.
[4] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses Ed. 3, (Jakarta: Salemba Empat, 2006 ), h. 2.
[5] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2013 ), h. 82.
[6] Observasi, Pada Tanggal 25-26 Oktober 2018.
[7] Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 89.
[8] J. Winardi, Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2004), h. 27-28.
[9] Sudrajat Rasyid, dkk, Kewirausahaan Santri, (Jakarta: citrayudha, 2005), h. 7.
[10] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis..., h. 10.
[11] Ahmad Amir Aziz, Teologi Entrepreneur Mahasiswa, (Mataram: Institut Agama Islam Negeri), h. 17.
[12]Leonardus Saiman, Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 26.
[13] Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa..., h. 248.
[14]Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 263.
[15] H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012).
[16] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis..., h.62.
[17] Buchari Alma, Kewirausahaan..., h. 6.
[18] Basrowi. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). h, 64-66.
[19]Dewi Listiyani Pengaruh Motivasi Wirausaha dan Mental Wirausaha Tehadap Mahasiswa Menjadi Wirausaha Muda (Study Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Skripsi, (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015).
[20]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R Dan B, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 60.
[21]Ibid, h. 63.

Related Posts