7 Jurus Dahsyat Mengubah Nasib


7 JURUS  DAHSYAT MENGUBAH NASIB

Buku ini berisi tentang cara mengubah nasib dan segalanya masih mungkin asal anda yakin dan mari kita menyelami lautan ketidakmungkinan dan menuju samudera kemungkinan dan kebisaan dan setelah membaca buku ini anda harus berani berkata "I M POSSIBLE"

Kita diajarkan untuk bergerak,Move On mengubah keadaan diri dengan ikhtiar yang bersungguh-sungguh.Waktu terus berjalan dan tak pernah mundur/berhenti.waktu terus bergerak maju menggilas siapa saja. Sungguh merugi,bila tiada satu pun karya yang bisa dihasilkan .Kita harus bergerak agar tidak kembali ke zona nyaman yang stagnan. Karena kita tidak pernah tahu mana diantara karya kita yang menjadi masterpiece atau karya terbaik setelah kita tiada.Buku ini akan mengajak untuk mendobrak ketidakmungkinan menjadi kemungkinan dan berjalan sesuai  sunatullah. Dibuku ini akan menjumpai kisah inspiratif dan menakjubkan

MENGUBAH NASIB

Mengubah Mindset

Bayangkan saat ini sedang duduk di kursi para wisudawan. Tidak berapa lama, seorang lelaki muda naik ke atas panggung. Ia sengaja di undang oleh pihak universita, untuk memberikan pidato singkat. Ia bukan seorang sembarangan, tapi CEO sebuah perusahaan besar dunia. Kehadirannya diharapkan memberikan suntikan motivasi sebagai bekal bagi para wisudawan. Ia pun memulai pidatonya.

“para wisudawan, sebeluumnya saya minta maaf, bila anda telah mengalami prolog seperti ini, namun, saya ingin anda mengerjakan sesuatu untuk saya. Silahkan perhatikan di sekeliling anda dengan baik. Perhatikan teman di sebelah kiri anda. Perhatikan teman di sebelah kanan anda.

Sekarang pikirkanlah!

5 tahun dari sekarang, 10 tahun, dahkan 30 tahun dari sekarang,teman di sebelah kiri anda mungkin akan menjadi pecundang. Teman di sebelah kanan anda, juga akan menjadi pecundang.

Dan Anda, yang berada di tengah?

Apa yang dapat anda harapkan?

Pecundang.

Cumlaude pecundang.

Nyatanya, ketika saya melihat di hadapan saya sekarang, saya tidak melihat 1000harapan untuk masadepan yang cerah. Saya tidak melihat 1000 pemimpin masa depan untuk 1000 industri. Saya melihat 1000 pecundang.

Mungkin itu membuat orang jengkel kalo isi pidatonya seperti tiu. Karena yang menyampaikan pidato tersebut adalah orang yang drop aut dari kuliah dan ia orang  terkaya nomor 2 di planet ini ia adalah Lawrence Ellison.

Pidato Lerry adalah adalah salah satu contoh pidato mengubah mindset. Kendati demiian, tidak setiap yang mendengarnya akan tersengat semangatnya. Tidak setiap mereka, setuju dengan pernyataannya. Namun satu hal yang pasti, untuk mendobrak kemampuan diri, melawan ketidakmungkinan, langkah awalnya adalah mengubah mindset atau cara berpikir kita.

Kuliah adalah jalan untuk membuka cakrawala, agar tidak berpikir sempit. Sehingga, banyak yang justru menemukan “jati diri” dan tergali potensi diri kala di bangku kulaih.

Pada dasarnya, drop out adalah konsekuensi, ketika tidak mampu menyelaraskan waktu dan kepentingan kampus dengan dunia bisnis yang di geluti. Ketika bidang yang ditekuni membutuhkan perhatian lebih, sedangkan kalau dipaksakan tetap kuliah hasilnya juga tidak maksimal. Padahal, mereka-mereka itu sukses bukan karena  DO-nya, tapi karena memiliki kesungguhan dan mau bekerja keras.

Meninggalkan Zona Nyaman

Barang kalai kita pernah mendengar pekerja yang megeluh dan menggrutu. Karena ia mengaku ia tidak kerasan dengan dengan lingkungan kerjanya, tetapi masih saja menikmati ritinitasnya. Ia tidak berani henggkah meninggalkan pekerjaannya, karena takut tidak menemukan tempat lain yanglebih menjanjikan. Ia enggan meninggalkan zona nyamannya yang sebetulnya tidak nyaman baginya.

Akibatnya, ia bekerja sengah hati. Ia tidak mencintai pekerjaan. Ia merasa terpaksa bekerja, namun tak jua meninggalkan, karena masih mendamba gaji darinya. Ia pun hanya menjadi pengeluh, disini gajinya kecil, mau minta izin susah. Malah ketika ditanya, kenapa kamu tidak keluar saja dan mencari pekerjaan yang lain atau bikin usaha sendiri? Dia pasri akan menjawab, saya khawatir tidak bisa menafkahi anak istri sy nanti.

Ia akan menanggung akibat dari keputusannya, di minta pertanggung jawaban oleh Allah Swt. Ia tidak amanah. Ia memakan  hak atas kewajiban yang belum ditunaikannya dengan sempurna. Ia menzalimi atasan dan  rekan-rekannya, karena ia mendapatkan gaji yang sama, sedangkan hasil kerjanya sedikit.

Berani Mengambil Keputusan

Untuk bisa berubah dari ketidak mungkinan  menuju  kemungkinan, selain mengubah minsdset, kita pun harus berani mengambil keputusan. Setiap keputusan pasti menimbulkan konsekuensi yang lain. Kalau sama-sama memiliki risiko, lebih baik mengambil keputusan dan menanggung risiko daripada tidak mengambil keputusan dan tetap mendapat risiko. M. Natsir pernah berkata, “Hindarkan  kesalahan besar, yaitu kesalahan tidak berbuat apa-apa”.

Berani Menghadapi Rintangan

Ketika kita bertekat mengubah nasib, bergerak dari ketidakmungkinan menuju kemungkinan, beranikan diri untuk menghadapi rintangan, cemoohan, bahkan cacian. Terlebih, bila hendak kita lakukan, serasa di luar jangkauan nalar.

Jangan berkecilhati, ketika ada yang mencibiri. Jadikanlah setiap ucapan atau komentar sinis mereka sebagai pelecut semangat, penggerak untuk maju dari ketidakmungknanmenuju kemungkinan. Banyak gagasan yang semula diremehkan, kemudian menjadi fenomenal dan menimbulkan decak kagum.

Rintangan itu ibarat polisi tidur. Ia penjeda sementara, yang menghambat laju perjalanan kita. Ia sekaligus memberikan pesan agas kita lebih berhati-hati. Dan perhatikanlah, ternyata lebih banyak jalan lurus daripada jalan berpolisi tidur.

Untuk mendobrak ketidakmungkinan menuju kemungkinan bahkan kebisaan, beranikan diri untuk menghadapi rintangan apa pun yang menghadang. Sukses yang diraih tanpa rintangan, hanyalah keberhasilan yang rapuh. Mudah hilang ataupun terenggut. Ibarat membangun gedung yang tinggi, namun pondasinya kurang kokoh. Akibatnya, ia mudah tumbang dan roboh.

Berjuang Hingga Akhir

Bila ada lomba lari maraton, siapakah yang akan menang?

Tentu mereka yang bertahan hingga ke garis finis, kan? Mereka yang berani berjuang hingga akhir, survive, akan berpeluang meraih apa yang impikan. Maka, dalam menghadapi hal-hal yang nampak mustahil, jadilah orang yang terahir bertahan.

Tidak di pungkiri bahwa tantangan, hambatan, dan rintangan senantiasa menghadang. Baik berasal dari dalam diri, berupa sikap apatis dan pesimis ataupun cemoohan yang melemahkan dari luat.

Keinginan untuk mengubah diri ketidakmungkinan menuju kemungkinan, di perlukan ikhtiar yang maksimal. selain itu, juga diperlukan keistiqamahan. Istiqamah artinya berkelanjutan. Tidak mudah menyerah pada keadaan. Tidak mudah pasrah, hanya karena belum nampak hasil yang diinginkan. Dan di ujung ikhtiar itu, kita bertawakal.

Kemenangan hanya akan diraih oleh orang yang berani melangkah setelah mengambil keputusan, berani menghadapi tantangan, dan berjuang hingga garis finis tujuan.

MELAWAN KEBODOHAN

Memberantas Penyakit Sekolahisme

Penyakit sekolahisme mengajarkan bahwa untuk menuntut ilmu harus di lakukan di lembaga pendidikan formal (sekolah, kampus). Kalau tidak, dianggap tidak menuntut ilmu istilah ini di cetuskan oelh ustadz Adian Husaini, tokoh yang dianggap musuh kaum Liberal. Ustadz adian juga menjelaskan bahwa  level pendidikan di negeri kita ini menyesatkan. Mengapa? Karena harus ada jenjang strata 1, strata 2, hingga strata 3. Akibatnya kalau sudah mencapai level strata 3 atau profesor-doktor, orang yang sudah merasa di puncak pendidikan dan tidak perlu lagi belajar. Padahal, perintah untuk belajar, menuntut ilmu, tidak berhenti ketika sudah mencapai level itu. Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu terus berlanjud, sejak dalam buaian hingga badan berbalut kain kafan.

Penyakit sekolahisme bisa membelenggu kemampuan diri. Karena merasa berpendidikan rendah, tidak dapat mencicipi bangku sekolah atau perkuliahan, lantas merasa diri terbatas. Padahal, kita bisa mengembangkan kemampuan melalui jalur nonformal. Belajar sendiri secara otodidak, banyak membaca, mengikuti kajin-kajian atau seminar-seminar pengembangan diri, dan sebagainya. Tujuan menuntut ilmu adalah mendapatkan ilmu. Dari tidak tahu, menjadi tahu. Dari tidak mengerti, menjadi mengerti. Bukan agar mendapatkan pekerjaan yang layak dan mapan.

Menghancurkan Stigma

Seperti kisah Robert J. Stenberg, semula juga dianggap bodoh. Namun, nasib baik mempertemukan dirinya dengan seorang guru hebat, Miss Alexa. Miss alexa menanamkan stigma positif dan menghancurkan stigma negatif yang selama ini membelenggu dirinya.

penuh kekuatan, Robert akhirnya mampu menduduki Guru Besar di Yale University. Selain itu ia juga telah menghasilkan lebih dari 600 makalah ilmiah dan beberapa buah buku. Bukunya yang terkenal adalah Successful Intelligence

Oleh karena itu, hancurkanlah stigma negatif yang membelenggu diri, jika kita ingin bergerak dari ketidakmungkinan menuju kemungkinan. Jika tidak, stagma itu lama-kelamaan melekat pada pribadi kita.

Bijak Menyikapi Takdir

Di antara takdir yang tidak bisa diubah adah jenus kelamin, warna kulit, bentuk mata, dan sebagainya. Kalaupun bisa mengubahnya seperti dengan operasi ganti kelamin atau operasi plastik, merupakan bentuk kedurhakaan kepada allah Swt.

Kendati demikian, ada pula takdir yang dapat berubah dengan kesungguhan ikhtiar. Seperti takdir miskin dapat berubah dengan kesungguhan untuk bekerja keras. Takdir bodoh dapat berubah dengan rajin menuntut ilmu. Janagan pernah menyesali takdir yang menimpa diri. Terlebih, takdir yang sudah tidak dapat di ubah. Cobalah menggali dengan maksimal, potensi lain untuk mengubah takdir yang masih bisa di ubah.

Jangan menyesali pisik yang kurang rupawan, karena hanya menjadikan diri kurang bersyukur atas karunia yang Allah berikan. Jangan pula menyesali, bila dilahirkan dari keluarga kurang mampu atau berpendidikan rendah. Dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, kita masih berkesempatan mengubahnya.

Allah Swt mahaadil dan bijaksana. Dia berhak mengangkat atau menjatuhkan siapa pun yang di kehendaki-nya. Bukan rupa fisik yang menjadi sebab mulianya seorang hamba. Ketakwaanlah yang menjadi penentunya. Allah Swt berkalam yang artinya

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu”. (Al-hujurat: 13 )

Untuk bergerak dari ketidakmungkinan menuju kemungkinan, bijaklah menyikapi takdir. Jangan mudah menyerah. Jangan mudah berputus asa. Selama takdir itu masih berpeluang untuk berubah, lakukanlah ikhtiar dengan maksimal. jangan terbelenggu oleh kelemahan diri. Karena yang penting, bukan dimana anda berada sekarang, tapi kemana arah tujuan anda. Bukan dalam kondisi apa anda sekarang, tapi kondisi apa yang anda impikan di masa depan. Itulah impian. Dan memiliki impian itu gratis, alias tidak bayar. Dengan penuh kesungguhan, takdir masih dapat berubah dengan ikhtiar, doa, dan usaha. Allah Swt berfirman

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.(Ar-Ra’d:11)

Mengasah Talenta

Setiap orang memiliki bakat atau talenta. Namun, tidak setiap mereka berhasil menggali dan mengoptimalkan. Beberapa diantaranya justru mengeluh. Perkataan yang terlontarpun seputas, “saya tidak berbakat, saya tidak bisa.”ketika masalah datang menghampiri, perkataan yang terlontar berikutnya adalah,”saya tidak mampu menyelesaikannya.”

Untuk mengubah ketidakmungkinan  menuju  kemungkinan, kita meski menggali talenua dalam diri, kemudain mengoptimalkannya. Kalu tidak, talenta yang potensial itu akan terkubur, bahkan mati. Mengoptimalkan talenta merupakan jalan untuk meraih kesuksesan. Dan membiarkannya terkubur dan mati, hanya membuahkan sesal di kemudian hari. Ada kalanya talenta itu mencuat, ketika seorang ditimpa masalah. Dalam kondisi terjepit, kepepet, dihina, atau dilecehkan, ia kemudian bersemangat uuntuk melecut kemampuannya. Melenyapkan kesan negatif yang di labelkan lingkungannya.

MENAKLUKAN MASALAH

Mengubah Masalah Menjadi Peluang

Kita tau bahwa hiirosima dan nagasaki di bom nuklir pada Agustus 1945 silam oleh amerika, pada saat itu jepang menyerah pada sekutu tanpa syarat. Tercatat 140 ribu warga jepang di hirosima meninggal. Di nagasaki, tercatat 80 ribu orang yang meninggal hingga akhir tahun 1945.

Jepang memang hancur. Namun, ia Cuma luluh lantak bangunan fisiknya, bukan mentalnya. Kaisar Hirohito segera mengambil langkah brilian. Ia mengumpulkan para guru yang masih tersisa. Pendidikan dijadikan pilar kebangkitan. Guru dijadikan motor penggerak untuk membangun kembali SDM jepang. Dan sekarang kita saksikan, jepang bangkit,bahkan merajai industri di negara maju.

Jepang mengubah masalah yang menimpa, menjadi peluang untuk mendulang kesuksesan. Selangkah demi selangkah , ia bangkit dan mendobrak batas ketidak mungkinan.  Mengubah masalah menjadi peluang. Itulah setidaknya ibrah dari kebangkitan negeri sakura tersebut. Setiap masalah pasti ada jalan keluanya. Setiap persoalan pasti ada jawabannya. Maka jangan melemah hanaya karena ditimpa sedikit masalah. Jangan pula berputus asa, ketika sedikit cobaan menimpa.

Ujian terberat adalah ujian para nabi. Selanjudnya, ujian orang-orang tingkat keimanannya lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat keimanan, semakin berat pula ujiannya.

Memandang Masalah Dari Sisi Yang Berbeda

Maslah acapkali berubah menjadi nikmat dan peluang sukses, ketika kita pandang dari sisi yang berbeda. Namun, tak jarang menjadi semakin parah kala salah memaknainya.

Seperti kisah syeikhul Islam, Ibnu Taimiyyah dipenjara, beliu justru berkata, “apa yang diperbuat musuh kepada ku? Aku, taman, dan kebunku, ada dalam dadaku. Kemanapun aku pergi, ia selalu bersamaku dan tiada pernah meninggalkanku. Penjaraku adalah khalwat. Kematianku adalah syahid. Terusirku dari negeriku adalah darmawisata.”

Penjara tidak menyurutkan masalahnya untuk berdakwah dan berkarya. Pengapnya penjara justru menjadi majlis ilmu dan muhasabah. Beliau menjadi lebih banyak bersujud dan mengkhatamkan al-Qur’an. Sampai-sampai beliu berkata, “Seandainya semua yang ada di Qal’ah ini berubah menjadi emas, semua itu belum cukup jika kubayarkan kepada orang-orang yang memenjarakanku. Itu sebagia imbalan dari semua amal kebijakan yang kudapatkan di sini.”

Beliu dikenal memiliki kepribadian yang kuat. Ketika tiba waktu shalat, beliau tak segan mengingatkan para napi yang sedang bermain catur, undian, judi, dan bermalas-malasan. Atas sentuhan dakwahnya yang tegas, banyak nafi yang sadar dan insyaf. Penjara tak ubahnya majlisilmu baginya. Hingga, beberapa napi yang sudah selesai masa hukumannya memilih tinggal, karena enggan berpisah dengan majlis sang guru.

Masya Allah.....

MENYAMAI CINTA

Cinta Membuahkan Ketekunan

Cinta membuahkan ketekunan. Memunculkan energi berlipat. Mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan izin dan pertolongan Allah Swt. Cinta bisa mengubah yang nampaknya tidak mungkin menjadi mungkin. Menggerakkan kemampuan yang semula terpendam. Memantapkan langkah menuju perubahan. Ketika cinta sudah merasuk dalam jiwa, cibiran dan cemoohan pun tak menyurutkan langkah untuk berkarya mewujudkan impian dan cita-cita.

Cinta Meretas Kesulitan

Bila anda mencintai pasangan anda, pastinya anda rela berkorban demi dirinya. Bila anda pencinta sepak bola, walaupun siangnya capek luar biasa, malamnya tetap mampu untuk terjaga karena menyaksikan liga keseblasan favorit anda.bila anda pecinta kerja, anda akan merasa enjoy bekerja berjam-jam lamanya. Kekuatan cinta sungguh dahsyat dan hebat. Ia bisa mengubah sesuatu yang nampaknya tidak mungking menjadi mungkin.mengalahkan segala kesulitan yang datang menghadang.

Cinta itu mengalahkan kesulitan. Menerobos belenggu ketidakmungkinan,. Mengalahkan segala rintangan yang datang menghadang. Maka, milikilah cinta dan temukan objek yang anda cintai. Energi cinta itu akan semakin kuat dan hebat. Dan tentu saja, cinta kita tertinggi adalah kepada allah Swt dan Rasul-Nya. Ketika cinta kepada Allah Swt dan Rasul yang menjadi prioritas, kesulitan yang menghadang menjadi tidak terasa. Ketika cinta Allah dan rasunya yang menjadi tujuan, kitapun akan mendaptkan balasan yang lebih dari apa yang kita berikan.

Energi cinta mengubah dan mendahsyatkan seseorang yang sedang jatuh cinta akan berjuang sekuat tenaga untuk membahagiakan orang yang ia cintai. Cinta menghasilkan energi yang besar, ia mengubah yang nampaknya musthail menjadi mungkin. Temukannlah cinta sejati, maka hidup anda akan berubah. Sehingga, terdobraklah keterbatasan dan ketidakmungkinan. Cinta sejati itu kepada Alloh dan Rasul.

Cinta membuahkan ketekunan. Memunculkan energi berlipat. Mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan izin pertolongan Alloh Swt.

Dalam mengubah ketidakmungkinan menjadi kemungkinan, dibutuhkan keberanian yang memiliki impian besar. Namun, impian semata tanpa keberanian bertindak atau aksi, sama halnya juga bohong. Pada setiap perjalanan menggapai impian, ada kesempatan-kesempatan yang datangnya tersirat. Maka yang kita lakukan adalah jeli dan waspada. Kalau kesempatan impian itu datang dihadapan, kita harus segera menangkapnya. Pada saat itulah, apa yang menjadi mustahil menjdi mungkin dengan ridha alloh swt.

Pelihara dan rawatlah impian, pupuklah dengan keteguhan, dan lengkapi dengan doa, niscaya kesuksesan akan menjadi kemungkinan.

Visi adalah gambaran tujuan di masa depan. Bisa juga disebut goal picture. Bagaimana memiliki visi yang kokoh? Kita bisa belajar dari tokoh yang satu ini, jhon rebling

Ketika jhon menyetuskan ide untuk membangun jembatan yang melintas di atas sungai east dan hubungkan new york dengan long island, tak sedikit para ahli membangun jembatan yang mencibir. Alasan mereka sederhana ; tak ada yang pernah memikirkan ide sebelum itu. Ide membangun jembatan yang panjang itu sangat mustahil dan gila.

Namun, sebagai seorang insinyur ahli, jhon tetap berkeyakinan bahwa jembatan itu bisa terealiasasi. Oleh karena itu, dia membutuhkan patrner yang se visi dengannya. Akhirnya ia pun menemukan orangnya. Bukan orang jauh tetapi anaknya sendiri, washington yang merupakan calon insinyur. Ia pun mencerikan idenya kepada anaknya.

Dengan visinya yang sama bapak dan anak memulai proyeknya, membangun jembatan brooklyn. Dan sudah bisa diduuga, tak sedikit cicbiran yang berdatangan untuk meruntuhkan tekad mereka yang sudah membaja ini. Namun, tekadnya benar-benar baja. Bahkan kokoh laksana batu karang, yang tidak goyah diterpa ombak.

Pada tanggal 2 januari 1870, proyek itu dimulai. Tiada rintangan yang berarti dalam pengerjaannya, keculai membutuhkan kerja ekstra dan kesabaran. Hingga, ketika berlalu beberapa bulan, kecelakaan tragis terjadi bahkanmerenggut nama nyawa sang penggagas john roebling. Adapun si anak, wagsington terluka tangan kirinya. Selain itu, dia juga mengalami kerusakan pada otaknya.

Kejadian itu sungguh menyentak publik banyak yang menyangka, kematian roebling akan menjadikan proyek itu gagal dan menjadikan itu tinggal kennagan. Terlebih, mangsington juga mengalami cidera parah pada otaknya. Tak ayal, cibiran demi cibiranpun perlontaran lantas, benarkah proyek itu berakhir?

Dalam kondisi berbaring lemah dirumah sakit, wangsington masih menyalakan visinya untuk mewujudkan impian ayah. Kematian sangg ayah tidak menjadikannya surut langkah dan menyerah. Ketiaka sinar matahari menyinari kamarnya, ia seakan menemukan inspirasi. Dan memnggerkan satu jari sebgai isyarat ia memualai kemunikasi dengan istrinya. Akhirnya, memulai sentuhan jari kelengan istrinya ia mengomunikasikannya kembaki kepada para insisnyur untuk melanjutkan proyekbesranya. Selama 13 tahun, wwasington mengatukkan jari kelengan istrinya, istrinya kemudian mengomunikasikan pesan-pesan kepada insyur yang mengerjakan proyek.

Pada tahun 1883, jembatan itupun berdiri megah. Jembatan sepanjang 1825 M dan lebar 26 m ia menjadi slah satu inspirasi jembatan tertua sekaligus kebanggaan AS. Pada tahun 1964, jembatan itu ditetapkan sebgai national historic landmark 1964 dan tahun berikutnya 1972 ditetapkan sebagai national historic cipil eengineering landmark.

Jembatan ini terwujud melalui wujud gila dan anak jhon reobling dan washington. Mereka berjuang mendobrak ketidakmungkinan keadaan menuju kemungkinan. Mereka berhasil membungkam suara-suara miring yang melemahkan visinya, walaupun harus ditebus dengan kematian sang penggagas.

Masalah bisa menimpa siapa saja. Adapun yang membedakan adalah cara pandangnya menghadapi masalah itu. Apakah menjadikannya pelucut untuk maju atau justru pembunuh yang menjadikannya kerdil dan menyerah.

Memulai dari satu langkah. Oleh karena itu mari kita berbuat walau selangkah, walau sekejap, walau bertahap untuk mendobrak ketidakmungkinan, pepatah china mengatakan, berjalan 1 mil dimulai dari satu langkah.

Ketika usianya baru 14 tahun, ia mendengar dua orang ulama hadis sedang berdialog. Mereka sangat berharap ada kitab hadis terpilih. Kitan hadis yang mengumpulkan hadis-hadis shahih, dha’if, dan maudhu’. Dan, yang lebih meraka harapkan adalah terkumpulnya hadis-hadis yang shahih.

Ia sendiri tidak berasal dari jaziriah arab. Negeri kelahirannya adalah uzbekistan, yang kini termasuk wilayah rusia. Kakeknya sendiri masih penganut zoroaster, sedangkan ayahnya telah memeluk islam.

Sejak kecil, kehidupannya amat memprihatinkan. Selain yatim, tidak berapa lama setelah lahir, ia kehilangan penglihatan. Sang ibu yang sangat menyayanginya terus menerus berdoa untuk kesembuhannya. Menjelang usia 10 tahun, Allah SWT menyembuhkan penglihatannya.

Ia sangat tekun dalam belajar. Selain itu, ditunjang pula oleh kekuatan menghafalnya yang luar biasa. Ia banyak bergurau kepada para ulama hadis, yang mencapai 1000 orang lebih.

Karenan terus terngiang dengan ucapan 2 ulama hadis, yang sangat mengharap adanaya kitab hadis yang shahih, pemuda ini pun memulai bertekad. Ia berupaya mewujudkan mimpi dua orang ulama saleh itu. Ia semakin tekun belajar, bergurau, menulis, dan mengumpulkan hadis.

Selama kurun waktu 16 tahun, ia berupaya menyelesaikan karya masterpiece-nya. Setiap hendak menuliskan satu hadis, ia senantiasa menunaikan shalat sunnah dua rakaat untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Dengan kemampuan dan kecermatan yang diberikan oleh Allah SWT hanya hadis-hadis shahih yang dimasukkan dalam kitabnya.

Kini, kita bisa mengenal hasil karyanya yang agung, al jami’ ash-shahih atau lebih dikenal dengan shahih bukhari . inspirasi tersebut tersulut dari perkataan dua ulama hadis senior. Dam muhammad bin ismail al- bukhari memilih menjadi pelaku, bukan penonton

Related Posts