Makalah Analisis Sekuritas dan Portofolio (Efisiensi Pasar)



BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI EFISIENSI PASAR
Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi.[1] Secara detail, efesiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu:
1.      Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuritas
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan keuangan berasal dari praktek analis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas-sekuritas  dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritas-sekuritas yang dihargai dengan kurang benar merupakan sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi pasar diukur dari seberapa jauh harga-harga  sekuritas menyimpang dari nilai intriksinya (Beaver,1989). Dengan demikian  suatu pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan  sebagai pasar yang nilai sekuritasnya tidak menyimpang  dari nilai-nilai intrinsiknya.
2.      Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi Dari Ekspektasi Harga
Fama (1970) mendefinisikan pasar yang efisien adalah suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekurirtas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia. Definisi ini menekankan pada dua aspek, yaitu “fully reflect dan “information available”. Pengertian “fully reflect” menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien menurut versi Fama ini jika dengan menggunakan informasi  yang tersedia (information available), investor-investor secara akurat dapat mengekspektasi harga  harga dari sekuritas bersangkutan.
Definisi efisiensi pasar ini menimbulkan banyak perdebatan. Beaver (1989) menyatakan  bahwa definisi ini tidak jelas, tidak operasional dan sirkular. Dyckman dan Morse (1986) juga menyatakan bahwa istilah “fully reflect” juga tidak jelas.
3.      Definisi Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi
Pasar dikatakan efisien terhadap suatu system informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak  seakan-akan setiap orang mengamati system informasi  tersebut. Definisi ini secara implisit mengatakan bahwa jika setiap orang mengamati suatu system imformasi  yang menghasilkan imformasi, maka setiap orang dianggap mendapatkan informasi yang sama.[2]
Beaver berargumentasi bahwa jika harga-harga sekuritas mempunyai property yang didefinisikannya, maka harga-harga tersebut dikatakan fullyreflect terhadap informasi yang tersedia. Definisi Beaver ini mempunyai arti  bahwa pasar dikatakan efisien terhadap satu set informasi yang spesifik (dihasilkan dari suatu system informasi) jika harga yang terjadi setelah informasi diterima oleh pelaku pasar sama dengan harga yang akan terjadi  jika setiap orang mendapatkan set informasi tersebut. Harga yang terjadi di pasar yang efisien ini disebut dengan “full- information price.
Definisi dari Beaver ini juga masih menimbulkan masalah dalam hal pengujian pasar yang efisien tersebut. Untuk menguji pasar yang efisien, maka masih dibutuhkan suatu ukuran perbandingan (bechmark). Benchmark yang digunakan adalah return normal  yang seharusnya diperoleh  oleh pelaku pasar. Return hasil dari informasi kemudian dibandingkan  dengan return normal menurut benchmark. Jika hasilnya tidak menyimpang berarti pasar sudah efisien dan sebaliknya jika hasilnya menyimpang, maka pasar dikatakan tidak efisien. Dengan demikian definisi Beaver ini juga membutuhkan sebuah model untuk menghitung  return normal benchmark tersebut.
4.      Definisi Efisiensi Pasar Didasarkan  Pada proses Dinamik
Definisi pasar yang didasarkan pada proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi   yang tidak simetris dan menjelaskan  bagaimana harga-harga  akan menyesuaikan karena  informasi tidak simetris tersebut. Definisi yang mendasarkan pada proses dinamik  ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu memiliki informasi ini.
Awal dari literatur efisiensi pasar mengasumsikan bahwa kecepatan penyesuaian  (speed of adjustment) dari harga sekuritas karena penyebaran informasi  yang ada terjadi dengan seketika. Konsep terbaru dari efisiensi pasar tidak mengharuskan kecepatan penyesuaian harus terjadi dengan seketika, tetapi terjadi dengan cepat (quickly) setelah informasi disebarkan untuk menjadi tersedia  bagi semua orang.Jones (1995) memberikan definisi pasar efisien yang memasukkan unsur  dari kecepatan penyesuaian sebagai berikut:  Suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan  semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut.
Ada beberapa penjelasan yang mendasri penyebaran informasi tidak simetris  menjadi informasi yang simetris. Penjelasan yang pertama adalah informasi privat disebarkan ke public secara resmi melalui pengumuman oleh perusahaan emiten.
Penjelasan kedua adalah bahwa investor yang memiliki informasi privat akan menggunakannya dan setelah itu mereka akan bersedia untuk menjualnya. Nilai dari informasi ini akan semakin rendah mendekati nol dengan semakin banyaknya investor laiinnya menggunakan informasi tersebut dan berusaha menjualnya kembali. Nilai informasi ini akhirnya akan sama dengan nol  karena informasi ini sudah digunakan sepenuhnya dan sudah tidak bernilai lagi untuk dijual.
Penjelasan ketiga adalah investor yang mendapat informasi secara privat akan melakukan tindakan yang spekulatif (speculative behavior). Investor yang memmpunyai informasi privat akan mempunyai insentif untuk bertransaksi menggunakannya sampai dicapai harga informasi penuh (full information price).
Penjelasan keempat adalah apa yang disebut dengan teori ekspektasi rational (rational expectation theory) yang menjelaskan bahwa investor yang tidak mempunyai informasi privat akan mendapatkan informasi tersebut dan mengamati lewat perubahan harga yang terjadi. Investor yang tidak mempunyai informasi tersebut akan melakukan transaski dengan mengikuti transaksi yang dilakukan oleh investor yang mempunyai informasi dengan cara mengamati perubahan dari harga yang terjadi adalah karena refleksi dari informasi yang dimiliki oleh investor yang mempunyai informasi privat.

B.     BENTUK-BENTUK EFISIENSI PASAR
1.      Efisiensi Pasar Secara Informasi
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) menyajikan 3 macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:[3]
a.       Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang.[4]
b.      Efisiensi pasar bentuk setengan kuat (semistrong form)
Pasar dikatangan efisien setengan kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang di publikasikan (all publicly available information) termasuk informasi yang berada dilaporan-laporan keuangan termasuk perusahaan emiten. Informasi yang dipublikaskan dapat berupa sebagai berikut:
·         Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga-harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.
·         Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga-harga sekuritas sebuah perusahaan.
·         Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaptar di perusahaan saham.
c.       Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (ubnormal return) karna mempunyai informasi privat.
2.  Efisiensi Pasar Secara Keputusan
Pembagian efisiensi pasar berdasarkan ketersediaan informasi saja tidaklah cukup. Efisiensi pasar perlu juga dilihat berdasarkan kecanggihan pelaku pasar dalam mengolah informasi dalam mengolah informasi pasar. Penulis menyebut efisiensi pasar jika semua informasi tersedia dan pelaku pasar dapat mengambil keputusan dengan canggih sebagai efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).[5]
Efisiensi pasar secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengan kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada informasi yang didistribusan. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan banyak faktor untuk menentukan pasar yang efisien, suatu pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengan kuat yang lebih tinggi dibandingkan pasar bentuk setengah kuat secara informasi.
Untuk mengetahui apakah pasar sudah efisien secara keputusan tidaklah cukup hanya melihat efisien secara informasi, tetapi juga harus mengetahui apakah keputusan yang dilakukan oleh pelaku pasar sudah benar dan mereka tidak dibodohi oleh pasar. Pasar yang efisien secara informasi merupakan pasar yang adil, sehingga penyelenggaraan pasar legulator berusaha membuat pasar saham secara seefisien mungkin. Dikatakan pasar yang adil, karena diharapkan semua pelaku pasar mendapatkan informasi yang sama kualitas dan jumlahnya dan yang diterima pada saat yang sama, sehingga tidak ada investor yang dapat menikmati keuntungan tidak normal diatas kerugian diatas investor yang lainnya. Oleh karena itu, regulator pasar modal (seperti misalnya SEC di Amerika Serikat atau Bapepam di Indonesia), berusaha untuk membuat informasi yang diperlukan menjadi tersedia dipasar secara luas, misalnya dengan mengharuskan pengungkapan informasi yang penting oleh perusahaan emiten. Informasi yang tersedia saja tidak dapat memberikan pasar efisien secara keputusan. Untuk mengarah kepasar yang efisien secara keputusan, maka pendidikan merupakan hal yang mutlak untuk membuat pelaku pasar menjadi canggih (shophisty-cated).
C.    ALASAN-ALASAN PASAR YANG EFISIEN DAN TIDAK  EFISIEN
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar jadi efisien. Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa berikut ini.
1.                  Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak investor yang menentukan demand dan supply. Hal seperti ini dapat terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar institusi-institusi dan individual-individual rasional yang mampu mengartikan dan menginterpretasikan informasi dengan baik untuk digunakan menganalisis,menilai dan melakukan transaksi penjualan atau pembelian sekuritas bersangkutan.
2.                  Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah. Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio, koran atau media masa lainnya, sehingga informasi tersebut dapat diterima pada saat yang bersamaan.
3.                  Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan secara random mempunyai arti bahwa investor  tidak dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4.      Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga diri sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.[6]
Sebaliknya jika kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi, kemungkinan pasar tidak efisien dapat terjadi. Dengan demikian, pasar dapat terjadi tidak efisien jika kondisi-kondisi berikut ini terjadi.[7]
1.      Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas.
2.      Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terdapat suatu informasi yang tidak sama. Kondisi ini terjadi jika penyebaran informasi tidak merata sehingga ada sebagian pelaku pasar yang menerima informasi tepat waktunya, sebagian menerima informasi dengan terlambat dan sisanya munkin tidak menerima informasi sama sekali. Kemungkinan lain dari kondisi ini adalah pemilik informasi memang tidak berniat untuk menyebarkan informasinya untuk kepentingan mereka sendiri.
3.      Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar.
4.      Investor adalah individual-individual yang lugas (naïve investors) dan tidak canggih (unsophisticated investors). Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas (naïve fashion), karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima. Karena mereka tidak canggih, maka sering kali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Efisiensi pasar adalah sebagai hubungan harga-harga sekuiritas dengan informasi. Adapun bentuk-bentuk dari efisiensi pasar antara lain efisiensi pasar secara informasi dan efisiensi pasar secara keputusan.Untuk mengetahui apakah pasar sudah efisien secara keputusan tidaklah cukup hanya melihat efisien secara informasi, tetapi juga harus mengetahui apakah keputusan yang dilakukan oleh pelaku pasar sudah benar dan mereka tidak dibodohi oleh pasar.Perbedaan antara keduanya adalah jika efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua buah faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, 2016 , BPSE: Yogyakarta


[1]Hartono Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta:BPSE,2016) Hal.596
[2]Ibid, Hal.600
[3]Ibid, Hal.586
[4]Ibid, Hal.587
[5]Ibid, Hal.503
[6]Ibid, Hal.608
[7]Ibid, Hal.609

Related Posts

There is no other posts in this category.