BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas
dari keseluruhan tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Kemampuan
melaporkan hasil penelitian merupakan suatu tuntutan mutlak bagi seorang
peneliti.Setiap selesai mengadakan penelitian biasanya penelitian membuat
laporan hasil penelitian. Penulisan laporan hasil penelitian itu berfungsi
untuk memenuhi beberapa keperluan. Pertama-tama, yang banyak dikenal
diperguruan tinggi laporan hasil penelitian itu dimanfaatkan untuk keperluan
studi akademis.
Setiap kali mahasiswa akan mengakhiri studi, salah
satu tuntutan akademisnya ialah diwajibkan (bagi jalur tesis) mengadakan
penelitian dan menyusun tesis untuk studi S1 dan S2, serta disertai untuk S3.
Penyusunan itu dilakukan dibawah bimbingan dosen mata kuliah keahlian dan mata
kuliah metodologi penelitian.
B. RUMUSAN
MASALAH
a. Apa
pengertian dari laporan penelitian?
b. Bagaimanakah
aturan penulisan laporan penelitian?
c. Bagaimanakah
sistematika dari penulisan laporan penelitian?
d. Apasaja
manfaat penulisan dari penulisan laporan penelitian?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
LAPORAN PENELITIAN
Laporan
penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan
masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan
dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut.
Laporan
penelitian adalah informasi yang disampaikan secara tertulis atau lisan dengan
tujuan untukmengkomunikasikan kesimpulan hasil atau temuan penelitian dan
rekomendasi yang diperlukan.[1]
Adapun yang lainnya yakni Laporan penelitian adalah
merupakan laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan
logis pada setiap bagian, hingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang
telah ditempuh selama peroses penelitian, dan hasilnya. Seperti diketahui bahwa
kejelasan dan ketepatan langkah-langkah metodologis dalam melakukan penelitian
dan hasilnya benar.
B. ATURAN
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Makna
penulisan laporan adalah menguraikan hasil-hasil penelitian dalam bentuk
tulisan yang mengikuti pola penulisan ilmiah.[2]
Teknik-teknik
Penulisan hasil penelitian, yaitu, (a) penyajian verbal, (b) penyajian
matematis, (c) penyajian visual.
a.
Penyajian verbal adalah
penyajian hasil penelitian dalam bentuk kata-kata. Penyajian verbal yang baik
dan benar harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Tajam,
yaitu kata-kata yang dipakai secara tegas menyatakan apa yang dimaksud daam
konsep sehingga tidak memberikan kemungkinan tafsiran yang berbeda-beda. Jadi
harus menyatakan apa adanya.
2. Objektif,
yaitu kata-kata yang diapai terhindar dari pernyataan-pernyataan yang
subjektif dari penulis. Menerangkan apa
adanya tentang objek penelitian ditunjuang dengan informasi yang secukupnya.
3. Ringkas,
yaitu kalimat-kalimatnya tidak berbelit-belit dan tidak terlalu panjang tiap
kalimat dan alinea dalam penulisan dibuat ringkas, tetapi padat.
4. Kata
ganti orang seperti “aku”, “saya”, atau “kami” diganti dengan perkataan penulis.
b.
Penyajian matematis
Penyajian matematis adalah penyajian
hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau simbol-simbol bilangan matematis
lainnya. Angka-angka ini dapat diperoleh dari pembilangan, tabulasi, atau
perhitungan-perhitungan statistika.
c.
Penyajian visual
Penyajian visual adalah penyajian hasil
penelitian dengan menampilkan grafik, peta, gambar, dan sebagainya. Penyajian
visual ini dimaksudkan sebagai kombinasi, pelengkap atau konkretisasi sajian
matematis dan verbal.
Teknik pengetikan, yaitu:
a.
Kertas yang dipakai dan
ukurannya
Dalam pengetikan laporan penelitian,
hal-hal yang harus diperhatikanadalah sebagai berikut:
1.
Jenis kertas yang
digunakan; untuk menulis laporan hasil penelitian adalah kertas HVS.
2.
Ukuran kertas untuk
menulus laporan hasil oenelitian yang lazim dipakai untuk laporan hasil
penelitian atau karya ilmiah yaitu A4.
3.
Batas teks dari margin
dalam setiap halaman, yaitu sebagai berikut
(a) Sebelah
atas, 4 cm.
(b) Sebelah
kanan, 3 cm.
(c) Sebelah
bawah, 3cm.
(d) Sebelah
kiri, 4 cm.
(e) Tiap
lembar kertas hanya satu permukaan/ halaman yang digunakan untuk pengetikan
teks. Penggunaan kedua permukaan (bolak-balik) hanya berlaku untuk buku-buku
yang diterbitkan. Dalam penulisan laporan hasil penelitian biasa, skripsi,
tesis, atau disertai, hal itu tidak diberlakukan.
b.
Pengetikan huruf, kata,
dan alinea
Pengetikan, huruf, kata, dan alinea
untuk teks laporan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Huruf-huruf dalam teks
laporan hasil penelitian hendaknya ditik dengan menggunakan huruf jenis
tertentu yang mudah dibaca. Bila menggunakan mesin tik atau printerDot Matrix,
hendaknya menggunakan piuta yang masih baik (baru) sehingga huruf yang
dihasilkan akan jelas dan berwarna hitam gelap. Huruf yang digunakan
adalahhuruf yang setara dengan huruf mesun tik Pica 10 cpi, atau setara dengan
Roman 12 (biola menggunakan WordStar,
WordPerfect for DOS, atau aplikasi non-Windows lain).
2.
Huruf pertama dari kata
pertama dalam setiap alinea ditik masuk sebanyak tujuh ketukan; dimulai pada
ketukan kedelapan (jika menggunakan masin tik); kira-kira sampai 1,27 cm jika
menggunakan komputer, terhitung dari batas tepi kiri,sedangkan huruf-huruf awal
beriktnya adalah lurus batas tepi kiri.
3.
Jarak pengetikan antara
baris teks adalah dua spasi.
4.
Semua kalimat dalam
alinea harus ditik secara berturut-turut tanpa memberi ruang kosong di bagian
kanan halaman atau di tengah-tengahnya.
5.
Pengetikan teks pada
batas tepi kanan secera vertikan harus rapi, tetapi tidak dibuat-buat menjadi
rata kanan dengan jalan membuat kejanggalan misalnya menempatkan tanda
penghubung (-) di belakang kata yang tidak membutuhkan tanda penghubung,
memberi ruang kososng di antara kata-kata dibagian tepi kanan, menempatkan
tanda penghubung (-) renggang dengan tidak semestinya demi kerataan tepi kanan.
c.
Pengetikan nomor, tanda
baca, dan simbol
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam mengetik nomor-nomor, tanda-tanda baca, serta simbol-simbol adalah
sebagai berikut:
1. Nomor-nomor
halaman bagian muka laporan hasil penelitian (sebelum bab I) ditulis dengan
angka Romawi kecil dan ditempatkan di kaki halaman persis di tengah-tengah, 1
cm tepi bawah.
2. Nomor-nomor
halaman bagian utama laporan hasil penelitian ditulis dengan angka Arab ditik
di sudut kanan atas halaman, 2 cm dari tepi atas dan kanan, kecuali untuk
halaman judul (Bab) ditik di kaki halaman persis di tengah-tengah, 1cm tepi
bawah.
3. Dalam
laporan hasil penelitian tidak boleh terdapat kesalahan menempatkan tanda-tanda
baca; titik, koma, tanda penghubung, tanda kutip, tanda kurung, titik-titik,
dan titik koma.
4. Angka-angka
di awal kalimat hendaknya ditik secara verbal.
5. Simbol-simbol,
seperti akar, sigma, alfa, dan sebagainya yang tidak terdapat pada mesin tik
ditulis dengan pena yang menggunakan berwarna hitam.
d. Istilah
bahasa asing dan bahasa daerah
Penulisan istilah atau kata yang berasal
dari bahasa asing atau bahasa daerah yang bahasa terjemahannya belum dikenal
luas oleh pembaca, diberi garis bawah atau huruf miring.
Teknik Pengutipan pada
sumber dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengutipan langsung dan
pengutipan tidak langsung. Dalam penulisan hasil laporan penelitian, sebaiknya
dilakukan pengutipan tidak langsung. Oleh karena itu, dituntut kecermatan penulis
untuk memahami isi kutipan yang dapat menggambarkan secara tepat maksud yang
sebenarnya dari bahan yang dikutip.
Pengutipan langsung
apabila sangat diperlukan, seperti pengutipan ayat Al-Qur’an, definisi dan
perbandingan arti bahasa. Cara pengutipan langsung langsung memerlukan
ketelitian yang amat tinggi mengenai susunan kalimat, ejaan, dan tanda-tanda
baca.
Ada beberapa cara dalam
penyebutan sumber yang dikutip:[3]
a.
Cara Harvard
Cara harvard adalah
salah satu teknik penyebutan sumber kutipan yang banyak digunakan oleh para
penulis, teruama dalam bidang ilmu-ilmu sosial. Dalam teknik ini, sumber
disebutkan dalam teks dalam bentuk yang disingkat (hanya nama penulis, tahun
terbit, nomor jilid atau volume berjilid, dan nomor halaman).
Penulisan sumber yang
dijadikan rujukan dalam teknik ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ditulis nama pengarang, tahun
penerbit, dan halama yang dikutip yang diletakkan di dalam kurung. Kedua, di tulis nama pengarang dan
diletakkan di luar kurung, sedangkan tahun penerbit dan halaman nomor
diletakkan didalam kurung. “Contoh pertama: binatang adalah mahluk yang
memiliki nafsu yang sama dengan manusia, hanya binatang tidak diberi akal. (Abu
Javid, 2007:15);”. “Contoh kedua: Munawir Sadjali (2007:1) berpendapat bahwa
dalam konsep kenegaraan Islami dibutuhkan itikad keimanan sosial.
b.
Cara footnote
Cara lain yang juga
sering digunakan oleh jurnal-jurnal ilmiah bertaraf internasional adalah footnote (catatan kaki). Dalam cara ini,
penulis dituntut untuk meletakkan nomor pada poin tempat pendapat penulis lain
dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyebutan sumber
pada teknik ini sudah ada kesepakatan yang harus dikutip, yang pada garis
besarnya adalah sebagai berikut:
1. Jika
sumber buku yang ditulis adalah sebuah buku, dalam footnote harus disebutkan nama penulis buku dalam susunan yang
normal apa adanya tidak dibalik (nama yang diberikan diikuti ama keluarga atau
marga, jika ada); judul buku, edisi buku itu, jika buku yang dikutip adalah
edisi kedua atau kesekian, ditulis secara lengkap dan dicetak miring, tempet
penerbitan, diikiti nama penerbittahun penerbitan dan nomor halaman yang
dikutip.
Apabila sumber yang sama dikutip lagi
belum terselingi oleh kutipan lain, dan kutipan masih berasal dari halaman yang
sama 182, yaitu dalam catatan kaki ditulis Ibid.
Apabila sumber yang sama dikutip lagi tetapi beda halaman 185 maka dalam
catatan kaki di tulis Ibid., h. 185.
Akhir dari pengutipan dengan cara di atas adalah
menuliskan daftar semua sumber yang dikutip, yakni dalam daftar pustaka,
misalnya pendapat yang dikutip dari Sudarmadji dalam bukunya dalam metode penelitian, di tulis dalam daftar
pustaka sebagai berikut:
1. Sudarmdji,
2000. Metodologi Penelitian, Insan
Bandung, Press, Bandung.
2. Kuncarapadana,
2000. Metodologi Peneltian, Media
Sarana Jiwa Press, Jakarta.
3. Munawir,
Ilmu Negara, Civic Education Centre,
Bandung: 2000
C. SISTEMATIKA
LAPORAN
Penulisan laporan dapat berpariasi dari
segi struktur, bentuk maupun gaya pemaparannya. Yang paling pokok dalam
pelaporan hasil penelitian tersebut harus kredibel artinya dapat dipercaya dan
dipertanggung jawabkan.
Adapun contoh sistematika penulisan laporan
penelitian kualitatif antara lain:[4]
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
B.
Fokus penelitian
C.
Rumusan maalah
D.
Tujuan penelitian
E.
Manfaat hasil
penelitian
BAB II LANDASAN TEORI/STUDI KEPUSTAKAAN
A.
Pendidikan dan tenaga
kerja
B.
Profil pekerjaan
C.
Kompetensi tenaga kerja
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Alasan menggunakan
metode kualitatif
B.
Tempat penelitian
C.
Sampel sumber data
penelitian
D.
Instrumen penelitian
E.
Teknik pengumpulan data
F.
Teknik analisis data
G.
Rencana pengujian
keabsahan data
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Temuan penelitian
1.
Gambaran umum obyek
yang diteliti
2.
Struktur pendidikan
tenaga kerja industri
3.
Profil pekerja industri
4.
Kompetensi tenaga kerja
industri
5.
Perbandingan kemampuan
kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK
6.
Sistem evaluasi kinerja
karyawan
7.
Perbandingan
fakto-faktor yang mempengaruhi kinerja lulusan SMA dan SMK
8.
Hubungan komponen
industri dan SMK
B.
Pembahasan
1. Struktur
pendidikan tenaga kerja
2. Perubahan
profil pekerjaan
3. Perubahan
kompetensi tenaga kerja
4. Perbandingan
perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dengan SMK
5. Sistem
Evaluasi kinerja karyawan
6. Hubungan
komponen industri dengan sekolah
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN: Ijin
penelitian, perpanjangan, foto-foto yang diamati, hasil wawancara, dokumentasi
dll.
Berdasarkan
sistematika tersebut, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai baerikut:
HALAMAN JUDUL:
berisi tentang tulisan judul penelitian. Judul penelitian sebaiknya singkat,
jelas dan dapat menumbuhkan daya tarik kepada orang lain untuk membaca. Judul
penelitian dapat berupa cerminan permasalahan, deskripsi hasil penelitian, dan
dapat berupa saran. Contoh:
1.
Judul yang mencerminkan
permasalahan
a.
Masalah-masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan otonomi daerah
b.
Hambatan-hambatan dalam
pemilihan kepala daerah secara langsung
2.
Judul yang bersifat
deskripsi keadaan
a.
Partisipasi masyarakat
dalam pemilihan umum
b.
Magang
c.
Kinerja pegawai negeri
sipil
d.
Proses kerja pembuatan
pesawat terbang
e.
Perbandingan
perkembangan kinerja karyawan lulusan SMK dan SMA
3.
Judul yang mencerminkan
saran
a.
Upaya meningkatkan
kesejahteraan petani
b.
Model pendidikan
berbasis produksi
c.
Model manajemen
berbasis kemajuan
d.
Peningkatan
produktivitas kerja dosen
ABSTRAK: secara
teoritis abstrak berisi tentang abstrak dari temuan penelitian yang masih
bersifat konkrit, yang dituliskan secara singkat. Namun demikian kebanyakan
abstrak berisi tentang ringkasan penelitian terdiri empat alenia yang berisi
tujuan penelitian, metode penelitian, tujuan penelitian, dan saran atau
rekomendasi. Abstarak pada umumnya ditulis dalam satu halaman diketik satu
spasi.
DAFTAR ISI:
berisi tentang rincian isi yang ada pada laporan penelitian sistematika isi
daftar isi laporan, seperti contoh sistematika dilaporan penelitian atas.
DAFTAR TABEL:
berisi tentang rincian nama-nama tabel yang ada dalam laporan penelitian. Pada
umumnya judul diletakkan diatas tabel, dan ditulis dengan huruf besar.
DAFTAR GAMBAR:
berisi tentang rincian nama-nama gambar yang ada pada laporan penelitian. Pada
umumnya nama gambar diletakkan dibawah gambar, dan ditulis dengan huruf kecil.
BAB PENDAHULUAN:
terdiri atas sub bab, latar belakang
masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil
peneli
Tian. Namun
kalau dalam proposal penelitian isinya masih bersifat sementara, sedangkan isi
dalam laporan haruis sudah tetap. Bagi yang judulnya berubah, penulisan bab
pendahuluan dan sub-sub babnya, dilakukan setelah penelitian selesai.
BAB LANDASAN
TEORI: berisi teori-teori dan referensi lain yang dipakai selama penelitian.
Teori-teori disini tidak berfungsi untuk membangun kerangka berfikir, sehingga
dapat dirumuskan hipotesis penelitian, tetapi lebih berfungsi sebagai bekal
penelitian untuk memahami situasi sosial yang diteliti; mampu bertanya dan
menganalisis benar-tidaknya jawaban dari informan (respondnen dalam penelitian
kuantitatif), menilai kebaruan informasi dan mengkonstruksikan temuan
penelitian. Jumlah teori yang dikemukakan sesuai dengan jumlah fokus yang
ditetapkan atau jumlah temuan.
BAB TEMUAN DAN
PEMBAHASAN: metode penelitian kualitatif adalah metodelogi yang berfungsi untuk
menemukan, oleh karena itu pada bagian ini perlu di kemukakan temuan yang telah
peneliti melakukan penelitian.
BAB KESIMPULAN
DAN SARAN: bagian kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah yang
dikemukakan, atau pencapaian tujuan penelitian.
LAMPIRAN: bagian
ini berisi lampiran seperti, ijin penelitian, ijin perpanjangan pengamatan,
presensi sewaktu diskusi dengan teman sejawat dam member check, hasil
wawancara, foto-foto dan dokumentasi yang menunjang.
D. MANFAAT PENULISAN LAPORAN
Penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang
besar sekali, baik bagi penulis maupun bagi masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya
ada beberapamanfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya
adalah sebagai berikut:[5]
a) Manfaat
bagi penulis
·
Melatih untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·
Melatih untuk
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·
Memperoleh
kepuasan intelektual;
·
Memperluas cakrawala
ilmu pengetahuan;
·
Sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
·
b) Manfaat
bagi pembaca
·
Pembaca dapat
mengetahui, memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah.
·
Pembaca dapat
mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta
syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
·
Pembaca dapat
mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan
langkah-langkah penulisan karya ilmiah dan unsur-unsurnya.
·
Pembaca mengetahui,
memahami dan menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan
dalam penulisan karya ilmiah.
·
Pembaca dapat
mengetahui, memahami dan menguasai tentang pembuatan skipsi, tesis, disertasi
jurnal
c) Manfaat
penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa
·
Mahasiswa dapat
mengetahui, memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah.
·
Mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta
syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
·
Mahasiswa dapat
mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan
langkah-langkah penulisan karangan ilmiah dan unsur-unsurnya.
·
Mahasiswa mengetahui,
memahami dan menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan
dalam penulisan karangan ilmiah.
·
Mahasiswa mengetahui,
memahami dan menguasai tentang pembuatan skripsi, tesis, disertasi jurnal.
·
Mahasiswa mengetahui,
memahami, dan menguasai cara menyajikan tabel, grafik beserta petunjuk
pembuatan tabel.
·
Mahasiswa dapat
memahami dan menguasai pembuatan biografi, summary dan indeks.
d) Manfaat
penulisan karya ilmiah bagi peneliti
·
Merupakan bukti bahwa
peneliti telah menemukan sesuatu.
·
Untuk menunjukkan hasil
temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah serta masyarakat).
·
Membuat hasil
penelitian menjadi lebih bermakna.
e) Manfaat
penulisan karya ilmiah bagi para ilmuwan
Dengan penemuan melalui penelitian, khasanah ilmu
pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat
berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.
f) Manfaat
penulisan karya ilmiah bagi Pemerintah, Birokrat dan Pengambil Kebijakan. Informasi
yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan
sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data aktual.
g) Manfaat
penulisan karya ilmiah bagi Masyarakat Luas
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah,
kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah. Contoh : penemuan
listrik, telepon dan televisi.
h) Menurut
sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut antara lain:
·
Penulis dapat terlatih
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik
yang hendak dibahas.
·
Penulis dapat
terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil inti
sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
·
Penulis dapat
berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku.
·
Penulis dapat
meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta
secara jelas dan sistematis.
·
Penulis dapat
memperoleh kepuasan intelektual.
·
Penulis turut
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Laporan penelitian adalah merupakan laporan ilmiah,
untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian,
hingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh selama
peroses penelitian, dan hasilnya. Seperti diketahui bahwa kejelasan dan
ketepatan langkah-langkah metodologis dalam melakukan penelitian dan hasilnya
benar.
Adapun
Makna penulisan laporan adalah menguraikan hasil-hasil penelitian dalam bentuk
tulisan yang mengikuti pola penulisan ilmiah.Teknik-teknik Penulisan hasil penelitian,
yaitu, (a) penyajian verbal, (b) penyajian matematis, (c) penyajian visual.Penulisan
laporan dapat berpariasi dari segi struktur, bentuk maupun gaya pemaparannya.
Yang paling pokok dalam pelaporan hasil penelitian tersebut harus kredibel
artinya dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan
Penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang
besar sekali, baik bagi penulis maupun bagi masyarakat pada
umumnya. Sekurang-kurangnya ada beberapamanfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Masri
Singarimbun, Sofian Effendi, Metode
Penelitian Survai, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2008).
Prof. Dr. H. Afifudin,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia2012).
Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan kelas, (Malang: UIN Malang Press; 2008).
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2014)
Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta CV, 2007).
[2]Prof. Dr. H. Afifudin,
Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
CV Pustaka Setia 2012), h. 191.
[4]Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta CV, 2007), h. 151-158