Makalah Metodologi Penelitian (Rumusan Masalah)



BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Tiap kerja peneliti harus mempunyai masalah penelitian untuk di pecahkan. Perumusanmasalah penelutan merupakan kerja yang bukan mudah, termasukbagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal maslah selalu ada di sekeliling kita.
Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsianataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduan arti,adanya halangan dan rintangan, adanya celah baik antara kegiatan atau antara fenomena,baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Dalam proses perumusan masalah penelitian harus diawali dengan melakukan identifikasi masalah itu sendiri dan sesuai dengan topik yang diangkat. Proses indentifikasi masalah adalah apabila peneliti mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan. Didalam makalah ini kami akan mengurakan bagaimana membuat perumusan masalah dalam suatu penelitian.

B.        Rumusan Masalah
1.      Apa perbedaan topic dan permasalahan penelitian ?
2.      Apa yang dimaksud dengan permasalahan penelitian
3.      Apa sumber permasalahan penelitian ?
4.      Bagaimana kriteria permasalahan penelitian ?
5.      Apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan penelitian ?
6.      Bagaimana membuat perumusan masalah ?

C.        Tujuan
1.      Mengetahui perbedaan topic dan permasalahan dalam penelitian
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan permasalahan penelitian
3.      Mengetahui  sumber permasalahan penelitian
4.      Mengetahui  kriteria permasalahan penelitian
5.      menegetahui apa  saja hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penentuan permasalahan penelitian
6.      menegetahui cara  membuat perumusan masalah


BAB II
PEMBAHASAN
A.        Perbedaan permasalahan dan Topik
1.      Topik merupakan suatu kejadian/peristwa( fenomena) yang akan dijadikan objek penelitian,topik tidak sama dengan judul,tetapi judul dapat sama dengan topic.
2.      Permasalahan merupakan sesuatu yang dipertanyakan dan yang sangat penting untuk dipecahkan,mengidentifikasikan masalah yang tidak lain menguraikan lebih jelas lagi tentang masalah yang telah dinyatakan didalam latar belakang penelitian.
B.        Perumusan Masalah dalam Penelitian Ekonomi Islam
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya  dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan.
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupaun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan unruk membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian. Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.
Itulah makanya lebih arif apabila pemilihan masalah penelitian yang akan diteliti harus betul-betul dipertimbangkan sejak awal dengan penuh keyakinan melalui diskusi dengan sumber-sumber lainnya, sehingga dapat menghemat waktu lebih banyak. Lain persoalaan dengan penelitiian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian, bagi lembaga macam ini pemilihan masalah tidak menjadi masalah karena masalah penelitian kebanyakan adalah pesanan pihak lain yang berkepentingan atau masalah penelitian dibuat berdasarkan skala prioritas masalah yang menonjol di suatu daerah tertentu. Akan tetapi bagi lembaga-lembaga penelitian yang membiayai sender proyek-proyeknya, juga tetap melakukan pemelihan masalah penelitiannya  sesuai dengan selera mereka atau skala prioritas yang ada.
Menentukan masalah penelitian memang bukan hal yang mudah apalagi dilakukan oleh peneliti muda. Masalah penelitian yang layak diteliti sebenarnya banyak sekali dan tidak terbatas jumlahnya, yang sulit dilakukan adalah tidak semua peneliti memiliki sensitivitas untuk mengidentifikasikan masalah penelitian. Sebenarnya masalah yang layak diteliti utamanya harus dirumuskan dengan statement yang jelas dan tidak mendua arti, yang bisa dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, tergantung pada metode penelitian yang hendak dilakukan.
C.        Sumber Permasalahan Penelitian
Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu masalahnya.
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada atau dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:
1.      Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
2.      Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3.      Pengalaman Pribadi
4.      Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain
5.      Pernyataan Pemegang Otoritas
6.      Perasaan Intuitif Pribadi
Selain itu juga  Sumber masalah penelitian bisa muncul dari tiga hal:
1.      Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem)
Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia yang bukan penelitian. Tapi juga jangan “saklek”, karena masalah manusia yang tadinya bukan masalah penelitian bisa kita “goyang sedikit” menjadi masalah penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu “kekurangan uang”. Ini bisa kita “konversi” menjadi masalah penelitian misalnya menjadi :
a.       Mendeteksi raut muka mahasiswa tidak punya uang dengan face recognition system
b.      Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa
c.       Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)
Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah penelitian. Contoh, dosen-dosen yang sangat sibuk ternyata kesulitan menemukan satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di universitas. Nah ini jadi masalah penelitian, pendekatannyanya nanti kita bisa kembangkan satu aplikasi scheduling dengan sedikit sistem pakar didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa alternatif waktu meeting yang pas untuk semua.
1.      Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah fenomena, untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan bebrapa teknik supaya search engine mau menengok situs kita, ini sering disebut dengan Search Engine Optimization. Nah dari sini kita sudah dapat judul: “Mengembangkan situs portal traffic tinggi dengan teknik Search Engine Optimization (SEO)”. Fenomena lain lagi, proses pendeteksian golongan darah untuk skala besar (massal) misalnya untuk seluruh mahasiswa universitas yang mencapai 5000 orang ternyata memakan waktu yang sangat lama. Ini sebuah fenomena, kita beri solusi dengan software sistem yang menggunakan beberapa teknik artificial intelligence yang memungkinkan pendeteksian golongan darah ini. Sehingga 5000 orang bisa kita proses dalam beberapa jam misalnya.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa parameter dibawah ini:
a.       Menarik.
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.
b.      Bermanfaat.
Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar (secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak membawa manfaat kepada masyarakat.
c.       Hal Yang Baru.
Ini hal yang cukup penting dalam penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan adalah hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita komparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb. Bisa juga pembaharuan ini diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada. Hindari redundant research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan oleh orang lain. Karena hal tersebut termasuk plagiasi skripsi.
2.      Dapat Diuji (Diukur).
Ini biasanya hal yang terlupakan, supaya proses penelitian kita sempurna, masalah penelitian beserta variabel-variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Kalau kita melakukan penelitian korelasi, maka korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.
3.      Dapat Dilaksanakan.
Hal ini juga merupakan faktor penting. Masalah yang bagus dan berkualitas,menjadi lucu dan naif kalau akhirnya secara teknik penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan data,
4.      Merupakan Masalah Yang Penting.
Hal ini sedikit sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa jangan sampai melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.
5.      Tidak Melanggar Etika.
Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan data.
D.        Kriteria Permasalahan dalam penelitian
Ada setidak-tidaknya tiga criteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam perumusan masalah penelitian yaitu :
1.      Kriteria pertama dari suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat Tanya atau yang bersifat kalimat interogatif,baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif,maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris,yaitu yang menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala didalam kehidupan manusia.
2.      Kriteria kedua dari suatu masalah penelitian adalah bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori,dalam arti pemecahannya secara jelas diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoitik yang berarti baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
3.      Kriteria ketiga adalah bahwa suatu perumusan suatu masalah yang baik juga hendaknya dirumuskan didalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang actual,sehingga pemecahannya menawarkana implikasi kebijakan yang relevan pula,dan dapat diterapkan secara nyara bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia.
Kriteria permasalahan penelitian sangat berkaitan dengan karakteristik permaslahan itu sendiri. Menurut Kuncoro karakteristik permasalahanpenelitian terbagai menjadi empat hal, yaitu:
1.      Permasalahan penelitian harus dapat diselidiki melalui pengumpulan data dan alanisis data.
2.      Permasalahan penelitian memiliki arti penting baik dari latar belakang teori ataupun praktik.
3.      Peneliti mempunyai sumberdaya yang diperluaskan.
4.      Peneliti telahmempertimbangkan keadaan waktu, dana, dan berbagai kendala yang lain dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
Adapun criteria permasalahan ataupun problem penelitian dikatakan baik apabila memenuhi criteria-kriteria sebagai berikut;
1.                  Rumusan masalah singkat, jelas skopenya dan batasannya (baik batasan permasalahan ataupun batasan istilah).
2.                  Rumusan mendeskripsikan dan/atau menghubungkan beberapa ubahan.
3.                  Problem penelitian “researchable” dan “manageable”. Adapun Bentuk Pertanyaan Peneletian yang Baik (GOOD RESEARCH QUESTION)
a.       Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan  efisien
b.      Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
c.       Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah
d.      Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama
Problem penelitian signifikan untuk diteliti. Artinya problem tersebut memiliki:
a.   Ketetapan waktu;
b.   Menjawab masalah praktis;
c.   Menyangkut populasi yang luas;
d.   Kritis ataupun berpengaruh dalam masyarakat;
e.   Menjembatani riset masa lalu dengan masa depan;
f.    Ada kemungkinan generalisasi (prinsip ataupun temuannya)
g.   Mempertajam definisi konsep yang ada;
h.   Mempunyai implikasi yang luas.
i.    Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Untuk penelitian replikasi, sebaiknya menghindari repetisi dan/atau duplikasi murni.
E.         Hal-Hal yang Perlu di pertimbangkan dalam Penentuan Permasalahan Penelitian.
Pertimbangan Objektif
Adalah pertimbangan berdasarkan kondisi masalah itu sendiri, layak atau tidak layak suatu masalah diteliti yang didasarkan pada kualitas masalah dan dapatnya masalah dikonseptualisasikan. Pada dasarnya penelitian  melihat dan dapat mempertimbangkan apakah suatu masalah memiliki kualitas tertentu atau tidak dapat diteliti. Kemudian apakah masalah tersebut dapat dikonseptualisasikan atau tidak sehingga memudahkan mendesain instrument penelitian. Suatu masalah dikatakan berkualitas apabila masalah tersebut memiliki:
a.         Nilai penemuan yang tinggi.
b.         Masalah tersebut adalah masalah yang sedang dirasakan banyak orang.
c.         Bisa jadi penelitian terhadap suatu masalah bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian sebelumnya.
d.         Masalah yang akan diteliti tersebut memiliki referensi teoretis yang jelas.
Masalah penelitian dikatakan dapat dikonseptualisasikan apabila masalah tersebut dapat menjawab pertanyaan dibawah ini:
a.         Apakah masalah-masalah itu memiliki batasan-batasan yang jelas.
b.         Bagaimana bobot dimensi operasional dari masalah itu.
c.         Apakah masalah penelitian ini dapat dihipotesiskan seandainya diuji nanti.
d.         Apakah masalah penelitian  memiliki sumber data yang jelas
e.         Apakah masalah itu dapat diukur sehingga dapat di desain dengan jelas.
f.          Apakah masalah itu memberi peluang peneliti menggunakan alat analisis statistic yang jelas apabila diuji nanti.
Kalau dua persyaratan objektif tersebut telah dijawab dengan baik, maka secara objektif suatu masalah sudah dapat diterima sebagai masalah yang akan diteliti.
2.         Pertimbangan Subjektif
Merupakan pertimbangan berkisar  tentang kredibilitas  peneliti (calon peneliti) terhadap apa yang akan ditelitinya. Karena itu suatu masalah dipertanyakan:
a.         Apakah masalah itu benar-benar sesuai dengan minat peneliti atau tidak.
b.         Keahlian dan disiplin ilmu peneliti berkesesuian dengan masalah tersebut atau tidak.
c.         Peneliti memiliki kemampuan penguasaan teoritis yang memadai atau tidak mengenai masalah tersebut.
d.         Cukup banyak atau tidak hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang masalah tersebut.
e.         Apakah cukup waktu apabila penelitian terhadap masalah tersebut dilakukan.
f.          Apakah biaya pendukung untuk meneliti masalah tersebut dapat disediakan oleh peneliti atau tidak.
g.         Apakah alasan-alasan politik dan situasional  masyarakat (pemerintah)menyambut baik masalah  tersebut atau tidak apabila penelitian dilakukan.

F.         Proses Penentuan Masalah

Penelitian umumnya ditunjukkan untuk memecahkan suatu persoalan atau masala hang terjadi untuk dicarikan jalan keluarnya. Oleh karena itu, dalam proses penentuan masalah yang ingin dipecahkan dapat dimulai dari mempelajari hal-hal berikut:
1.         Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan penjelasan mengenai rasionalitas atau justifikasi penelitian dilihat dari latar belakang pemelihan permasalahan yang diteliti atau pemunculan problem akademik.latar belakang masalah menurut Arikunto (2010) kadang-kadang dikategorikan sebagai bagian pendahuluan dan merupakan penjelasan mengenai apa yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Biasanya alasan yang diajukan oleh peneliti adalah karena adanya gap antara apa yang diinginkan (keadaan ideal) dengan apa yang terjadi di lapangan.
2.         Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari penguasaan masalah dimana suatu obyek dalam situasi tertentu dapat dikenali sebagai permasalahan yang layak untuk diteliti. Identifikasi diuraikan dalam kalimat singkat dengan menyajikan data dan fakta yang terjadi di lapangan. Identifikasi masalah melalui observasi awal penelitian baik melalui survey atau wawancara, maupun menggunakan studi pustaka sehingga identifikasi memuat fakta-fakta yang terjadi di lapangan terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Identifikasi masalah adalah upaya peneliti untukk mengeksplorasi berbagai kemungkinan pertanyaan yang dapat diajukan dan relevan berkaitan dengan variable penelitian yang dipilih. Jumlah butir pertanyaan tidak dibatasi, sepanjang memiliki relevansi dengan variabel penelitian tersebut.Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Skripsi untuk level S1 seharusnya didesain untuk memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied. Mahasiswa cukup fokus ke masalah yang ada di sekitarnya. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di lingkungan kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya. Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan.
3.         Batasan Dan Rumusan Masalah
a.         Batasan
Disamping peneliti memiliki keterbatasan dari berbagai segi (biaya, waktu, kemampuan, dan dukungan lainnya), penelitian juga membutuhkan kedalaman dan ketajaman analisis (sempit/ fokus dan mendalam), sehingga penelitian harus dibatasi pada aspek-aspek pertanyaan penelitian yang memungkinkan. Misalnya identifikasi masalah mengandung 5 pertanyaan, peneliti dapat menentukantiga atau lebih pertanyaan yang dijadikan masalah penelitian.
Kemudian, agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka peneliti perlu membatasi masalah dengan memperhatikan hal yang paling bermanfaat  jika diteliti.Supaya pilihan masalah didasari dengan pertimbangan yang matang maka sebaiknya memilih topik yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan latar belakang pendidikan serta kompetensi yang dimiliki.
Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah ruang lingkup penelitian supaya tidak terlalu luas sehingga mudah dilakukan. Masalah dapat dipecahkan sendiei, tersedia sumber teori  atau peraturan yang mendasarinya. Hal penting lain untuk dipertimbangkan adalah  hasil penelitian berpotensi untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan, data-data dapat diperoleh dari pelaksanaan tugas, penelitian dapat dilakukan secara mandiri sesuai dengan waktu dan biaya.
Setelah berhasil diidentifikasi permasalahan yang terjadi, maka selanjutnya adalah membatasi masalah sebagai upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, mempertimbangkan kajian teori dan penelitian relevan untuk menentukan mana masalah yang relevan untuk diteliti. Langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah.

b.         Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan maupun pertanyaan singkat yang ingin dicarikan jawabannya dalam penelitian. Proses perumusan masalahpenelitian dalam bidang ekonomi islam harus diawali dengan melakukan identifikasi masalah itu sendiri dan sesuai dengan topic yang diangkat. Proses identifikasi masalah adalah  apabila peneliti mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan.
Ada beberapa persyaratan dalam menyusun research problem:
1.  Pertanyaan harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan (pada penelitian kuantitatif biasanya menggunakan kalimat Tanya apakah, seberapa besar, dan lain-lain yang berorientasi hasil, sedangkan pada penelitian kualitatif biasanya menggunakan kalimat Tanya bagaimana, mengapa, dan lain-lain yang berorientasi pada proses).
2.  Pertanyaan harus layak dan dapat diteliti sebagai upaya untuk mencari jawaban/ solusi feasible).
3. Jawaban bersifat critical incidence artinya dapat member kontribusi bagi pengembangan ilmu (minimal bagi peneliti).
4.  Bisa diukur, bersifat konseptual (ada teori yang dapat dijadikan acuan), sehingga dapat diukur (measurable) dan mudah dilaksanakan (manageable)



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya  dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan.
upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat dilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:
1.Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian            
2.Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan                                                
3.Pengalaman Pribadi                                                                                  
4.Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain                                                                                                 5.Pernyataan Pemegang Otoritas                                                                     6.Perasaan Intuitif  Pribadi
Hal-Hal yang Perlu di pertimbangkan dalam Penentuan Permasalahan Penelitian yaitu :                                                                                  
           Pertimbangan objektf
           Pertimbangan subjektif
Adapun proses penentuan masalah sebagai berikut :
           Latar belakang masalah
           Identifikasi masalah
           Batasan dan rumusan masalah

DAPTAR PUSTAKA

  • Nazir Moh. MetodePenelitian.  Bogor : Gahlia Indonesia, 2011
  • Sugiyono,Memahami Penelitian kuantitati.Bandung:ALFABETA,2007
  • Bungin Burhan,Metodologi Penelitian Kuantitatif,Jakarta:KENCANA PRENADA MEDIA GROUP,2005
  • Kuncoro MudrJd. Metode riset untuk bisnis dan ekonomi : bagaimana meneliti dan menulis tesis ? Jakarta;Erlangga, 2003
  • Suryani,Hendryadi,Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajmen dan Ekonomi Islam,Jakarta:KENCANA,2015
  • https://mujahidinmeis.wordpress.com/2011/01/18/menentukan-masalah-penelitian

Related Posts

There is no other posts in this category.