informasi
menjadi salah satu unsur konstitutif dalam suatu masyarakat, sehingga
masyarakat mulai “mau tidak mau” membuka diri pada media massa dan komunikasi
global. Perputaran produksi, konsumsi dan distribusi informasi semakin cepat
dialami dan dimiliki oleh sistem masyarakat baru yang global dengan didukung
oleh kekuatan dan ekspansi ekonomi, jaringan sistem informasi global serta
terakhir teknologi.
Dengan
mengukur perkembangan komunikasi dari pengaruh pra-lisan, tradisi lisan,
tulisan, cetakan, media massa dan akhirnya telematika dapat disimak bahwa
bagaimana lambannya gerakan proses kebudayaan komunikasi tersebut pada proses
awalnya, tapi kemudian terakselerasi secara cepat dan massif pada era globalisasi.
Teknologi
dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi memegang
peranan penting. Urgensi peranan teknologi dalam proses massifikasi informasi
terletak ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi
oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Dengan
demikian, pada dasarnya teknologi bersifat baik. Maka tidak mengherankan
apabila terjadi perubahan dari media massa tradisional menjadi media massa
baru. Pada akhirnya media baru dalam konteks teknologi dan globalisasi
mengalami perubahan yang sedemikian kompleks. Globalisasi menjadi salah satu
faktor penting dalam berbagai ilmu dan teknologi media komunikasi.
A. Globalisasi
kata “globalisasi” diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi sebagai
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Sedangkan menurut A.G. Mc
Gew, globalisasi merupakan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi
berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.
Secara umum, globalisasi adalah proses penyebaran
unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui
media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya
kemajuan di bidang komunikasi dunia. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi
sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.[1]
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek
kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi,
seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan
masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan
menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang
kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu
fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad
lamanya. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur
telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.[2] Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Globalisasi
terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.
Adpun ciri-ciri
Globalisasi secara umum, antara lain:
Pertama, Perubahan
dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
kedua, Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
Ketiga, Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
Keempat, Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. pertahanan
keamanan dan lain-lain. Yang ini semua akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme
terhadap bangsa. terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi globalisasi, yaitu
:[3]
1. Berkembang Pesatnya Teknologi Komunikasi
- Setiap rumah dan kantor dilengkapi dengan telfon, mesin fax, televisi, dan
internet.
- Hampir setiap orang yang mampu memiliki telfon genggam, sehingga terhubung
ke seluruh pelosok dunia.
- Teknologi ini membuat ruang dan
waktu seakan-akan semakin sempit.
2. Adanya Integrasi Ekonomi Dunia
- Kegiatan
ekonomi mengarah ke perekonomian tanpa bobot (weightless economy), yaitu
perekonomian yang produknya adalah informasi, seperti perangkat lunak komputer,
produk media, hiburan, dan jasa berbasis internet.
- Disebut juga
perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge economy), yang ditandai oleh
munculnya banyak konsumen yang cakap teknologi dan mudah menguasai
kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang komputerisasi, hiburan, dan
telekomunikasi serta mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka.
- Banyak aspek ekonomi sekarang bekerja melalui jaringan-jaringan yang
melintasi batas-batas negara.
B. Teknologi
Nana Syaodih S, menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu
teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia
pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait
dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk
memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is
the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.[4]
Menurut Iskandar Alisyahbana Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “
atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat
diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Secara umum, teknologi merupakan proses yang meningkatkan nilai
tambah, produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja, dan truktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan
dan digunakan. Teknologi adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan
sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.[5]
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.
Adapun dampak
positif dan negatif dari teknologi dari segi basic internet adalah sebagai
berikut:
- Dampak Positif
a) Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi
internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b) Media pertukaran data dengan menggunakan email,
newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para
pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
c) Media untuk mencari informasi atau data
perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber
informasi yang penting dan akurat.
d) Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet
sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.
e) Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
f) Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang
perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
- Dampak Negatif
a) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet
identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian
informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
b) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang
manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
c) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang
menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani
kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara
mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada
batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun
bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.
C. Media Massa
Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers yang berasal dari bahasa Belanda,
yang dalam bahasa Inggris berarti press.
Secara harafiah pers berarti cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran
secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications). Dalam
perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian
sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas adalah meliputi
segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi
siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media massa cetak,
yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita.[6]
Di
Indonesia, kedudukan pers diatur dalam Undang-Undang Pers No.40 tahun 1999.
Dalam pasal 1 UU tersebut, pers didefinisikan sebagai lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis saluran yang tersedia.
Media massa mempunyai beberapa jenis dan ciri-ciri, serta fungsi dan
peranan yang relatif dalam kehidupan social masyarakat maupun pendidikan. Jenis-jenis media massa saat ini
secara garis besar dibagi tiga:
- Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid,
Majalah.
- Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi,
Film/Video
- Media Siber (Cyber Media): Website, Portal
Berita, Blog, Media Sosial.
Adapun cirri-ciri dari media massa adalah:
1.
disebarluaskan kepada khalayak luas
(publisitas).
2.
Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas),
3.
tetap atau berkala (periodisitas),
4.
berkesinambungan (kontinuitas),
dan adapun fungsi dan peranan dari media massa adalah:
1. Peranan
media massa bagi masyarakat antara lain:
• Sebagai sarana untuk
mengidentifikasi diri nilai – nilai lain di dalam media
• Media dapat digunakan untuk
meningkatkan pemahaman diri melalui orang lain
• Media terkait mempromosikan
pendekatan – pendekatan alternative terhadap kegiatan kemasyarakatan
• Sebagai suatu hiburan, artinya
media massa dapat menampilkan berbagai hiburan yang bisa melepaskan rasa jenuh
masyarakat.
Media massa
di dalam pendidikan:
• Peran media massa di dunia
pendidikan yng terpenting adalah dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
• Sebagai penyedia informasi bagi
pelajar
• Media massa dapat membantu pelajar
dalam menyelesaikan tugas – tugasnya
• Dengan adanya media massa dapat
mendorong pelajar untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi
• Mempermudah dan mempercepat
administrasi pendidikan
D. Hubungan Globalisasi dan Media Massa
Salah satu dari pennyebab globalisasi
adalah media massa. Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam
masyarakat. Menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication
Theories, ada enam perspektif dalam hal melihat peran media.[7]
Pertama, melihat
media massa seabagai window on event and experience. Media dipandang sebagai
jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar
sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.
Kedua, media juga
sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a
faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan
dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering
merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik,
pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya
demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak
suka.
Ketiga, memandang
media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk
diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau
bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak
“dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian.
Keempat, media massa
acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang
menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau
alternative yang beragam
Kelima, melihat
media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide
kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.
Keenam, media massa
sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya
informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya
komunikasi interaktif.
Pendeknya, semua itu ingin menunjukkan, peran media
dalam kehidupan social bukan sekedar sarana diversion, pelepas ketegangan atau
hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan, mempunyai peran yang signifikan
dalam proses sosial. Isi media massa merupakan konsumsi otak bagi khalayaknya,
sehingga apa yang ada di media massa akan mempengaruhi realitas subjektif
pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media
massa inilah yang nantinya mendasari respon dan sikap khalayak terhadap
berbagai objek sosial. Informasi yang salah dari media massa akan memunculkan
gambaran yang salah pula terhadap objek sosial itu. Karenanya media massa
dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas. Kualitas
informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian media massa.
Simpulan
1.
Secara umum,
globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya,
globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia. Ada pula
yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat
kemajuan teknologi informasi.
2.
Secara umum, teknologi merupakan proses yang meningkatkan nilai
tambah, produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan
kinerja, dan truktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan
dan digunakan. Teknologi adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan
sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
3.
Media massa
pada awalnya dikenal dengan istilah pers
yang berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harafiah pers berarti
cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi
secara tercetak (print publications). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua
pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas.
Pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa
elektronika, radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit
hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin
kantor berita.
4.
Salah
satu dari pennyebab globalisasi adalah media massa. Peran media massa dalam
kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat. Menurut
McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories, ada enam perspektif dalam
hal melihat peran media.
Daftar
Pustaka
Ahmadi, Abu.
2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Anwar, Aswin. 2012. Dampak Globalisasi Media Massa Terhadap
Masyarakat Budaya Indonesia. (Makasar: Makalah diajukan dalam seminar mata
kuliah Ilmu Sosial)
Uchjana
E, Onong. 1987. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung:
Alumni.
Ghazali, A. 2004. Civic Education. Bandung
: Benang Merah Press.
Nurul Maulida, http://bloguyoeng.blogspot.com/2012/01/perkembangan-teknologi-bagi-kehidupan.html
(diakses pada tanggal 21 Mei 2014)
Wahyudi, http://wahyudinrempas.blogspot.com/2013/05/perkembangan-teknologi-dan-globalisasi.html
(diakses tanggal 21 Mei 2014)
http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.com/2011/09/media-massa-dan-globalisasi.html (diakses tanggal 21 Mei 2014)
[1] Onong Uchjana E, Komunikasi dan Modernisasi,( Bandung: Alumni, 1987), h.56
[2] A.
Ghazali, Civic Education,
(Bandung : Benang Merah Press, 2004), h.23
[3]http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.com/2011/09/media-massa-dan-globalisasi.html
(diakses tanggal 21 Mei 2014)
[4] Nurul
Maulida, http://bloguyoeng.blogspot.com/2012/01/perkembangan-teknologi-bagi-kehidupan.html
(diakses pada tanggal 21 Mei 2014)
[5] Wahyudi,
http://wahyudinrempas.blogspot.com/2013/05/perkembangan-teknologi-dan-globalisasi.html
(diakses tanggal 21 Mei 2014)
[6] Abu Ahmadi, (Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2009), h.35
[7] Aswin
Anwar, Dampak Globalisasi Media Massa Terhadap Masyarakat Budaya Indonesia,
(Makasar: Makalah diajukan dalam seminar mata kuliah Ilmu Sosial, 2012)