Pendidikan
Karakter Sebagai Media Transformasi Karakter Anak Bangsa Berkemajuan
Pusaran hegemoni media dimasa globalisasi
semakin berkembang, revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tidak
hanya mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia
modern, tetapi juga mengundang serentetan persoalan dan kekhawatirkan. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sering kali merosotkan nilai kemanusiaan. Keinginan
suatu Negara dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kadangkala tidak
semulus atau sesuai yang diharapkan. Karena hal ini pasti memiliki sisi positif
dan negatif.
Kemajuan zaman yang terjadi saat ini yang
semula dipandang sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan manusia justru juga dapat menimbulkan keresahan dan ketakutan
baru bagi manusia, sebagaimana kita lihat banyak sekali para pemuda atau remaja
melakukan aksi amoral, terjadi lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan
silaturahmi. Terlebih dengan dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan
dilihat dari perilaku lulusan pendidikan formal saat ini, semisal korupsi,
pembunuhan, perampokan oleh pelajar, dan pengangguran lulusan sekolah menegah atas.
Semuanya terasa lebih kuat ketika Negara ini dilanda krisis dan tidak kunjung beranjak dari krisis yang
dialami. Hal ini dikarenakan adanya penemuan televisi, computer, dan HP yang menjadikan
kebanyakan terpaku pada dunia layar dan menjadikan penemuan tersebut sebagai
teman setia setiap hari. Mereka hampir setiap hari dari bangun tidur sampai
larut malam menekan tombol televisi untuk melihat layar, mengisi waktu luang
dengan menekan tombol HP melihat layar untuk sms, main game, bbm, bahkan facebook-an.
Berbagai fenomena diatas menjadikan mata kita
terbuka untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dalam memecahkan persoalan
tersebut salah satunya terletak pada upaya penanaman dan pembinaan kepribadian
dan karakter melalui pendidikan karakter baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.
Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang
penting dalam mengangkat status drajat anak-anak dan remaja masa kini. Dengan
adanya pendidikan karakter ini menurut Syamsul Kurniawan dalam bukunya “Pendidikan
Karakter: Konsep & Implementasi Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga,
Sekolah, Perguruan Tinggi & Masyarakat” membuat individu tahan dan
tabah dalam menghadapi cobaan, menjadi matang, bertanggung jawab, dan
produktif. Mengenai pendidikan karakter juga merupakan salah satu tujuan pendidikan
nasioanal, tujuan ini telah digariskan dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 3 dari undang-undang tersebut
di atas, dirumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut: Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
tahun 2003 ini bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia
yang cerdas, tetapi juga berkepribadian atau berkarakter sehingga nantinya akan
lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang
mempunyai nilai – nilai luhur bangsa serta agama.
Dengan konsep tersebut, perlu adanya sebuah
transformasi anak bangsa agar karakter menjadi
karakter yang membagakan sebagai anak
bangsa Indonesia. Dengan pendidikan karakter ini merupakan sarana media yang
relefan dalam perkembangan karakter anak, salah satunya dapat diimplementasikan
di lingkungan sekolah. Sekolah sangat berpengaruh dalam pembawaan sosial bangsa Indonesia karena
mempunyai tanggung jawab di dalam membentuk peserta didik yang muncul dalam
teknologi dan ilmu pengetahuan, sekolah juga sebagai salah satu peran dalam
membentuk karakter, jati diri, dan kepribadiannya. Pada hakikatnya, sekolah bukan hanya sekedar
tempat “menyampaikan isi pengetahuan” belaka namun melalui pendidikan
karakter, sekolah mengusahakan upaya dan proses pembelajaran yang berorientasi
terhadap nilai, moral, dan mengontrol peserta didik terhadap pola perkembangannya
dimasyarakat. Dengan pendidikan karakter, sekolah bertujuan untuk membantu
orang tua mengajarkan kebiasaan – kebiasaan baik dan menambahkan budi pekerti
yang baik, selain itu memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat
yang sukar diberikan didalam rumah. Dengan
ini, sekolah dapat dimanfaatkan sebagai penyeimbang (balance) dan
pemberi warna kehidupan masyarakat dengan nilai-nilai (values),
keindahan moral dan kedalaman spiritual. Dengan penanaman pendidikan tersebut,
maka dapat membantu pembangunan moral dan karakter generasi bangsa Indonesia.